Rabu, 03 Juni 2015

TEKNOLOGI CAPLAK RODA PADA TANAMAN PADI


Foto Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan & Kehutanan Kecamatan Sungai Penuh.
Kemudahan dan efektivitas yang tinggi dalam menanam padi sangat dibutuhkan oleh petani. Teknologi caplak biasa merupakan alternatif yang telah banyak dikembangkan petani, namun umumnya masih belum optimal membantu petani. Teknologi Caplak Roda dirancang untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan pola garis tanam padi pada lahan sawah, sehingga dapat menghemat tenaga kerja bagi petani. Ukuran diameter roda 19,1 cm dan jarak antar roda 20 dan 40 cm, akan membentuk pola garis tanam padi {(20 x 20) x 40} cm sesuai rekomendasi pada penanaman yang optimal. Posisi tangkai Caplak Roda yang digeser 10 - 12 cm, sehingga sejajar dengan roda untuk pembentuk lorong.
Keunggulan Teknologi Caplak Roda ini jika dibandingkan dengan teknologi Caplak biasa yaitu: a) dapat menghemat tenaga kerja untuk pembuatan pola garis tanam mencapai 50%, b) dapat membentuk pola garis tanam padi untuk sistem tanam Legowo 4:1, c) bidang tanam tidak terinjak pada saat pembuatan pola garis tanam padi sehingga penanamannya menjadi lebih mudah dilakukan, d) sesuai digunakan pada petakan sawah yang luas dan sangat sesuai untuk petakan sawah yang sempit dan berkelok, dan e) dapat dilipat, sehingga Caplak Roda mudah dibawa dan disimpan pada tempat yang relatif sempit.
Penerapan teknologi Caplak Roda dapat memudahkan dan mempercepat petani untuk mengadopsi sistem tanam Legowo 4:1 yang memiliki populasi tanaman optimal, sehingga berpotensi meningkatkan produksi padi. Ukuran jarak tanam yang tepat menjadikan pertanaman teratur sehingga memudahkan dalam pembuatan petak ubinan guna memperkirakan produksi padi yang akan dicapai.

Sumber : BTPT Bengkulu/Badan Litbang Pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar