Rabu, 03 Juni 2015

Pepaya Calina, Si Primadona Baru

Foto Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan & Kehutanan Kecamatan Sungai Penuh.
Seperti cara mengusahakan pepaya pada umumnya, budidaya Calina juga terbilang sederhana dan salah satu syarat keberhasilan panen adalah dengan menjaga pasokan air. Aplikasi penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore.Volume air yang diberikan sebanyak 1 - 2 liter per hari untuk bibit. sedangkan untuk tanaman dewasa, butuh 20 -25 liter air per hari. Jika sudah mencapai masa generatif diperlukan 30 - 35 air liter per hari.Penyiraman dilakukan dengan membasahi sekeliling tanaman. Tapi jangan sampai tanah terlalu becek. Sebelum bibit ditanam, lahan diolah dan dibuat bedengan dengan lebar 1 - 1,5m tinggi 30 m dan jarak antar bedeng0,5 - 1m sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kndisi lahan. Diantara dua bedengan dibuat saluran drainasesedalam 0,6 - 0,75m. Selanjutnya bedengan dibuat lubang tanam dengan lebar, panjang dan kedalaman 0,5m. Sedangkanjarak antar lubang 2,5m. Dalam satu hektar bisa dibuat 1.500 lubang tanam. Dua minggu sebelum tanam, lubang diberi pupuk organik sebanyak 10 - 20 kg per lubang. Selanjutnya pemberian pupuk organik dilakukan tiap 6 bulan sekali.Pemberian pupuk urea sebanyak 100 gr per tanaman. Setelah 3 bulan tanam, Calina mulai memasuki proses pembungaan, hanya tanaman berbunga hermaprodit yang layakdilanjutkan proses budidayanya. Jika tetap dilanjutkan akan menghasilkan buah yang kurang cantik tampilannya.Cirinya bunga hermaprodit adalah bila ditekan dengan ibu jari dari arah kuncup hingga bunga terbuka, akan nampak benangsari. Setelah 4 bulan berbunga, Calina siap panen. Cirinya ditandai dengan komposisi 25% semburat warna merah di kulit buah. Hasil panen perdana bisa mencapai 25 - 30 kg per pohon. Sumber : diolah dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar