Rabu, 03 Juni 2015

Mekanisme Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)


Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL_PTT) merupakan sekolah lapang bagi petani dalam menerapkan berbagai teknologi usaha tani melalui penggunaan input yang efisien sesuai dengan lokal spesifik sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi untuk menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan.
Kalau dilihat dari pengertiannya, SL-PTT adalah suatu tempat pendidikan non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha tani, mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan treknologi yang sesuai dengan kondisi sumber daya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usaha taninya menjadi efisien berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan.
Dalam pelaksanaannya, petani dapat belajar langsung di l;ahan usaha taninya melalui pembelajaran dan penghayatan sehingga memahami, mengungkapkan, menganalisis, menyimpulkan dan menerapkan, melakukan, memecahkan masalah-masalah terutama dalam hal teknik budidaya dengan mengkaji bersama berdasarkan spesifik lokasi. Melalui SL-PTT petani akan mampu mengelola sumberdaya yang ada seperti varietas, tanah, air dan sarana produksi, secara terpadu dalam melakukan budidaya di lahan usaha taninya berdasarkan kondisi spesifik lokasi sehingga petani menjadi lebih terampil serta mampu mengembangkan usaha taninya dan merangkap meningkatkan produkisi kedelai.
Dalam pelaksanaan SLPTT tentunya perlu mekanisme kerja yang jelas, dan harus dilakukan mengikuti tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan sebagai berikut:
a. Persiapan SL-PTT diawali dengan pertemuan persiapan dengan tokoh formal dan informal serta petani calon peserta sebelum pelaksanaan SL-PTT untuk membahas analisa masalah,analisa tujuan,rencana kerja peningkatan produktivitas kedelai.menetapkan langkah langlah tujuan,hasil yang diharapkan,dan metode pembelajaran SL-PTT yang dilakukan bersama sebagai kesepakatan. Mmembuat jadwal pertemuan SL-PTT minimal dua mingguan dengan menentukantempat,hari dan waktu serta materi pertemuan secara bersama sama. Menentukan satu hari sebagai hari lapang petani, untuk nmemasyarakatkan dan mendeseminasikan penerapan teknologi budidaya melalui SL-PTT kepada kelompok tani dan petani sekitarnya. Menentukan letak peta LL yang diusahakan ditempat yang paqling stategi yaitu dibagian pinggir areal SL-PTT sehingga berbatasan langsung dengan areal diluar SL-PTT dan berada dfidekat jalan. Penerapan teknologi mudah diliat dan ditiru oleh petani diluar SL-PTT. Menyiapkan pengelolaan usahatani di petak LL sacara bersama-sama sesuai tahapan budidaya dengan harapan dapat diterapkan di usahataninya masing-masing.
b. Mengorganisasikan kelas SL-PTT dimaksudkan untuk membentuk organisasi kelompoktani peserta SL-PTT Dengan susunan keanggotaan Ketua kelas, Sekretaris,Bendahara yang berasal dari petani peserta SL-PTT. Dan semua peserta SL-PTT wajib untuk mengadakan pengamatan bersama-sama dan membahas temuan lapangan sesuai dengan topik-topik pengajaran dalam SL-PTT.
c. Menerapkan Metode Belajar Orang Dewasa
Setelah menentukan materi sesuai kebutuhsn teknologi spesifik lokasi, peserta didorong untuk berperan aktif dalam diskusi kelompok dari pengamatan langsung yang diikuti pengungkapan pengalaman, pengkajian dan pengambilan kesimpulan.
d. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dalam SL-PTT ditujukan untuk mengembalikan perhatian peserta pada proses belajar dengan meminta beberapa peserta untuk menceritakan pengalaman -pengalaman yang lucu dan berkesan dalam hidupnya. Pemandulapangan dapat menceritakan humor-humor segar sehingga suasana belajar hidup kembali.
e. Menghidupkan dinamika kelompok dalam SL-PTT, ditujukan untuk menjadikan peserta saling mengenal dan dapat akrab satu dengan yang lainnya. Dengan langkah-langkah sebabagi berikut : melakukan permainan-permainan yang dapat menciptakan keakraban. Melakukan olah raga bersama baik yang bersifat tim ataupun individual yang mampu menciptakan kebersamaan dan kekeluargaan.
f. Monitoring dan evaluasi oleh pemandu lapangan dan SL-PTT ditujukan untuk mengikuti, mengetahui kemajuan, pencapaian tujuan ataupun sasaran serta memberikan umpan balik upaya-upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam SL-PTT.
g. Membuat laporan oleh pemandu lapangan, dengan langkah langkahnya antara lain: merekap kehadiranpaserta,mencatat topik-topik yang menari perhatian peserta,kesulitan-kesulutan dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan SL-PTT, meliputi metode, bahan, pengorganisasian peserta, waktu, administrasi dan lain-lain. Menilai daya serap peserta terhadap materi, menyarankan perbaikan dari segi metode, bahan pengorganisasian peserta, waktu dan administrasi. Mencatat hasil-hasil kegiatan pelaksanaan SL-PTT Khususnya dalam petak LL. Mengisi Form laporan yang tersedia dalam buku pedoman SL-PTT.
Pertemuan-pertemuan Kelompok SL-PTT diharapkan 8 kali pertemuan oleh karena itu perlu dijadwalkan secara periodik dengan waktu pertemuan dirundingkan bersama petani peserta sehingga dapat dihadiri dan tidak menganggu / merugikan waktu petani.
Pertemuan kelompok dilakukan oleh pelaksana SL-PTT, tempat pertemuan di lokasi pelaksanaan SL-PTT. Peserta pertemuan adalah petani peserta dipandu oleh pemandu lapangan. Dalam pertemuan kelompok ada 2 hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu : materi pertemuan dan kegiatan lapangan.
Sumber:
1. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2011, Pedoman Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu padi, Jagung, Kedelai , Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
2. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2012, Pedoman Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu padi, Jagung, Kedelai , Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
3. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2013, Pedoman Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu padi, Jagung, Kedelai , Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar