Daerah Asal Tanaman Petsai
Petsai merupakan tanaman sayuran daun dari keluarga Cruciferae yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah sub tropis maupun tropis. Petsai diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur. Tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke Philipina dan Taiwan.
Taksonomi Tanaman Petsai
Menurut klasifikasi dalam tatanama tumbuhan, petsai termasuk ke dalam :
Divisi : Spermatophyta
Kelas: Angiospermae
Sub Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Papavorales
Famili: Cruciferae atau Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies: Brassica chinensis L. atau B.campestris var. chinensis
Kelas: Angiospermae
Sub Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Papavorales
Famili: Cruciferae atau Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies: Brassica chinensis L. atau B.campestris var. chinensis
Morfologi Tanaman Petsai
Sistem perakaran
tanaman petsai adalah akar tunggang (Radix primaria), berdaun lebar dan
berkerut-kerut serta membentuk krop terutama pada petsai B.
Pekinensis.B. Chinensis atau pak choi, struktur daun agak halus, tidak
berbulu dan tidak membentuk telur. Sedangkan pada
Syarat Tumbuh
Petsai
merupakan tanaman sayuran daerah iklim sedang (sub-tropis) dan saat ini
berkembang pesat di daerah panas (tropis). Kondisi iklim yang
dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman petsai adalah daerah yang
mempunyai suhu malam hari 15,60C dan suhu siang hari 21,10C, serta lama
penyinaran matahari antara 10-13 jam per hari. Meskipun demikian,
beberapa varietas dapat tumbuh danberproduksi di daerah yang memiliki
suhu antara 270-320C.
Media Tanam
Media tanam merupakan
tempat tumbuh dan berkembangnya sistem perakaran tanaman. Sebagian
besar unsur hara mineral dan bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman
dapat ditemukan dalam keadaan yang tersedia bagi tanaman dan dapat
diserap melalui akar. Perkembangan akar ditentukan oleh komposisi media
tanam yang digunakan.
Sterilisasi media
Media tanam
mengandung banyak sekali mikroorganisme, baik yang bersifat
menguntungkan bagi tanaman maupun merugikan. Agar media tanam yang akan
digunakan terbebas dari mikroorganisme yang merugikan, maka dilakukan
sterilisasi sehingga media tanam menjadi steril.Steriliasi media tanam
dapat dilakukan dengan cara melakukan pemanasan atau memberi bahan
kimia. Pada umumnya cara yang biasa dilakukan adalah dengan pemanasan,
karena lebih mudah dilakukan.
Penyiapan benih dan pembibitan
Benih petsai dapat
disemai di lahan maupun dengan menggunakan kokeran atau tray. Benih yang
akan disemai dilakukan grading atau pemilihan benih yang bagus. Bibit
petsai yang sudah berumur 10-15 hari sejak semai, sebaiknya disapih
(dijarangkan) pada lahan persemaian atau dipindahsemaikan jika disemai
dalam kokeran.
Penanaman
Masa tanam petsai
dengan menggunakan teknik vertikutur tidak menjadi masalah, karena
teknik budidaya ini tidak terlalu tergantung pada kondisi iklim. Tahapan
dalam penanaman bibit petsai dilakukan sebagai berikut :
- Bibit di persemaian yang telah berdaun 4-5 helai siap untuk dipindahkan
- Sebelum bibit petsai ditanam, wadah yang akan digunakan telah diisi terlebih dulu dengan menggunakan media tanam dan telah dilubangi pada bagian bawahnya.
- Wadah yang telah berisi bibit dimasukan ke dalam rak vertikultur yang sesuai. Ada beragam bahan rak vertikultur, diantaranya pipa paralon PVC, bambu betung, kawat ayam maupun gelas bekas air mineral. Dan bentuk rak pun bermacam-macam, yaitu : segi tiga bersusun, segi empat bersusun, model gantung, maupun model timbangan.
- Kemudian disiram hingga lembab.
- Waktu penanaman sebaiknya pagi atau sore hari, bertujuan untuk menghindari suhu udara dan temperatur serta penguapan yang terlalu tinggi.
Penyiraman
Kualitas hasil
tanaman petsai selain dipengaruhi oleh waktu, juga dipengaruhi volume
dancara penyiraman. Sistem pengairan pada tanaman petsai yang
dibudidayakan dengan vertikultur dapat menggunakan sistem manual dengan
menggunakan embrat, dan dapat pula digunakan sistem pengairan otomatis
dengan irigasi tetes atau penyiraman dengan sprinkle.
Pemupukan
Jumlah dan jenis
pupuk yang diperlukan tergantung pada fase pertumbuhan tanaman tersebut.
Pada fase vegetatif, tanaman lebih banyak membutuhkan pupuk dengan
kadar nitrogen tinggi. Pada fase generatif, unsur fosfor dibutuhkan
lebih banyak daripada unsur makro lainnya. Penggunaan jenis unsur hara
disesuaikan dengan usia tanaman petsai.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama tanaman yang sering menyerang tanaman petsai antara lain : ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn), ulat plutella (Plutella xylostellaL) dan ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esp dan C.orichalcea L). Penyakit yang sering menyerang tanaman petsai adalah bercak daun (Alternaria brassicae Berk Sacc), busuk hitam (Xanthomonas campetris Down), busuk lunak (Erwinia carotovora), akar pekuk (Plasmodiophora brassicae Wor), dan rebah semai (damping off).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar