MERAMU PUPUK HIDROPONIK UNTUK TANAMAN SAYURAN
Suksesnya
berhidroponik banyak tergantung pada ramuan hara atau nutrisi yang
diberikanan ke tanaman. Ramuan pupuk yang baik dapat menghasilkan
sayuran segar, tegap, berpenampilan menarik, berkadar gizi tinggi,
beraroma harum, bercita rasa tinggi, serta berharga jual yang relatif
mahal.
Keterampilan meramu pupuk hidroponik dapat disesuaikan dengan pemberian hara pada tanaman yang dibudidayakan, meramu sendiri pupuk yang akan diberikan pada tanaman yang dibudidayakan maka komposisi pupuk dapat disesuaikan.
Keterampilan meramu pupuk hidroponik dapat disesuaikan dengan pemberian hara pada tanaman yang dibudidayakan, meramu sendiri pupuk yang akan diberikan pada tanaman yang dibudidayakan maka komposisi pupuk dapat disesuaikan.
Ramuan pupuk hidroponik
sayuran ini dibagi dua yaitu untuk sayuran daun dan sayuran batang.
Tanaman sayuran daun yang biasa dihidroponik antara lain: bayam, caisin,
pakcoy, kangkung dan sebagainya, rasio nitrat/amonium (NO3- : NH4+)
adalah 6 atau 6 per satu, artinya 6 (enam) Nitrat, dan 1 (satu)
Amonium, sedangkan N total adalah 250 ppm. Dengan demikian konsentrasi
Nitrat adalah 6/7 x 250 ppm atau 214 ppm dan Amonium 36 ppm. Jadi rasio
antar hara NO3: NH4 adalah 214 : 36.
Ada beberapa alasan mengapa penggunaan rasio
amoniumnya relatif lebih besar yaitu amonium akan membuat sel-sel
raksasa sehingga tanaman akan tumbuh cepat dan ukurannya besar. Daun
yang terbentuk berukuran lebar dan evapotranspirasinya besar sehingga
daya serap air dan hara meningkat, hanya saja daun yang berukuran besar
akan peka terhadap penguapan dan sayuran mudah layu. Pertumbuhan
vegetatif yang terpacu akan menghasilkan banyak daun dengan ukuran
lebar, sehingga penampilan sayuran daun akan menarik. Pemberian nitrat
dalam jumlah yang besar untuk menciptakan sel yang kompak, sehingga
tanaman berdiri tegap, daya tahan tinggi terhadap serangan penyakit
cendawan, banyak nitrat juga akan menimbulkan citra rasa yang baik.
Rasio Pospor dan Nitrogen (P : N) untuk sayuran daun
0,25 sedangkan P sebesar 0,25 x 250 ppm atau sama dengan 62 ppm. Dengan
demikian ratio antara P : N adalah 62 :250. Mengapa penetapan rasio 0,25
pada tanaman sayuran yaitu 0,25 sudah cukup tinggi? karena P tidak
banyak dibutuhkan dibandingkan unsur lainnya, karena sayuran daun tidak
untuk menghasilkan bunga. Rasio 0,25 cukup merangsang pembentukan akar
sehingga effisien, penyerapan hara menjadi optimal. Rasio 0,25 sudah
cukup untuk kegiatan fotosintesa, pembentukan karbohidrat dan protein.
Rasio tersebut juga memperkuat dinding sel sehingga mempunyai ketahanan
terhadap serangan penyakit cendawan.
Rasio K : N (Kalium per Nitrogen), untuk tanaman
sayuran daun adalah 1,2 atau konsentrasi K 1,2 x 250 ppm = 300 ppm.
Dengan demikian rasio antara K : N untuk tanaman sayuran adalah 300 :
250. Dengan K yang besar ini akan membantu proses fotosintesa dan
mengatur tranportasi karbohidrat kebagian-bagian tanaman yang
memerlukannya sehingga terdapat pertumbuhan yang merata, juga dengan
konsentrasi K yang cukup membuat penampilan warna daun merata pada
seluruh helainya, penampilan sayur menjadi segar, tegar dan menarik.
Rasio Ca : N (Calsium : Nitrogen), untuk produksi tanaman sayuran daun
adalah sebesar 0,7 sehingga konsentrasi Ca menjadi 0,7 x 250 ppm = 175
ppm, dengan demikian rasio antar hara Ca : N adalah sebesar 175 : 250.
Ada beberapa alasan menetapkan rasio Ca : N untuk tanaman sayuran daun
sebesar 0,7 yaitu : daun akan terbentuk dengan baik, daun tidak
bergelombang atau kriting karena berpengaruh pada pembelahan dan
elongasi atau perpanjangan sel. Sayuran menjadi renyah, walaupun
ditanam pada saat banyak terjadi mendung, karena Ca memperkuat dinding
sel. Ternyata sayuran mempunyai daya tahan yang cukup baik di
supermaket.
Rasio Mg : N (Mangan per Nitrogen) yaitu sebesar 0,25 atau 0,25 x 250 ppm = 62 ppm. Dengan demikian rasionya adalah sebesar 62 : 250. Alasan menetapkan angka 0,25 adalah warna daun hijau berkilau, karena Mg merupakan inti dari kloropil, tanaman tetap kuat tahan terhadap serangan cendawan.
Rasio Mg : N (Mangan per Nitrogen) yaitu sebesar 0,25 atau 0,25 x 250 ppm = 62 ppm. Dengan demikian rasionya adalah sebesar 62 : 250. Alasan menetapkan angka 0,25 adalah warna daun hijau berkilau, karena Mg merupakan inti dari kloropil, tanaman tetap kuat tahan terhadap serangan cendawan.
Rasio S : N (Sulplur per Nitrogen) yaitu untuk
sayuran daun 110 ppm sehingga S : N adalah 110 : 250 = 0,44 atau
dibulatkan o,4. Alasan rasio terbut adalah dengan konsentrasi S cukup
tinggi maka protein yang terbentuk cukup banyak, sehingga pertumbuhan
tanaman cukup pesat. Sayuran akan memberikan aroma saat dimasak, karena
unsur S merupakan inti dari minyak asiri yang memberi aroma, tingginya
S(Sulplur) akan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan
penyakit cendawan.
Ramuan pupuk untuk sayuran batang dan daun,
perhitungan rasio antar hara adalah sebagai berikut : Rasio Nitrat :
Amonium yaitu 9 : 1 artinya sembilan nitrat dan satu Amonium, sementara N
totalnya yaitu 250 ppm, dengan demikian konsentrasi nitrat adalah 9/10 x
250 ppm = 225 ppm.
Rasio P : N (Pospat per Nitrogen) adalah 0,3,
sehingga konsentarasi P 0,3x 250 ppm = 75 ppm, dengan demikian ratio
antara P : N yaitu 75 : 250. Konsentrasi K : N (Kalium : Nitrogen) 1,4,
sehingga konsentrasi K sebesar 1,4 x 250 ppm= 350 ppm, dengan demimkian
rasio antara K : N adalah 350 : 250.
Rasio Ca :N (Calsium : Nitrogen) yaitu 0,7 x 250 ppm =
175 ppm, dengan demikian, ratio antara Ca : N sebesar 175 : 250, hal
ini cukup memberikan kerenyahan bagi tumbuhan tersebut. Rasio Mg : N
(Mangan : Nitrogen) sebesar 0,25 sehingga konsentrasi Mg untuk pemupukan
tanaman sayuran batang dan daun sebesar 0,25 x 250 ppm = 62 ppm, dengan
demikian, rasio antar hara Mg : N sebesar 62 : 250. Sedangkan rasio S :
N (Sulplur : Nitrogen) dari perhitungan akhir didapatkan konsentrasi S
untuk produksi sayuran daun dan batang yaitu 125 ppm, sehingga rasio S :
N adalah 125 : 250=0,5.
Apabila dalam pembuatan ramuan pupuk hidroponik ini
banyak menemukan kendala, terlebih dahulu harus banyak mengetahui
kegunaan masing-masing pupuk kimia yang berkaitan dengan unsur hara yang
sangat dibutuhkan oleh tanaman. Sebenarnya ramuan pupuk hidroponik
sudah banyak yang telah jadi dan dijual di pasaran, kita tinggal
mengencerkannya saja. Tidak ada salahnya kalau kita coba membuat
sendiri, mungkin hasilnya lebih baik dan dari segi ekonomis bisa lebih
murah.
Demikian materi tentang: “MERAMU PUPUK HIDROPONIK
UNTUK TANAMAN SAYURAN“. Semoga dengan membuat ramuan pupuk hidroponik
ini, adanya pengalaman baru, dan bisa jadi merupakan peluang usaha yang
cukup mengembirakan, tentunya kita harus benar-benar bisa memahami
teknik meramu dengan baik.
Apabila ada hal yang belum jelas dapat menghubungi
Bapak Ir. Muharja, MP (Widyaiswara BBPP Lembang) Telp. (022)
2786234-2789783, e-mail: central@bbpp-lembang.info.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar