Banyak anak banyak rejeki, falsafah ini sangat pas jika diterapkan dalam ilmu budidaya tanaman padi. Semakin banyak anakan produktif tanaman padi diharapkan akan semakin banyak malai yang terbentuk dan akhirnya diharapkan semakin banyak peningkatan produksi. Oleh karena banyaknya anakan produktif merupakan salah satu kunci peningkatan produktivitas tanaman padi selain banyaknya bulir isi pada tiap malai. Berikut ini tips untuk memperbanyak anakan produktif tanaman padi.
- Tanamlah bibit padi muda. Semakin muda umur bibit padi akan semakin potensial memproduksi anakan yang lebih banyak. Umur terbaik untuk tanam padi adalah antara 10 – 18 hss (hari setelah sebar).
- Aplikasi pupuk Phospat seperti SP36 seawal mungkin (kalau perlu sehari atau 2 hari sebelum tanam). Pupuk SP36 membutuhkan waktu yang agak lama untuk bisa terserap oleh akar tanaman, oleh karena itu pemberian SP36 harus seawal mungkin. Salah satu fungsi unsur P yang terkandung dalam SP36 adalah merangsang pembentukan akar,
- Aplikasi pupuk Nitrogen seperti Urea seawal mungkin, maksimal 5 hari setelah tanam harus sudah diberikan. Unsur Nitrogen merupakan salah satu kunci utama dalam membantu pembentukan anakan, oleh karena itu saat proses pembentukan anakan jangan sampai belum tersedia unsur ini.
- Jangan tanam bibit padi terlalu dalam, cukup 1-2 cm saja sudah cukup. Tanam bibit padi yang terlalu dalam akan menghabiskan energi tanaman padi untuk menembus tanah penutupnya.
- Pengairan yang tidak selalu tergenang. Jaga pemberian air pada tanaman padi secara periodik diairi lalu dibiarkan sampai kering (tanahnya pecah rambut) lalu diairi lagi demikian seterusnya.
- Penggunaan varietas unggul. Setiap varietas pasti akan mempunyai kemampuan sendiri-sendiri dalam membentuk anakan yang produktif.
- Jarak tanam jangan terlalu rapat, apalagi jika tanahnya subur. Walaupun anakan terbentuk banyak akan tetapi jika jaraknya terlalu rapat biasanya anakan tersebut menjadi kurang produktif. Sebaiknya gunakan sistem tanam jajar legowo.
- Pemberian pupuk organik padat sebagai penyubur dan pembenah tanah. Ini berhubungan erat dengan kondosi kesuburan tanah dan proses penyerapan unsur hara yang akan diberikan pada tanaman. Oleh karena itu jumlahnya sangat relatif tergantung kondisi tanah masing-masing petani.
- Waspada terhadap hama dan penyakit. Hama yang punya potensi mengurangi anakan antara lain keong mas, sundep dan tikus. Sedangkan penyakit yang membahayakan saat pembentukan anakan padi adalah penyakit busuk pangkal batang padi. (gerbangpertanian.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar