Hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang
berarti mengerjakan. Hidroponik dapat diartikan suatu sistem budi daya
tanaman pada media yang tidak menyediakan unsur hara. Unsur hara yang
secara esensial diperlukan tanaman disediakan dalam bentuk larutan.
Kendati hidroponik diidentikkan dengan air, media yang digunakan tidak
selalu air.
Hidroponik muncul sebagai alternatif dari terbatasnya lahan atau kurang suburnya media tanah yang akan digunakan untuk bercocok tanam.
Sejarah hidroponik sudah dimulai berabad-abad yang lalu. Keberhasilan hidroponik pertama diusung oleh seorang sarjana asal Universitas California, Amerika, G.F. Gericke yang berhasil menanam tomat pada ketinggian 3 m dengan hasil memuaskan.
Kini, hidroponik menjadi tren yang berkembang di seluruh dunia meski tidak dapat menggantikan sistem pertanian biasa. Hidroponik dapat membantu memecahkan beberapa permasalahan seperti permasalahan struktur tanah dan unsur hara di Kanada dan Kolumbia. Media tanam diganti dengan menggunakan serbuk gergaji. Sedangkan masalah salinitas di Meksiko dan Timur Tengah dapat diatasi dengan pasir pantai yang disterilkan. Sempitnya lahan di beberapa negara seperti Singapura, dapat dipecahkan dengan hidroponik bertingkat. Hidroponik juga digunakan untuk memasok kebutuhan pangan di kapal selam atau kapal induk.
Semua jenis tanaman – tahunan, dua tahunan, semusim- dapat ditanam dengan sistem hidroponik meski tanaman semusim lebih umum digunakan. Keuntungan hidroponik diantaranya tanaman menjadi bebas dari hama penyakit yang berasal dari tanah. Metode kerja nya lebih praktis karena media tanam dapat digunakan berulang-ulang. Selain itu tanaman dimungkinkan untuk ditanam di luar musim tanamnya. Lahan yang sempit dan kritis merupakan hal yang sering dijumpai saat ini sehingga hidroponik menjadi solusi yang tepat untuk bercocok tanam. Hasil yang dihasilkan pun menjadi lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik.
Berdasarkan medianya, hidroponik diklasifikasikan menjadi :
Peralatan yang diperlukan untuk hidroponik dapat dibuat dari peralatan sederhana seperti pipa PVC, besi atau penyangga lain yang kuat, pompa air, wadah atau ember plastik dan styrofoam.
Hidroponik muncul sebagai alternatif dari terbatasnya lahan atau kurang suburnya media tanah yang akan digunakan untuk bercocok tanam.
Sejarah hidroponik sudah dimulai berabad-abad yang lalu. Keberhasilan hidroponik pertama diusung oleh seorang sarjana asal Universitas California, Amerika, G.F. Gericke yang berhasil menanam tomat pada ketinggian 3 m dengan hasil memuaskan.
Kini, hidroponik menjadi tren yang berkembang di seluruh dunia meski tidak dapat menggantikan sistem pertanian biasa. Hidroponik dapat membantu memecahkan beberapa permasalahan seperti permasalahan struktur tanah dan unsur hara di Kanada dan Kolumbia. Media tanam diganti dengan menggunakan serbuk gergaji. Sedangkan masalah salinitas di Meksiko dan Timur Tengah dapat diatasi dengan pasir pantai yang disterilkan. Sempitnya lahan di beberapa negara seperti Singapura, dapat dipecahkan dengan hidroponik bertingkat. Hidroponik juga digunakan untuk memasok kebutuhan pangan di kapal selam atau kapal induk.
Semua jenis tanaman – tahunan, dua tahunan, semusim- dapat ditanam dengan sistem hidroponik meski tanaman semusim lebih umum digunakan. Keuntungan hidroponik diantaranya tanaman menjadi bebas dari hama penyakit yang berasal dari tanah. Metode kerja nya lebih praktis karena media tanam dapat digunakan berulang-ulang. Selain itu tanaman dimungkinkan untuk ditanam di luar musim tanamnya. Lahan yang sempit dan kritis merupakan hal yang sering dijumpai saat ini sehingga hidroponik menjadi solusi yang tepat untuk bercocok tanam. Hasil yang dihasilkan pun menjadi lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik.
Berdasarkan medianya, hidroponik diklasifikasikan menjadi :
- Kultur air : Nutrient Film Technique (NFT), drip irigation ( irigasi tetes), hidroponik terapung
- Kultur agregrat : Pasir, rockwool, arang sekam, kerikil, batu apung
- Aeroponik : Gas
Nutrient Film Technique
Drip Irigation (Irigasi Tetes)
Aeroponik
Nutrisi hidroponik dibuat dari senyawa-senyawa anorganik yang akan
digunakan sebagai unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman. Unsur
hara dibagi mejadi dua yaitu unsur makro –Nitrogen (N), Fosfor (P),
Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Belerang (S)- dan unsur
mikro –Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (Bo), Seng (Zn) dan Molibdenum
(Mo)-. Kebutuhan unsur hara setiap tanaman berbeda. Oleh karena itu
perhitungan dalam membuat nutrisi hidroponik mutlak diperlukan.
Senyawa anorganik sebagai bahan nutrisi hidroponik
Nutrisi hidroponik dibedakan antara nutrisi buah dan sayur
Media hidroponik terbagi menjadi media organik dan media anorganik.
Media organik seperti arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa atau
akar pakis memiliki kekurangan diantaranya rentan terhadap serangan
jamur, virus dan bakteri akibat kelembabannya yang cukup tinggi. Selain
itu media organik relatif harus sering diganti sehingga kurang efektif.
Sedangkan media anorganik seperti perlit, pasir, clay, batu
apung dan batu bata, memiliki keunggulan yang bersifat permanen sehingga
dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Sifatnya yang memiliki
pori memudahkan aerasi berjalan optimal. Media anorganik bersifat tidak
lembab sehingga sterilisasi terjamin.
Media Sekam
Untuk melindungi tanaman hidroponik dari terpaan air hujan dan
intensitas cahaya diperlukan tempat khusus yang biasanya dinamakan Green House. Dengan adanya green house, fotosintesis dapat berlangsung sempurna dan tanaman terlindungi dari penyakit tanaman yang berasal dari lingkungan sekitarnya.Peralatan yang diperlukan untuk hidroponik dapat dibuat dari peralatan sederhana seperti pipa PVC, besi atau penyangga lain yang kuat, pompa air, wadah atau ember plastik dan styrofoam.
Besi penyangga dapat dibuat sendiri dari besi yang sudah tidak dipergunakan.
Pembuatan Pipa untuk NFT
Pipa PVC
Pembuatan Pipa Tetes untuk Drip Irigation
Pembentukan styrofoam untuk aeroponik
Hidroponik dapat dilakukan siapa saja dan dimana saja. Hidroponik
bertingkat bahkan dapat digunakan sebagai alternatif berkebun tanaman
hias, sayur, buah atau bahkan tanaman obat di pekarangan rumah yang
terbatas. beberapa hotel dan perkantoran bahkan telah menggunakan
hidroponik sebagai sarana penghijauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar