Selasa, 17 Januari 2017

Fungsi PGPR dan Cara membuat PGPR serta aplikasi ke Tanaman

Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi
tanaman keberadaan mikroorganisme ini
akan sangat baik. Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologittanaman dan pertumbuhannya.
Akar adalah sumber kehidupan, disana terjadi pertukaran udara, unsur hara,
dekomposisi dll
Fungsi PGPR
Fungsi PGPR bagi tanaman yaitu mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga. Fungsi lainnya yaitu sebagai tambahan bagi kompos dan mempercepat proses pengomposan.
Pengurangan pestisida dan rotasi
penanaman dapat memacu pertumbuhan populasi dari bakteri – bakteri yang
menguntungkan seperti PGPR.
Inokulasi benih
Ada banyak cara untuk menambah
pertumbuhan tanaman. Salah satunya adalah dengan menginokulasikan agens hayati untuk membantu tanaman dalam memperoleh unsur – unsur hara yang dibutuhkan, misalnya untuk menambah nitrogen bisa diinokulasikan bakteri
Rhizobium agar mampu memfiksasi
nitrogen bebas. Cara inokulasi ini juga memungkinan untuk menambah manfaat nutrisi lainnya seperti menambah larutan phosphat, oksidasi belerang, melelehkan besi dan tembaga.
Kandungan phosphor sangat terbatas bagi pertumbuhan tanaman. Meskipun di alam jumlahnya melimpah, tetapi masih dalam bentuk batuan yang keras, sehingga
manfaat bagi tanaman sangat terbatas.
PGPR mampu berperan sebagai bakteri pelarut phosphate. Kelompok bakteri PGPR ini yaitu Bacillus, Rhizobium dan
Pseudomonas.
Ada empat nutrisi utama yang dibutuhkan tanaman setelah N, P dan K adalah
belerang (S). Unsur belerang juga tidak bisa langsung diserap oleh tanaman, tetapi harus melalui proses transformasi /
oksidasi oleh bakteri sebelum diserap oleh tanaman. Kelompok bakteri yang mampu mengoksidasi belerang ini ialah kelompok bakteri yang hidup di tanah. Inokulasi pada benih tanaman yang membutuhkan unsur belerang tinggi, cukup berhasil
menggunakan bakteri PGPR.
Kelebihan PGPR
Aplikasi PGPR mampu mengurangi
kejadian dan keparahan penyakit.
Beberapa bakteri PGPR yang
diinokulasikan pada benih sebelum tanam dapat memberi pertahanan pada tudung akar tanaman. Hal inilah yang membuat bakteri PGPR mampu mengurangi
keparahan dari penyakit dumping-off(Pythium ultimatum) di tanaman.
Beberapa bakteri PGPR mampu
memproduksi racun bagi patogen
tanaman, misalnya bakteri Bacillus subtilis mampu melawan cendawan patogen.
Berikut kelebihan dari PGPR diantaranya :
– Menambah fiksasi nitrogen di tanaman kacang – kacangan
Memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas
– Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan
tembaga
– Memproduksi hormon tanaman
Menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan
– Mengontrol hama dan penyakit
tumbuhan Tantangan PGPR
Ada beberapa kekurangan dalam produksi
PGPR ini diantaranya :
Kekonsistenan pengaruh bakteri PGPR di laboratorium dengan di lapangan kadang– kadang berbeda.
Bakteri ini harus dapat diperbanyak dan diproduksi dalam bentuk yang optimum baik vialibilas maupun biologinya selama diaplikasikan di lapangan. Beberapa
bakteri PGPR harus dilakukan re-inokulasi setelah diaplikasikan di lapangan seperti Rhizobia.
Tantangan lainnya berkaitan dengan
regulasi / kebijakan suatu negara. Di
beberapa negara kontrol terhadap produksi agens antagonis ini sangat ketat.
Walaupun produk tersebut tidak berefek negatif pada manusia.
Cara Membuat PGPR Biang PGPR
Biang PGPR dibuat dari akar bambu sekira 250 gram yang direndam dalam air selama tiga tiga malam.
Bahan:
– 20 liter air
– 1/2 kg dedak/bekatul
– Terasi
– 1 sdm air kapur sirih
Cara membuat:
– Campur semua bahan, kemudian
didihkan.
– Setelah dingin, campurkan 1 liter “biang PGPR”. Tutup rapat. Diamkan satu hingga dua mingggu.
PGPR kelapa
Selain cara di atas, biang PGPR juga
dapat dikembangkan menggunakan air kelapa segar ditambah gula merah (tetes tebu lebih baik) dan kemudian difermentasi selama seminggu.
Aplikasi PGPR
PGPR dan PGPR kelapa yang telah jadi dapat diaplikasikan ke tanah sekitar
tanaman dengan perbandingan; 200 cc
PGPR untuk 14 Liter air.
Benih yang direndam PGPR dapat
merangsang pertumbuhan akar.
Catatan:
Bakteri PGPR adalah bakteri tanah yang masa hidupnya tidak panjang. Karena itu perlu mengembalikan populasinya setiap akan menebar benih.
Adapun cara aplikasi PGPR adalah sebagai
berikut:
PGPR Untuk perlakuan benih.
– Benih yang dibeli dari toko dan diduga mengandung pestisida cuci dulu sampai bersih hingga 3 – 4 kali.
– Rendam benih dalam larutan PGPR dengan konsentrasi 10 ml per liter air selama 10 menit hingga 8 jam tergantung jenis benihnya. Kemudian kering anginkan di tempat yang teduh sebelum dilakukan penanaman.
PGPR Untuk perlakuan bibit.
– Jika untuk perlakuan bibit dan stek atau biakan vegetatif lain tinggal direndam beberapa saat saja lalu langsung ditanam.
Konsentrasi yang diperlukan adalah 10 ml per liter air.PGPR Untuk perlakuan pada tanaman.
– Buat PGPR dengan konsentrasi 5 ml per liter air.
Untuk aplikasi pada tanaman semusim(cabe, terong, timun dll) siramkan 1 – 2
gelas aqua larutan tadi ke daerah
perakaran. Jika untuk tanaman tahunan jumlah larutan yang digunakan dapat diperkirakan sendiri sesuai dengan umur dan jenis tanaman, sebagai ukuran adalah siram daerah perakaran sampai basah.
PERBANYAKAN PGPR
Jenis Bakteri : Pseudomonas fluerescens
dan Bacillus polimixa
1. Bahan
– Terasi 100 grm
– Kapur 50 grm
– Dedak halus 100 grm
– Air 10 lt
– Gula pasir 150 grm
– Biang (inokulum) PGPR
2. Cara
– Terasi, dedak halus, gula pasir, dan kapur direbus dalam air.
– Setelah mendidih didinginkan dalam suhu kamar, kemudian disaring.
– Masukkan biang PGPR ke dalam air hasil saringan,
– selanjutnya diinkubasikan selama 3 hari dan siap untuk diaplikasikan.
3. Aplikasi
– PGPR yang telah diinkubasi selama 3hari, dapat diaplikasikan untuk tanaman.
– Encerkan terlebih dahulu dengan
perbandingan 200 cc larutan PGPR dalam 20 liter air.
– Hasil pengenceran dapat dikocorkan pada tanaman dengan konsentrasi 200 cc per tanaman (umur 1 bulan setelah tanam atau 40 hari setelah tanam).
– Aplikasi dianjurkan pada sore hari
setelah pukul 15.00 WIB atau pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB.
– Untuk pembenihan, rendam terlebih dahulu bibit yang akan disemai dalam larutan PGPR selama 10 menit, kemudian disemai.
– Sedangkan untuk bibit yang akan
dipindah tanam, terlebih dahulu dicelupkan dalam larutan PGPR selama 10 menit,selanjutnya siap untuk ditanam.

Jumat, 13 Januari 2017

CARA PRAKTIS MENANGGULANGI PENYAKIT LAYU FUSARIUM DAN LAYU BAKTERI PADA PISANG

CARA PRAKTIS MENANGGULANGI PENYAKIT LAYU FUSARIUM DAN LAYU BAKTERI PADA PISANG

Cara praktis menanggulangi penyakit layu
fusarium dan layu bakteri pada tanaman
pisang bisa dilakukan dengan sederhana dan
praktis. Berikut gambar petunjuk alur langkah-
langkah yang perlu dilakukan dalam
menanggulai kedua penyakit yang berbahaya
bagi tanaman pisang :

Kamis, 12 Januari 2017

Penurunan Kesuburan Tanah

Penyusutan kesuburan tanah sebagian
disebabkan oleh adanya kehilangan hara
dari tanah, yang dapat terjadi melalui
pemanenan hasil tanaman (panen hara),
aliran air permukaan ( run off ), dan pelindian
( leaching ). Kehilangan hara karena
pemanenan hasil tanaman tergantung pada
produksi dan cara panennya . Peluang
kehilangan hara meningkat sejalan dengan
produksinya. Kehilangan karena panen akan
besar apabila jerami ikut terangkut keluar
sebab jerami juga banyak mengandung
hara, termasuk Si dan terutama K, karena
sekitar 80% dari K yang terserap tanaman
padi tersimpan dalam jerami.
Telah banyak diketahui bahwa ketersediaan
beberapa unsur hara dalam tanah relatif
kurang, sehingga untuk menopang
tercapainya sasaran hasil padi yang tinggi
diperlukan pemupukan. Di samping hara N,
P, dan K, di beberapa tempat yang memiliki
karakteristik lahan tanah sawah berkapur,
berbahan induk berkadar S rendah,
berdrainase buruk dan bereaksi masam
dengan pH<5,00 ditengarai kahat akan S
dan kadang kadang Zn. Oleh karena itu
selain N, P, dan K yang sejak lama telah
diaplikasikan secara luas dalam bentuk
pupuk, di beberapa tempat hara S, Zn, dan
Cu perlu juga ditambahkan untuk menunjang
perolehan hasil padi yang tinggi.
Di dalam tanah, unsur hara bergerak dari
suatu tempat ke tempat lain. Arah gerakan
dapat ke segala arah dan prosesnya
berlangsung dalam fase cair atau larutan
tanah. Menurut Yoshida ada dua
mekanisme yang mengendalikan gerakan
unsur dalam tanah, yaitu difusi dan aliran
massa ( mass-flow ). Perbedaan kadar suatu
unsur tertentu antara dua tempat/titik akan
menyebabkan adanya gerakan hara yang
bersangkutan, mengarah dari tempat yang
berkadar tinggi ke tempat yang berkadar
lebih rendah. Karena perbedaan tekanan
atau ketinggian air dalam tanah akan
bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Air
dalam tanah didapatkan dalam bentuk
larutan, maka bersama air yang bergerak
terangkut pula unsur/senyawa yang terlarut
di dalamnya. Mekanisme gerakan hara
seperti itu disebut aliran massa.
Laju dan jumlah unsur hara yang bergerak
ditentukan oleh jenis unsur hara atau
senyawa pupuk, sifat tanah, dan keadaan air
dalam tanah. Fosfor relatif sukar bergerak
dalam tanah, sebab di samping bahan
sumber pupuk P yang digunakan
berkelarutan rendah, ion fosfat juga kuat
terikat oleh partikel tanah. Berbeda dengan
P, unsur N dalam tanah sangat mobil, karena
mudah larut dalam air dan terikat oleh
partikel tanah secara lemah. Kalium
meskipun tidak mudah bergerak seperti
halnya N, namun ia lebih mobil jika
dibandingkan dengan P.
Pada kondisi lingkungan yang sama, unsur
hara lebih mudah bergerak dalam tanah
yang bertekstur lebih kasar. Di samping
mudah meloloskan air, tanah yang
bertekstur kasar juga tidak kuat memegang
hara karena kapasitas tukar kationnya (KTK)
rendah. Unsur hara dalam tanah bergerak
melalui fase cair, oleh karena itu makin
banyak air di dalam tanah makin lancar laju
gerakan hara dalam tanah.
Unsur hara akan dapat diserap tanaman
apabila unsur hara yang bersangkutan
berada pada permukaan akar. Ada tiga
proses yang menyebabkan unsur hara dapat
berada pada permukaan tanah, yaitu (a)
penangkapan oleh akar ( root interception ),
(b) aliran massa ( mass flow), dan (c) diffusi.
Karena tumbuh memanjang, maka akar akan
menemukan dan bersentuhan dengan unsur
hara. Evapotranspirasi menyebabkan
adanya gerakan lengas tanah menuju
daerah perakaran. Bersama gerakan lengas
tersebut akan terangkut unsur hara ke
permukaan akar. Apabila akar menyerap
hara, maka daerah dekat permukaan akar
kandungan unsur haranya akan menurun.
Hal itu menyebabkan terciptanya perbedaan
( gradient) kadar unsur hara yang menurun
ke arah permukaan akar. Hal tersebut
menimbulkan gerakan unsur hara ke
permukaan akar.

Minggu, 08 Januari 2017

Manfaat Limbah Karbit

Limbah karbit adalahpembuangan
sisa-sisa dari proses penyambungan
logam dengan logam (pengelasan) yang
menggunakan gas karbit (gas
aseteline=C2H2) sebagai bahan bakar.
Limbah karbit mengandung sekitar
60% unsur kalsium. Komposisi kimia
limbah karbit antara lain yaitu 1,48 %
SiO2, 59,98 % CaO, 0,09% Fe2O3, 9,07
% Al2O3, 0,67 % MgO dan 28,71%
unsur lain.
Ethylen adalah hormon tumbuh yang
secara umum berlainan dengan
hormon lainnya seperti auxin,
gibberellin dan cytokinin. Dalam
keadaan normal, ethylen berada dalam
bentuk gas (C2 H4) dengan struktur
kimia yang sangat sederhana.Ethylen
dihasilkan pada proses respirasi buah,
daun dan jaringan lainnya di dalam
tanaman. Karena dihasilkan oleh
tanaman dalam jumlah banyak maka
hormon ini dapat mempercepat
pemasakan buah.
Dalam prakteknya beberapa jurnal
mengposisikan limbah karbit sebagai
pupuk, pengganti kapurtani (karena
hampir 36 % masih kapur), pemadat
tanah stabilisasi tanah, pestisida, dan
lainnya sebagainya.
A. SEBAGAI PECTICIDE HAMA &
PENYAKIT.
1. SUNDEP (yg menyerang padi saat
umur padi 0 – 30 hari) dan BELUK
(serangan SUNDEP [ulat/kupu2 putih/
kepompong warna coklat] pada padi
umur primordia sehingga padi TAK
BERISI/HAMPA) dapat diatasi dengan
menggunakan 2 kg AMPAS KARBIT LAS
yang dilarutkan dalam 8 liter air,
diaduk, kemudian diendapkan selama
24 jam. Kemudian air bening yg
dihasikan oleh adukan tadi digunakan
untuk menyemprot hama Sundep/
Beluk ini (1 liter cairan ampas karbit
14 liter air masukkan ke dalam hand
sprayer): pagi hari, lalu 4-5 hari
kemudian disemprot dengan bahan
semprot yg sama di sore hari. Ampas
karbitnya sendiri bisa digunakan untuk
pupuk sebagai antibody tanaman buah-
buahan (mangga, nangka, durian, dsb).
a. Identifikasi adanya Sundep/Beluk:
Berkelilinglah di sawah pada malam
hari, gunakan senter dg sinar warna
merah, lihatlah, adakah hama
menghampiri senter kita? Jika
sedikitnya terdapat 5 (LIMA) ekor
hama/kupu2 sundep/beluk, maka
penyemprotan dengan ampas karbit
harus segera dilakukan.
b. Antisipasi kelembaban (yg bisa
mengakibatkan datangnya serangan
penyakit Blast) dg jarak tanam yg
jarang (30 x 40 cm) agar sinar matahari
cukup, kelembaban berkurang, hama
tidak tahan.
c. Ulat sundep/Beluk ini 36 jam
kemudian berubah jadi kupu-kupu; 24
jam kemudian berubah jadi kepompong.
2. Walang sangit (hama di saat padi
mulai berisi SUSU padi): semprot
dengan cairan ampas karbit
3. Wereng (hijau; coklat, punggung
putih, menyerang di semua umur padi):
semprot dengan cairan ampas karbit.
4. Ulat Grayak: cara mengatasinya
adalah dengan mengelilingi petak yg
akan diobati dengan plastik. Semprot
dengan air ampas karbit pada malam
hari.
5. Cacing tanah pemakan akar
(Nematoda):
Bila tanah tampak merah-merah:
galilah satu dapur padi, cabut, lihat
akarnya. Jika akar tampak putus-putus
maka itu adalah akibat dimakan oleh
cacing. Carilah cacing yang ciri-cirinya:
wujudnya seperti uret, kalau disentuh
dia menggulung tubuhnya, cacingnya
liat/kenyal.
Bila memang cacing seperti itu
ditemukan di dapur padi tersebut maka
obatnya:
i. Pesnab untuk cacing
ii. semprot dengan air ampas karbit 4
tanki (@10 liter) per 0,25 ha.
iii. Berikan pupuk cair organik
(makanan/nutrisi lewat daun, karena
akarnya sedang ”SAKIT”)
6. Belalang: perlakukan seperti Walang
Sangit.
B. sebagai Pupuk dan ZPT
Cara 1
Cara menggunakan ethrel/limbah
karbit adalah dengan mengencerkan
larutan terlebih dahulu. Biasanya
konsentrasi yang digunakan adalah 30
cc / lt. air. Penggunaan dosis dengan
konsentrasi yang terlalu rendah
memberikan efektivitas yang kurang
baik sebaliknya bila konsentrasi terlalu
tinggi akan memberikan suatu
pemborosan. Setelah larutan ethrel
diencerkan ( 30 cc / lt. air ) disemprot
pada tanaman yang siap berbuah yang
berumur antara 57 - 60 hari setelah
pindah tanam.
Cara 2
campurkan 25 gram limbah karbit
dengan 1 liter air. berikan pada
tanaman yang siap berbuah 10 cc/
pertangkai....
Cara 3
untuk sawah yang memang bukan
termasuk dalam organik, yakni
penggunaan dengan urea, yakni 150 kg
Urea dan 500-900 kg limbah karbit
untuk lahan 1 ha.
C. Stabilitas tanah baik lempung atau
gambut
maaf, langsung pada intinya...
(Murah, meriah & hasil tdk murahan)

NGUDO ROSO

jadi petani kudu pinter :
1. ahli dibidang tanah .. mengerti kandungan
unsur dlm tanah, sifat kimia / ph tanah, dan
juga lelembut yg ada dlm tanah jika kuliah
ditempuh 4 tahun lamanya
2. jadi petani harus ngerti cara budidaya
tanaman baik tanaman pangan maupun
holtikultura jika kuliah bisa ditempuh 4 tahun
lamanya
3. jadi petani harus tahu teknologi pertanian
jika kuliah juga ditempuh 4 tahun lamanya
4. jadi petani juga harus tahu hama dan
penyakit tanaman jika kuliah bisa di tempuh 4
tahun juga
5. petani juga kudu ngerti hukum dan
peraturan jika kuliah ditempuh juga 4 tahun
6. jikalau petani harus tahu politik dan kuliah di
sospol ditempuh 4 tahun juga
jika petani harus pandai di semua bidang ilmu
menghabiskan berapa tahun lamanya....? 24
tahun bisa dihabiskan dibangku kuliah saja....
padahal jadi petani semua itu bisa didapat
hanya beberapa tahun saja dengan sekolah
alam raya.

Cara Pindah Tanam Padi

Buat yang suka tanam sistim pindah tanam:
Perlakukan benih secara manusiawi karena
pondasi menanam adalah benih,Kalau benih
sehat, pertumbuhan juga mudah,kebal
penyakit.
Saat pindah tanam yang sering terjadi
dilapangan:
1.Mencabut benih secara banyak dengan
alasan cepat selesai, padahal pencabutan cara
ini menyebabkan banyak benih yang putus
2.Habis mencabut mencuci akar biar bersih
dari tanah dengan alasan mudah/ringan di
bawah saat MBANJAR(nyebar dilahan saat
mau d tanam),sebaiknya cuci seperlunya
3.Mengikat sekuat-kuatnya dengan alasan
tidak mudah cerai berai saat d
bawah,sebaiknya ikat alakadarnya
4.Memikul dengan cara menusuk di tengah
benih pake pemikul dengan alasa lebih
praktis,sebaiknya pake pemikul keranjang
5.Memotong ujung benih dengan alasan
penanam mudah untuk d tanam(tidak kena
mata penanam),sebaiknya jangan tanam usia
benih tua biar tak begitu panjang daunya
Hal ini menyebabkan bibit padi menjadi setres,
lambat pemulihan pertumbuhan, Benih yang
stress lama pemulihan(nglilir),dan rawan
terserang penyakit.Kalau hal ini bisa di hindari
Insyaalah dalam 3 hari benih lansung hijau
(NGLILIR) tanpa mengalami stress.
Semoga kebiasaan lama petani bisa di rubah…

Perekat Antisipasi Hujan

Sahabat tani…..musim hujan begini tentu
cuaca d sawah menjadi lembab,akhirnya
tanaman padi menjadi tempat yang indah buat
bersarangnya banyak hama.Buntutnya kita
harus rajin nyepray/semprot biar tanaman kita
aman dari hama.Interva/jangka waktu paling
lama seminggu harus di sepray untuk musim
hujan biar aman.
Musim yang super ekstrim ini kita tidak bisa
memprediksi,”kayaknya tadi penter,matahari
Nampak,kok sesampainya disawah tiba tiba
mendung,padahal sudah berat berat bawa
tangki dari rumah”.
Terus kalau banyak hujan apakah kita biarkan
tanaman dimakan hama?....
Untuk menyiasati musim hujan yang tidak
menentu SEBAIKNYA waktu nyeprai kasih
PEREKAT/LEM,yang gunanya untuk
merekatkan obat pada tanaman,andaikan
habis nyepra turun hujan setidaknya tidak larut
semuanya,masih tersisa,tidak panjang lebar
langsung aja yuk bikin perekat yang alami
murah meriah:
-siapkan daun randu/waru>>tumbuk >>gaul
sama air>>peras dan saring>>jadi deh
-hasilnya buat campuran obat saat nyeprai>>3
sendok makan buat satu tangki>>aduk dulu
bersama obat biar tidak menggumpal sebelum
di sepraykan.
-sebaiknya buat sekali pakai,jadi dikira kira
buatnya,biar kelekatanya kuat,
Sebaiknya tidak malas membuatnya,tapi kalau
terpaksa tidak bisa memanjat pohon randu dan
jadi malas(kwek...kwek....kwek..)ada trik
lagi,pake pencuci piring,pilih yang paling murah
harganya dan kalau ada yang anti bacteri.
Selamat mencoba,semoga padinya
bagus,aman dari hama,panen yang melimpah
ruah”AMIN…”

Racun Tikus Sawah

BERBAGI TAK PERNAH RUGI>>>racun tikus
murah meriah.
Sahabat tani….marilah kita berkreasi
memanfaatkan bahan disekitar kita,selain
murah meriah juga bisa menghemat modal
biaya bertani kita,jangan sampai d zaman yang
serba simple & praktis ini apa-apa selalu
mengandalkan buatan pabrik,Tidak panjang
lebar langsung saja dicatat d otak:
MENGURANGI POPULASI TIKUS.
Yaitu dengan menggunakan ketela pohon /
singkong sebagai medianya.
* Siapkan ketela pohon, kupas, kerat dan
bersihkan.
* Siapkan dua buah kelapa yang sudah tua,
ambil airnya dan tuangkan.
* Rebus airkelapa, setelah hangat masukan
ketela yang sudah disiapkan, pada sebuah
panci.
* setelah lima menit angkat lalu dinginkan
* setelah dingin, kasih garam secukupnya lalu
panaskan lagi hingga masak betul.
* Angkat dan turunkan dari api biar dingin,
jangan sampai tersentuh tangan.
* Bawa ke sawah dan berikan makanan ini
pada TIKUS, terutama pada sekitar lobang
persembunyiannya.
-
Biar tikus tikus itu juga kebahagian rejeki, dan
tidak mengganggu tanaman. Karena itu
masakan enak dan lezat
.
Efek yang ditimbulkan :
** Tikus suka, makan hingga kenyang, habis
gitu dia akan tidur dan bahkan mungkin
selamanya.
** Bagi yang tidak tertidur selamanya, Insya
Allah tikus tikus yang sudah makan akan
menjadi mandul.
-
PERINGATAN:BAHAN YANG SUDAH JADI
MENGANDUNG SIANIDA TINGKAT TINGGI
(RACUN),JADI TIDAK DIREKOMENDASIKAN
UNTUK DI KONSUMSI MANUSIA.
Pakailah wadah yang tidak terpakai jadi aman untuk MANUSIA !
Selamat mencoba.

BIO U+++

BIO U++
POC SUPEr (pengganti Zpt) oleh rong
jrigen, kanggo pengawal ng MT2. Ketok
e menurut ilmu goib Fb, HDB, leaf blast,
mendominasi d'Mt2.....jarene seh.
BAHAN2 :
1. 5L URINE (Bebas sesuai selera)
2. 2L AIR BERAS
3. 5L AIR KELAPA TUA
4. 2L AIR GULA (@GULA 0,5kg)
5. @0,5kg KUNYIT, JAHE, LAOS,
KENCUR yg d'blender)
6. 5sacht SUSU KRIM
7. 1sacht MIWON yg
Rp.1000
8. 0.5L EM4
- PEMBUATAN :
_MASUKAN SEMUA BAHAN2 KE
DALAM WADAH TERTUTUP.
FERMENTASI UNAEROB SELAMA
2MINGGU.
Catatan : fermentasi Unaerob/tanpa
udara, memakai sistem pembuangan
udara dg selang yg d'masukan kedlm
botol mineral yg berisi air.
APLIKASI :
200mL /tangki semprot.
Penyempritan mulai umur 0hss-40hst,
interval 10hari klo bisa selang seling dg
yg wajib biasa dulur2 melakukan
perawatan tanduran.
(BISA D! MIX DG INSEKTISIDA &
FUNGISIDA)
_BISA D'SIMPAN 6BULAN dg catatan
tutup rapat kembali setelah pemakaian.
_SEBELUM D'GUNAKAN GUNCANG2
LEBI DULU.
( NO COMENT...ben musmet, yen hora
musmet dudu sinau jenenge)
Pecticide organik.
( POC SUPEr ll )
- urine (bebas) : 7L
- Air kelapa : 10L
- Air cucian beras : 5L
- Gula putih : 1/4kg
- Gula merah : 1/4kg
- ajinomoto : 1/4kg
- SKM/ susu : 5sacht
- Serai : 10btg dg daun'y
- Buah mahkota dewa : 10buah non biji
- jahe : 1kg
- kunyit : 1kg
- kunyit putih : 1kg
- laos : 1kg
- kencur : 1kg
- Em4 : 1/2L
>>fermentasi unaerob selama 14hr
>>dosis : 80-100mL/teng
>>aplikasi awal tanam sampe vegetatif,
untuk generatif semprit bawah/kocor....

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Organik

ZAT PENGATUR TUMBUH
MACAM-MACAM ZPT (ZAT PENGATUR
TUMBUH) ORGANIK
1. Zat Perangsang Bunga
Bahan :
· Tubis/rebung : 5 kg
· Gula putih/pasir : 1 kg
Cara :
· Tubis diambil dari lapangan
sebelum matahari terbit, kemudian
dicincang halus, ditempatkan dalam
wadah tanah liat/plastik.
· Dari atas taburi dengan 1 kg gula
pasir. Kemudian tekan dengan papan
(menggunakanbatu).Biarkanselama 1
minggu
· Selanjutnya air disaring dan siap
untuk digunakan dengan dosis 15 s/d 20
cc/sdm tiap 15 l air ( 1tangki).
2. Zat Perangsang Akar atau tunas
Bahan :
– Bawang merah
Bawang merah diparut atau diblender
lalu peras. Ambil cairan dari bawang
merah yang telah dihaluskan tersebut.
Siap digunakan dengan cara dioles
pada tempat tumbuh akar atau pada
titik tumbuh tanaman.
3. Zat Pengatur Tumbuh Lengkap
( Auksin, Giberelin dan Sitokinin )
Bahan :
1.Rebung :
2 kg
2.Kacambah
(Tauge) : 1 kg
3.Bonggol Pisang
: 2 kg
4.Pucuk daun-
daunan : 2 kg
5.Gula merah :
1 kg
6.Bakteri pengurai
: 200 cc
7.Air kelapa :
20 liter
Alat :
1.Blender/lesung/Lumpang
2.Tong/Jerigen 30 liter
3.Parang/pisau
4.Baskom
5.Saringan
6.Plastik penutup
7.Tali karet
Cara Pembuatan
Ø Bongol pisang, rebung, daun-daunan
dicacah kecil-kecil dan di tumbuk
hingga lembut, di blender akan lebih
bagus
Ø Kecambah atau tauge ditumbuk atau
di blender hingga lembut
Ø Gula merah di direbus setelah
mencair di diginkan
Ø Semua bahan-bahan yang sudah
ditumbuk di masukkan ke tong/jerigen,
kemudian masukkan air kelapa dan
tambahkan bakteri pengurai/bio starter
Ø Setelah bahan sudah di jadikan satu
kedalam tong lalu diaduk sampai
merata kemudian di tutup dengan
plastik dan di ikat, tetapi plastik di
kendorkan
Ø Setiap hari di aduk selama ± 4 hari
dan ZPT buah sudah jadi
Ø Setelah jadi ZPT Organik di saring
tempatkan pada jerigen dan di tutup
rapat
Cara Pengunaan
CabaiDirendam selama 2 – 3 jam dosis
1 sdk mkn/liter air
Bawang MerahSesaat sebelum tanam
tanah disiram dengan larutan
Mentimundirendam selama 2 – 3 jam
Tomatdirendam selama 3 – 4 jam
Kacang panjangdirendam selama 1 jam
Padidirendam selam semalam ( 12 – 24
jam)
NilamStek diikat dan direndam 1 – 2
jam
Terongdirendam selama 3 – 4 jam
Stek Kopi,lada,sirih, bungaStek diikat
dan direndam 1/2 jam
4. Zat Perangsang Buah 1
Bahan:
EM 4 1 liter
Kuning telur ayam kampung 3 butir
Cara Pembuatan:
Bahan dicampur lalu dikocok sampai
rata, kemudian difermentasi selama 24
jam.
Aturan penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok
makan ditambah 5 liter air, lalu
disemprotkan.
Fungsi:
Merangsang pertumbuhan bunga calon
buah / biji.
Membuat buah beraroma dan manis
rasanya.
Membuat biji menjadi bernas / mentes
5. Perangsang Buah II
Bahan:
Susu segar mentah 1 liter
Kuning telur ayam kampung 3 butir
Cara Pembuatan:
Bahan dicampur lalu dikocok sampai
rata, kemudian difermentasi selama 24
jam.
Aturan penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok
makan ditambah 5 liter air, lalu
disemprotkan.
Fungsi:
Merangsang pertumbuhan bunga calon
buah / biji.
Membuat buah beraroma dan manis
rasanya.
Membuat biji menjadi bernas / mentes.