Sabtu, 27 Februari 2016

Perang Sengit Melawan Walang Sangit

Di Indonesia walang sangit (Leptocorisa acuta
Thumb) merupakan hama potensial dapat
menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50
persen. Diduga bahwa populasi 100.000 ekor
per hektar dapat menurunkan hasil sampai 25
persen. Hasil penelitian menunjukkan populasi
walang sangit 5 ekor per 9 rumpun padi akan
menurunkan hasil 15%. Hubungan antara
kepadatan populasi walang sangit dengan
penurunan hasil menunjukkan bahwa serangan
satu ekor walang sangit per malai dalam satu
minggu dapat menurunkan hasil 27 persen.
Serangan walang sangit juga bisa
mempengaruhi kualitas gabah karena bisa
menyebabkan beras berubah warna dan
mengapur serta gabah menjadi hampa
Hama ini dapat merusak bulir padi pada fase
pemasakan. Mekanisme merusak walang
sangit adalah dengan menghisap butiran gabah
yang sedang mengisi. Apabila diganggu,
serangga walang sangit ini akan
mempertahankan diri dengan mengeluarkan
bau kurang sedap. Selain sebagai mekanisme
pertahanan diri, bau yang dikeluarkan juga
digunakan untuk menarik walang sangit lain
dari spesies yang sama. Walang sangit dapat
merusak tanaman ketika mencapai fase
berbunga sampai matang susu.
Berdasarkan cara hidup walang sangit, tanam
serempak dalam satu hamparan merupakan
cara pengendalian yang sangat dianjurkan.
Setelah ada tanaman padi berbunga, walang
sangit akan segera pindah dari rumput-
rumputan atau tanaman sekitar sawah ke
pertanaman padi yang pertama kali berbunga.
Sehingga jika pertanaman tidak serempak
pertanaman yang berbunga paling awal akan
diserang lebih dahulu dan tempat berkembang
biak . Pertanaman yang paling lambat tanam
akan mendapatkan serangan yang relatif lebih
berat karena walang sangit sudah berkembang
biak pada pertanaman yang berbunga lebih
dahulu. Dianjurkan beda tanam dalam satu
hamparan tidak lebih dari 2,5 bulan.
Selain itu, hama ini dapat dikendalikan melalui
beberapa langkah, seperti: Mengendalikan
gulma, baik yang ada di sawah maupun yang
ada di sekitar pertanaman, meratakan lahan
dengan baik dan memupuk tanaman secara
merata agar tanaman tumbuh seragam. Selain
itu juga dapat dilakukan penangkapan walang
sangit dengan menggunakan jaring sebelum
stadia pembungaan, serta mengumpan walang
sangit dengan ikan yang sudah busuk, claging
yang sudah rusak, atau dengan kotoran ayam.
Penggunaan insektisida bila diperlukan dan
sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari
ketika walang sangit berada di kanopi. (Efrie/
dari beberapa sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar