Sabtu, 27 Februari 2016

Memperbanyak Anakan Padi

Banyak anak banyak rejeki, falsafah ini sangat
pas jika diterapkan dalam ilmu budidaya
tanaman padi. Semakin banyak anakan
produktif tanaman padi diharapkan akan
semakin banyak malai yang terbentuk dan
akhirnya diharapkan semakin banyak
peningkatan produksi. Oleh karena banyaknya
anakan produktif merupakan salah satu kunci
peningkatan produktivitas tanaman padi selain
banyaknya bulir isi pada tiap malai. Berikut ini
tips untuk memperbanyak anakan produktif
tanaman padi.
1. Tanamlah bibit padi muda.
Semakin muda umur bibit padi
akan semakin potensial
memproduksi anakan yang lebih
banyak. Umur terbaik untuk
tanam padi adalah antara 10 –
18 hss (hari setelah sebar).
2. Aplikasi pupuk Phospat seperti
SP36 seawal mungkin (kalau
perlu sehari atau 2 hari sebelum
tanam). Pupuk SP36
membutuhkan waktu yang agak
lama untuk bisa terserap oleh
akar tanaman, oleh karena itu
pemberian SP36 harus seawal
mungkin. Salah satu fungsi unsur
P yang terkandung dalam SP36
adalah merangsang
pembentukan akar,
3. Aplikasi pupuk Nitrogen seperti
Urea seawal mungkin, maksimal
5 hari setelah tanam harus sudah
diberikan. Unsur Nitrogen
merupakan salah satu kunci
utama dalam membantu
pembentukan anakan, oleh
karena itu saat proses
pembentukan anakan jangan
sampai belum tersedia unsur ini.
4. Jangan tanam bibit padi terlalu
dalam, cukup 1-2 cm saja sudah
cukup. Tanam bibit padi yang
terlalu dalam akan menghabiskan
energi tanaman padi untuk
menembus tanah penutupnya.
5. Pengairan yang tidak selalu
tergenang. Jaga pemberian air
pada tanaman padi secara
periodik diairi lalu dibiarkan
sampai kering (tanahnya pecah
rambut) lalu diairi lagi demikian
seterusnya.
6. Penggunaan varietas unggul.
Setiap varietas pasti akan
mempunyai kemampuan sendiri-
sendiri dalam membentuk anakan
yang produktif.
7. Jarak tanam jangan terlalu rapat,
apalagi jika tanahnya subur.
Walaupun anakan terbentuk
banyak akan tetapi jika jaraknya
terlalu rapat biasanya anakan
tersebut menjadi kurang
produktif. Sebaiknya gunakan
sistem tanam jajar legowo.
8. Pemberian pupuk organik padat
sebagai penyubur dan pembenah
tanah. Ini berhubungan erat
dengan kondosi kesuburan tanah
dan proses penyerapan unsur
hara yang akan diberikan pada
tanaman. Oleh karena itu
jumlahnya sangat relatif
tergantung kondisi tanah
masing-masing petani.
9. Waspada terhadap hama dan
penyakit. Hama yang punya
potensi mengurangi anakan
antara lain keong mas, sundep
dan tikus. Sedangkan penyakit
yang membahayakan saat
pembentukan anakan padi
adalah penyakit busuk pangkal
batang padi.
(gerbangpertanian.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar