Kamis, 30 April 2015

PERLAKUAN BENIH PADI

 http://cdn-2.tstatic.net/pontianak/foto/bank/images/PETANI-MISKIN.jpg
Produksi padi yang baik dan maksimal
dimulai dari pemilihan dan perlakuan
benih padi yang baik. Sesuai dengan
anjuran pemerintah dan juga anjuran
teknologi budidaya yang baik, benih padi
yang digunakan sangat disarankan berasal
dari benih padi bersertifikat. Benih padi
yang bersertifikat menjamin:
1. Keaslian / kemurnian varietas
2. Daya tumbuh yang baik
3. Masa pakai (expired product)
diketahui dengan pasti, sehingga
lebih terjamin.
Jaminan kualitas benih padi bersertifikat,
sesuai dengan Peraturan Menteri
Pertanian No. 23/Permentan/
SR.120/2/2007, adalah :
1. Benih belum kadaluarsa
2. Daya tumbuh minimal 80%
3. Kadar air 10% – 13%
4. Kandungan kotoran maksimal 2%
5. Kemurnian varietas minimal 98%
Dengan kualitas yang baik, tanaman padi
akan tumbuh lebih seragam, sehingga
memaksimalkan hasil saat dipanen. Untuk
memperoleh produksi yang maksimal,
usaha yang baik harus dimulai sejak awal.
Selain penggunaan benih bersertifikat,
perlakuan benih saat akan disemaikan
sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan awal bibit padi. Inilah
perlakuan benih padi yang baik sebelum
disemaikan:
Menyortir benih yang masih memiliki daya
tumbuh tinggi dengan menggunakan
larutan garam.
1. a. Siapkan larutan garam
dalam ember dengan volume
sesuai dengan benih padi yang
akan disortir. Konsentrasi larutan
garam (takaran garam) tersebut
diukur dengan menggunakan
telur ayam/bebek mentah.
Masukkan telur ke dalam ember
berisi air. Masukkan garam sedikit
demi sedikit ke dalam air sambil
diaduk pelan. Pemberian garam
dihentikan ketika telur mulai
mengapung dalam air, hal ini
menunjukkan bahwa kandungan
garam telah cukup sebagai
penguji benih.
2. b. Masukkan benih padi yang
akan disortir. Kemudian diaduk
sehingga semua benih tercampur
dengan larutan garam tersebut.
Biarkan beberapa menit, sehingga
terlihat benih padi tersebut
tenggelam dan sebagian kecil
terapung.
3. c. Benih yang masih terapung
merupakan benih hampa/rusak/
tidak sempurna, sehigga tidak
layak untuk dijadikan bibit.
Walaupun benih tersebut dapat
tumbuh, akan tetapi akan tumbuh
menjadi bibit yang tidak
sempurna.
4. d. Benih yang tenggelam
dipilih sebagai benih yang akan
disemaikan. Benih tersebut
kemudian dibilas dengan air
bersih sebanyak 2 kali agar
larutan garamnya tercuci dengan
baik.
Memeram benih sebelum disemai.
1. a. Benih yang akan disemai
sebaiknya dibantu
pertumbuhannya dengan cara
diperam.
2. b. Benih direndam dalam air
bersih selama kurang lebih 1 jam,
kemudian ditiriskan dalam ayakan
atau saringan sampai tidak ada
air yang menetes.
3. c. Benih yang lembab tersebut
kemudian dimasukkan dalam
karung goni atau karung terigu
(atau kain katun) dan dibiarkan
selama 2 hari dalam ruangan
yang terlindung.
4. d. Setelah dua hari akan
nampak pada pangkal benih
berwarna putih yang menandakan
bahwa akar benih telah mulai
tumbuh dan telah siap disemai
dalam persemaian.
5. e. Benih yang telah diperam
akan memiliki daya tumbuh yang
lebih cepat dan lebih baik
dibanding dengan benih yang
tidak diperam, sehingga dalam
persemaian akan tumbuh lebih
kuat dan sehat.
Produksi padi yang baik dimulai dari
benih yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar