Selasa, 14 April 2015

Mengatasi Bulir Hampa Tanaman Padi



Sudah beberapa tahun ini telah di lounching beberapa varietas benih padi hibrida di Indonesia. Ada Aries (PT. Bayer), PP1 (PT. Pioneer) dan Intani (PT. Tanindo). Para produsen mengklaim benihnya mampu berproduksi sampai 12 ton/ha. Selain itu mereka juga mengatakan kalau benihnya punya daya tahan roboh, tahan wereng dan tahan kresek (Hawar Daun Bakteri).
Beda promosi beda kenyataan di lapangan……..Bukan rahasia lagi, Banyak petani yang menanam benih padi hibrida yang menemui kegagalan panen. Mereka mengeluh mulai dari tanaman yang roboh, terserang tikus, terkena hama wereng dan terkena penyakit kresek. Selain itu mereka juga mengeluh tentang mahalnya benih padi hibrida dan tidak bisa diturunkannya untuk tanaman berikutnya benih hibrida tersebut.
Kegagalan penanaman padi hibrida terutama disebabkan oleh penurunan produksi. Padahal kalau dilihat dari jumlah bulir per malai padi hibrida sangatlah fenomenal yaitu sekitar 300-400 dibanding dengan padi lokal yang hanya sekitar 160-200. Terus kenapa bisa seperti itu?
Telah kita ketahui beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap jumlah produksi suatu tanaman padi, antara lain:
  1. Jumlah tanaman per luas areal lahan
  2. Jumlah anakan per rumpun
  3. Jumlah bulir per malai
  4. Jumlah gabah per gram
Setelah penulis amati ternyata penurunan produksi padi hibrida tersebut terutama disebabkan oleh banyaknya bulir padi yang yang hampa. Kehampaan bulir padi hibrida ini tidak tanggung-tanggung bisa mencapai 30 %. Sampai sekarang belum bisa ditemukan penyebab yang pasti atas peristiwa tersebut. Ada beberapa penyebab yang memungkinkan menyebabkan bulir padi hampa, antara lain:
  1. Bawaan genetik tanaman
  2. Kurangnya unsur hara NPK
  3. Kurang sempurnanya proses perkawinan padi
  4. Terserang hama penyakit
Karena kita telah mengetahui beberapa penyebab terjadinya bulir hampa pada padi hibrida, maka kita bisa mengantisipasinya dengan cara:
  1. Pilih benih yang bermutu baik dari perusahaan yang berkualitas
  2. Cukupilah kebutuhan pupuk padi hibrida yang relatif lebih banyak dibanding padi lokal
  3. Usahakan memperpanjang masa perkawian padi dengan cara memberikan ZPT Giberellin.
  4. Selalu monitoring tanaman padi dan kendalikan hama dan penyakit secara bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar