Minggu, 12 Februari 2017

Pertanian Indonesia Dulu, Kini dan Nanti

“Jangan sekali-kali melupakan
sejarah” sebuah kalimat yang
seharusnya patut kita aplikasikan saat
ini. Sebuah kalimat dari Sang
Plokamator Kemerdekaan Soekarno
dalam sebuah orasinya. Pertanian
Indonesia dulu, kini dan nanti.
Pertanian merupakan kebudayaan yang
pertama kali dilakukan oleh manusia
sejak kelangsungan hidup menjadi
susah akibat semakin menurunnya
sumber pangan di alam bebas yang
terus menerus dimanfaatkan oleh
manusia tanpa adanya budidaya dan
pertambahan manusia yang semakin
meningkat. Pertanian adalah kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan
bahan pangan.
Pertanian merupakan sektor yang
penting dan berpengaruh dalam
perekonomian Indonesia. Para
pengusaha yang berbisnis di bidang
pertanian pun memiliki tujuan tertentu.
Mereka memilih berbisnis dibidang
pertanian bukan semata-mata hanya
karna menyukai pertanian, melainkan
karena pertanian memiliki peluang
untung yang besar.
Pertanian di Indonesia berkembang
sesuai dengan pengetahuan masyarakat.
Bercocok tanam secara berpindah-
pindah yang pertama kali dilakukan.
Kemudian berkembang menjadi sistem
pertanian tradisional, dimana dalam
penerapannya menggunakan pupuk
organik tidak menggunakan pupuk
kimia dan pestisida, sehingga
produktifitasnya masih rendah. Dari
sistem pertanian tridisional kemudian
berkembang menjadi sistem pertanian
konvensional. Revolusi hijau
merupakan salah satu perkembangan
pertanian konvensional. Produksi
tanaman semakin meningkat, akan
tetapi dengan adanya revolusi hijau
lingkungan menjadi rusak akibat dari
pemakaian bahan kimia sehingga sangat
merigukan. Kemudian berkembang
menjadi pertanian berkelanjutan yang
berbasis agroekologi.
Seiring berjalannya waktu, teknologi
semakin berkembang dengan pesat.
Segala sesuatu akan lebih efisien apabila
menggunakan teknologi. Selain dapat
menghemat waktu, teknologi juga bisa
membuat perkerjaan lebih cepat
terselesaikan. Perkembangan terus
menunjukan perubahan yang pesat.
Tampak sekali saat ini perbedaan dari
zaman dahulu dan sekarang contohnya
pada sektor pertanian. Zaman dahulu
kita masih menggunakan segala
sesuatunya dengan sederhana untuk
bercocok tanam, tetapi sekarang
bercocok tanam pun bisa dilakukan
dengan menggunakan teknologi.
Pertanian Subsisten ke Arah
Agribisnis
Pertanian subsisten hanya bisa
memenuhi kebutuhan minimal petani
oleh sebab itu pertanian subsisten
secara bertahap akan digantikan ke
arah agribisnis karena secara luas
pertanian akan dikuasai oleh
perusahaan agribisnis yang bermain
secara skala besar. Perusahaan besar
seperti Cargil, Syngenta, Marubeni dan
lainnya kini sudah sangat mendunia
dengan perusahaan berbasis pertanian.
Saat ini sangat banyak sekali
perusahaan berbasis pertanian yang
sangat bagus dan besar dari berbagai
macam negara. Itulah faktor yang
mendukung pergeseran pertanian
subsisten ke arah agribisnis.
Pertanian Berbasis Teknologi dan
Bioteknologi
Pertanian berbasis teknologi dan
bioteknologi dapat kita lihat pada masa
kini yaitu tanaman transgenik.
Tanaman transgenik adalah tanaman
yang gennya sudah dimodifikasi dengan
menyisipkan gen yang bukan berasal
dari tanaman tersebut, sehingga
tanaman yang kita tanam dapat
menghasilkan tanaman sesuai yang kita
inginkan dengan gen tersebut. Hampir
50% tanaman di amerika adalah
tanaman transgenik, itu artinya
tanaman yang sering kita dapatkan dari
impor sebagian besar juga merupakan
tanaman transgenik. Itu membuktikan
bahwa semakin canggihnya teknologi
saat ini dan teknologi saat ini juga dapat
merubah sistem pertanian menjadi lebih
baik. Ada berbagai macam tanaman
transgenik yang dilakukan antara lain
kacang hijau transgenik, padi
transgenik dan masih banyak yang
lainnya.
Tanaman Vertikultur
Dengan pertambahan penduduk 2%
pertahun pada tahun 2050 diperkirakan
penduduk dunia akan mencapai hingga
8 milyar orang. Semakin bertambahnya
penduduk itu berarti akan bertambah
juga lahan untuk perumahan dimana
mereka akan tinggal. Dengan sistem
bercocok tanam yang sederhana seperti
saat ini akan menyebabkan
penyempitan lahan untuk menanam
suatu tanaman. Itu sebabnya tanaman
verikultur adalah salah satu solusi agar
tanaman dapat tetap tumbuh dengan
hasil yang melimpah disaat lahan yang
semakin berkurang.
Adapun dari sedikit uraian diatas yang
dapat dipahami adalah Akankah
Pertanian Indonesia kedepannya nanti
mampu tetap bertahan dengan semua
perkembangan teknologi yang ada saat
ini dengan sangat cepat? Mengingat
kondisi saat ini, bahwa Pertanian
Indonesia berada pada kondisi yang
memburuk. Ataukah pertanian
Indonesia seharusnya kembali kepada
kejayaan nenek moyang terdahulu?
Dimana pertanian di Indonesia tidak
seperti pertanian yang canggih seperti
saat ini. Tetapi melalui proses dari awal
sesuai dengan perkembangan pola pikir
manusia dari masa primitif hingga masa
sekarang. Entahlah….!!!
Sumber : diambil dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar