Kamis, 02 Juni 2016

Teknologi Persemaian Padi Sistem Kering

Teknologi persemaian padi sistem kering
adalah teknologi persemaian dalam kotak
semai plastik yang dilapisi filter berupa kertas
koran. Keuntungan menerapkan teknologi
sistem persemaian ini di antaranya; tidak perlu
melakukan pengolahan tanah dan daut
(pencabutan), hemat lahan dan air, sesuai
untuk lahan garapan yang sempit (<1000 m2),
pemeliharaan mudah dan efisien serta biaya
lebih murah dibandingkan teknologi
persemaian padi sawah secara konvensional
atau persemaian basah.
Langkah awal untuk membuat persemaian
kering adalah menyiapkan kotak semai berupa
kotak plastik berukuran 40x30x3 cm. Kotak
plastik dilubangi 4 titik pada dasar kotak
kemudian dilapisi kertas koran. Kertas koran
berfungsi sebagai filter untuk mengatur air
infiltrasi dan kelembaban dalam kotak semai.
Setelah dilapisi kertas koran pada kotak
plastik, selanjutnya masukkan tanah/media
tanam ke dalamnya. Media tanam yang
digunakan berupa tanah gembur yang kaya
unsur hara.
Setelah media tanam disiapkan, benih
disebarkan secara merata dan ditutup lagi
dengan media tanam yang sama setebal ±1cm,
kemudian disiram air sampai menetes melalui
keempat lubang tersebut. Pada umur 7 hari
setelah semai bibit padi sudah muncul (vigor).
Penyiraman dilakukan 2 hari sekali sampai
umur 7-12 hari. Pada umur 13-15 hari disiram
setiap hari pada sore hari. Bibit padi siap
ditanam di sawah pada umur 15 hari. Untuk
persemaian padi dalam jumlah besar
diperlukan rumah bibit yang dilengkapi rak-rak
yang disusun secara bertingkat.
Manfaat teknologi persemaian ini antara lain
persemaian dapat dilakukan di luar areal
produksi, hemat kebutuhan benih (±10 kg/ha),
hemat lahan dan air, mengurangi resiko
kegagalan karena banjir, serangan OPT,
pertumbuhan bibit lebih cepat, dan sapat
mengikuti percepatan musim tanam. Selain itu,
perlakuan benih dapat dilakukan pada tanah
kahat Zn, tanaman dan tidak mengalami stres.
Dengan cara ini juga tidak dibutuhkan tenaga
kerja untuk cabut, serta menguntungkan bagi
pemilikan lahan sempit. Pengalaman petani,
teknik ini dapat mempercepat tanam 10-15
hari dibandingkan dengan sistem persemaian
basah, dan kelayakan finansialnya cukup tinggi
yaitu benefit cost ratio (B/C) adalah 2,66. (
yogya.litbang.pertanian.go.id/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar