Jumat, 25 Desember 2015

Tanam anggur di pekarangan


Tulisan ini akan memberi ulasan singkat tentang bagaimana cara menanam Anggur dalam pot dengan teknis mudah dan sederhana. Sehingga, bisa diikuti oleh Anda semua. Supaya tidak terlalu lama, mari kita pelajari bersama penjelasan di bawah ini dengan teliti dan cermat!





Cara Menanam Anggur

I. Perencanaan Awal:
1. Menentukan Fungsi dan Tujuan
2. Memperhatikan Kondisi Lingkungan

II. Tahap Penanaman:
1. Memilih Pot
2. Menyiapkan Media Tanam
3. Menyediakan Bibit Siap Tanam
4. Langkah Penanaman
5. Perawatan Tanaman



I. Perencanaan Awal

1. Menentukan Fungsi dan Tujuan

Langkah paling awal yang harus dilakukan saat akan menanam sebuah pohon atau tanaman ke dalam pot adalah merencenakan dan menentukan;
Apa sih tujuan pohon tersebut di tanam dalam pot? Dan setelah tanaman tersebut tumbuh di pot, lalu akan difungsikan untuk apa?

Anda harus menjawab 2 pertanyaan tersebut dengan jawaban yang konsisten. Sebagai contoh, seseorang ingin memindahkan sebatang Anggur yang telah siap tanam ke dalam pot. Ia berfikir bahwa pohon Anggur tersebut akan jauh lebih terawat dan tumbuh subur jika di tanam dalam pot.

Selain penanganannya bisa lebih mudah, proses memindahkan dari satu tempat ke lokasi lainnya pun akan jauh lebih praktis. Sehingga, alasan tersebut dapat dijadikan tujuan utama mengapa ia tertarik menanam sebatang Anggur ke dalam sebuah pot cantik yang praktis.

Sementara itu, ketika sebatang Anggur tersebut telah tertanam indah di dalam pot pilihannya, maka ia pun kembali berfikir bahwa tabulampot miliknya tersebut akan sangat apik dan segar dipanjang jika diletakkan pada sudut selasar atau pagar rumah.

Maka, ia pun berusaha menentukan titik sudut selasar atau pagar rumah yang sekiranya mendapat cahaya matahari langsung setiap hari, dan terhindar dari lalu-lalang orang atau anak-anak yang beresiko merusaknya. Hal itu tentu menjadi sebuah fungsi tepat dan kreatif atas tabulampot Anggur yang ia buat tersebut.



2. Memperhatikan Kondisi Lingkungan

Setelah Anda menyimpulkan perkara sebelumnya tadi, yakni terkait fungsi dan tujuan penanaman Anggur ke media pot, maka perkara selanjutnya yang harus diperhatikan sebelum beralih pada cara menanam anggur dalam pot, adalah memahami kondisi lingkungan alam yang sekitar. Sebagaimana yang kita tahu, bahwa tanaman Anggur sangat menyukai kawasan bersuhu panas, dengan kadar air pada perakarannya yang tidak terlalu banyak, atau hanya sebatas lembab saja.

Cara ampuh Mengatasi Hama Wereng

Wereng sangat berbahaya untuk tanaman padi sehingga petani yang melihat wereng akan langsung mempersiapkan semprot kimia yang dirasa sangat ampuh membunuh wereng. Memang sangat ampuh membunuh wereng tetapi sadarkah jika petani itu sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal jika mengatasi wereng dengan membunuh wereng menggunakan pestisida.

  • Kesalahan pertama dari petani itu adalah dengan membunuh wereng menggunakan pestisida maka secara tidak langsung meracuni diri sendiri dengan pestisida pembunuh wereng. 
  • Kesalahan kedua adalah matinya musuh alami wereng. Tidak hanya wereng yang mati tetapi musuh alami pemakan wereng. Ini adalah kesalahan kedua yang sudah dilakukan petani yang paling fatal. Kenapa fatal? Karena panen berikutnya sudah bisa dipastikan hama wereng akan lebih banyak dan lebih ganas dari pada panen sekarang jika tidak memiliki musuh alami. 
  • Kesalahan ketiga adalah tanah menjadi bantat dan tidak subur. Ini juga merupakan kesalahan yang fatal dari petani. Dengan tanah yang bantat dan keras. Maka aktifitas yang dilakukan oleh petani akan menjadi sangat susah. Aktifitas seperti menanam padi, membuah gulma di sawah dan sebagainya akan menjadi semakin sulit dan sukar dilaksanakan jika tanah sudah bantat.
Cara Ampuh Mengatasi Hama Wereng Secara Alami
wereng hijau

Yang lebih menyedihkan jika sudah menghabiskan banyak uang untuk membeli semprot kimia, bukannya wereng hilang malah datang silih berganti. Hal ini terjadi karena pada penyemprotan pertama wereng dan pemakan wereng mati. Akhirnya wereng dari tetangga semua berkumpul di sawah kita. Apa yang terjadi. Pastinya siap siap gagal panen. Tabahkan hatimu ya petani.
Berikut ini adalah jenis wereng yang berbahaya untuk petani.
  • Wereng hijau (Nephotettix spp.) menyebarkan virus tungro yang dapat menurunkan produksi padi.
  • Wereng coklat (Nilaparvata lugens) menyebabkan batang dan tumbuhan padi mengering karena cairan habis diserap oleh wereng ini.
  • Wereng punggung putih (Sogatella furcifera)
Olehkarena itu saya akan memberikan solusi dengan mengatasi hama wereng secara alami.
  1. Siapkan Semprot alami dengan Kecubung 2 butir saja. Daun dan akar Pohon jenu/tuba (pohon yang bersifat memabukkan yang biasa dipakai untuk menangkap ikan sebelum dikenal adanya portas dan setrum) dan air. Caranya sangat mudah yaitu cukup dicampur ketiga bahan tersebut dengan cara kecubung di iris dan jenu di tumbuk kemudian diremas remas di dalam air kemudian disaring dan digunakan untuk menyemprot wereng.
  2. Gunakan semprot menggunakan air tembakau atau air kencing yang sudah didiamkan selama 1 minggu dalam botol tertutup. Perlu di ingat jika anda memilih cara ke dua ini silahkan siapkan masker dan semprotlah pada bagian bawah saja (khusus yang memilih menyemprot dengan air kencing).
  3. Lestarikan musuh alami wereng yaitu
  • Laba-laba serigala (Pardosa pseudoannulata)
  • Laba-laba bermata jalang (Oxyopes javanus)
  • Laba-laba berahang empat (Tetragnatha maxillosa).
  • Kepik permukaan air (Microvellia douglasi)
  • Kepik mirid (Cyrtorhinus lividipennis)
  • Kumbang stacfilinea (Paederus fuscipes)
  • Kumbang koksinelid (Synharmonia octomaculata)
  • Kumbang tanah atau kumbang karabid (Ophionea nigrofasciata)
  • Belalang bertanduk panjang (Conocephalous longipennis)
  • Capung kecil atau kinjeng dom (Agriocnemis spp.)
 Cara pencegahan
  1. Gunakan Semprot alami.
  2. Gunakan varietas tahan wereng seperti Ciherang, Mekongga, dan Cigeulis
  3. Gunakan varietas tahan tungro seperti IR-50, IR-64, Citanduy, Dodokan, IR –66, IR-70, Barumun, Kelara, Memberamo, IR-36, IR-42, Semeru, Ciliwung, Kr. Aceh, Sadang, Cisokan, Bengawan , Citarum dan Serayu.

Cara mengatasi Hama Keong

Keong mas walaupun memiliki banyak hal yang merugikan petani tetapi ternyata juga memiliki manfaat yang banyak untuk petani diantaranya adalah keongmas adalah pemakan rumput. Keong mas akan menjadi hama bagi padi jika usia padi masih muda sehingga padi juga akan dimakan oleh keong mas. tetapi saat tumbuhan padi sudah mulai dewasa. Keong mas juga membantu membunuh rumput yang mengganggu tanaman padi.

Cara Mengatasi Hama Keong
Hama keong mas yang bermanfaat untuk pakan ternak.

Keong mas juga bisa digunakan sebagai makanan ternak gratis untuk bebek. Dengan banyaknya keong di sawah maka seorang peternak bebek bisa menghemat uang untuk pembelian pakan ternak seperti bekatul dan lain lain.
Untuk menyuburkan tanah. Keong mas adalah hewan yang memiliki nutrisi tinggi, kandungan nutrisi tinggi tentunya sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai kesuburan tanaman. Baik itu dengan dibuat pupuk padat ataupun pupuk organik cair. Akan kita bahasa pada pertemuan berikutnya.
Cara Mengatasi Hama Keong
Telur keong mas menempel pada tanaman padi

 Cara Mengatasi Hama Keong Mas

  1. Pemberian kapur pada area pesawahan. Pemberian kapur perlu dilakukan jika hama keong mas sudah sangat merajalela dan pastinya petani kewalahan mengatur air karena lokasi sawah di daerah rama misalnya. Maka pemberian kapur bisa mengurangi populasi keong mas.
  2. Membasmi telur keong mas. dengan membasmi telur keong mas berarti petani sudah memutus rantai dari keong mas. Tentu hal ini cukup efektif untuk mencegar penyebaran hama keong mas.
  3. Diambil untuk makanan ternak. Ini adalah cara paling efisien karena ramah lingkungan dan tentunya bermanfaat untuk petani. Bahkan di daerah sudah ada yang mulai budidaya keong mas untuk pakan ternak.

 Cara menghindari hama keong mas

  1. Cara paling efektif menghindari hama keong mas adalah dengan membuat sawah tidak basah atau selalu tergenang air. Membasahi sawah dengan air yang nyemek-nyemek (basah tetapi tidak terendam air) sangat efektif mencegah serangan hama keong mas. Walaupun keong mas banyak di sawah tetapi keong mas tidak akan naik untuk makan rumpun padi yang berada di tempat yang kering. 
  2. Menanam padi usia dewasa. Cara ini tidak direkomendasikan untuk petani yang memakai sistem of rice intensification (SRI) karena menanam padi usia dewasa menyebabkan pertumbuhan anakan tidak baik. Tetapi jika memakai sistem tanam padi Hazton hal ini perlu dicoba karena pada sistem tanam padi Haston semua tanaman padi adalah indukan dan tidak membutuhkan anakan.
  3. Memberi penghalang saluran air. Dengan memberi penghalang pada saluran air dapat mencegah keong mas dari sawah tetangga masuk ke sawah kita.
  4. Memberi makan daun pepaya dan daun singkong. Dengan memberi makan daun pepaya dan daun singkong maka keong mas akan berkumpul pada satu tempat. Pada saat itulah kita bisa mengambil dan memunguti keong mas yang sudah terkumpul. Cara seperti ini sangat manjur mengumpulkan keongmas dan menghilangkannya dari sawah kita. Karena secara otomatis pencari keong juga akan dengan mudah mengambil keong mas tanpa harus kita perintahkan. Jadi seperti sambil menyelam minum air. Sambil menanam padi kita bisa bersedekah kepada orang dengan cara membuat keong mas berkumpul pada suatu tempat supaya diambil oleh orang yang membutuhkan.

Selasa, 01 Desember 2015

PENGENALAN MESIN COPER PENCACAH JERAMI PADI





Jerami padi pada musim panen akan melimpah, jerami padi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan bernutrisi tinggi setelah melalui proses pengkayaan nutrisi. Mesin pencacah jerami dapat membantu menyiapkan pakan jerami bernutri dengan memotong jerami kering maupun segar menjadi 2-5 cm bagian.
Pengembangan ternak ruminansia tidak bisa terlepas dari penyediaan hijauan pakan yang memadai, baik dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinunuitas. Petani peternak sering menghadapi permasalahan ketersediaan pakan hijauan yang tidak kontinyu sepanjang tahun akibat berkurangnya lahan untuk menanam rumput dan pengaruh musim kemarau.
Jerami padi merupakan salah satu hasil sampingan pertanian yang sangat melimpah, dengan asumsi 10-12 ton jerami/ ha, dari jumlah tersebut baru sekitar 30 – 40 % yang dimanfaatkan untuk pakan ternak, sisanya dibakar setelah panen. Jerami padi dapat dimanfaatkanmenjadi bahan pakan dengan pengkayaan nutrisi. Teknologi pengkayaan nutrisi padi sudah banyak diterapkan oleh petani seperti teknologi silase, amonisasi dan hay. Biasanya dalam pembuatan pakan ini, petani menggunakan jerami utuh belum dipotong-potong, sehingga proses pembuatannya memerlukan waktu cukup lama sekitar 21 hari dibandingkan apabila jerami dipotong-potong terlebih dahulu dapat mempercepat proses pembuatan pakan menjadi 7-10 hari.
Pemotongan jerami padi bertujuan untuk memperkecil ukuran sehingga memungkinkan untuk menambah nutrisi suplemen secara merata dan mempercepat proses pembuatan pakan. Ukuran pemotongan yang baik untuk proses pembuatan pakan adalah sekitar 2-5 cm, dan untuk mempercepat proses pemotongan tersebut digunakan mesin coper pemotong jerami.
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian telah mengembangkan mesin pencaccah jerami dengan menggunakan sistem pemotong putar yang berputar secara vertikal dengan arah gerak batang jerami. Mesin pencacah jerami padi tipe RD 85 DI-IT mempunyai dimensi panjang 1.30 mm, lebar 970 mm, dan tinggi 1.190 mm dengan daya maksimum 8,5 HP/ 2.200 rpm, mempunyai pisau pencacah 18 buah dengan diameter pisau 160 mm dan jarak antar pisau 160 mm.
Hasil uji kerja mesin dengan putaran motor 1.500 rpm, kapasitas pencacah jerami basah mencapai 1.126,06 kg/jam, persentase pencacah 2-5 cm sebanyak 95 % dengan menghabiskan bahan bakar solar 1,36 liter/jam. Dari hasil pengujian mesin tersebut dapet meningkatkan produktivitas kerja petani yang biasa mencacah jerami menggunakan sabit dengan kapasitas 5-6 kg jerami kering/jam menjadi 401,13 kg/jam. Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan pakan untuk 20 ekor sapi.

Sumber: BBP Mektan

Keracunan Besi (Fe) pada Tanaman Padi

Keracunan Besi (Fe) pada Tanaman Padi
Sumber Gambar: http://sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=801&Itemid=333
Keracunan Fe terjadi pada berbagai jenis tanah, tetapi umumnya di tanah sawah dengan penggenangan terus menerus selama pertumbuhan tanaman. Ciri-ciri umum tempat-tempat yang keracunan Fe adalah drainase yang buruk serta KTK tanah dan kandungan hara makro yang rendah. Tetapi keracunan Fe dapat terjadi pada tanah dengan kisaran pH 4-7.
Tanah yang cenderung menyebabkan keracunan Fe adalah: 1)Tanah dengan drainase buruk di lembah yang menerima aliran air dari lahan masam yang lebih tinggi; 2) Tanah kaolinitik dengan dengan KTK rendah dan sedikit P dan K tersedia; 3) Tanah berliat masam alluvial atau koluvial; 4) Tanah Sulfat masam muda dan 5) Tanah gambut masam dataran rendah atau dataran tinggi.
Mekanisme Keracunan Fe.
Keracunan besi disebabkan terutama oleh penyerapan Fe secara berlebihan karena konsentrasi Fe yang yang besar dalam larutan tanah. Bibit padi yang baru ditanam dapat terpengaruh oleh banyaknya akumulasi Fe2+ segera setelah penggenangan. Namun dalam tahap pertumbuhan selanjutnya, penyerapan Fe yang berlebihan dapat meningkatkan permeabilitas akar dan memperkuat reduksi Fe microbial dalam rizosfer. Penyerapan Fe yang berlebihan menyebabkan daun berwarna perunggu.
Banyaknya Fe dalam tanaman dapat menyebabkan tanaman keracunan (fitotoksisitas). Keracunan Fe berkaitan dengan stress hara berganda, yang menurunkan daya oksidasi akar. Kemudian karat hitam Fe sulfide yang merupakan indikasi diagnostic kondisi reduksi berlebihan dan keracunan Fe dapat terbentuk pada permukaan akar.
Gejala keracunan Fe dan pengaruhnya pada pertumbuhan.
Gejala yang terlihat pada tanaman padi yang keracunan Fe adalah terjadi bercak-bercak kecil coklat pada daun bagian bawah mulai dari ujung, atau seluruh daun berwarna kuning kemerahan hingga coklat. Disamping itu terjadi lapisan hitam pada permukaan akar. Kandungan Fe dalam tanaman yang keracunan pada umumnya tidak terlalu tinggi, namun bergantung pada umur tanaman dan status hara secara umum. Pada tanah dengan status kesuburan yang rendah dan pasokan hara tidak cukup berimbang, maka ambang kritis akan lebih rendah.
Pengaruh penggenangan pada keracunan Fe.
Konsentrasi tinggi Fe2+ dalam tanah dapat mengganggu penyerapan K dan P, dan ini terjadi pada 2-4 minggu setelah penggenangan. Di bawah kondisi reduksi yang kuat, produksi H2S dan FeS dapat berperan dalam keracunan Fe dengan melemahkan daya oksodasi akar.
Oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ akibat dilepaskannya oksigen oleh perakaran menyebabkan pemasaman dalam rizosfer padi dan membentuk lapisan kecoklatan pada perakaran.
Penyebab keracunan Fe.
Keracunan Fe dapat terjadi karena berbagai hal, diantaranya: 1) tingginya konsentrasi Fe 2+ dalam larutan tanah karena kondisi reduksi yang kuat dalam tanah dan atau pH rendah; 2) Status hara tanaman rendah dan tidak seimbang. Lemahnya oksidasi perakaran dan daya pengeluaran Fe2+ yang buruk karena kahat P, Ca, Mg, atau K; 3) daya pengeluaran Fe yang buruk karena di rizosfer ada akumulasi bahan-bahan yang menghambat respirasi seperti asam organic , H2S, dan Fe S; 4) pemberian bahan organic yang belumterurai dalam dalam jumlah banyak; 5) Pasokam Fe secara terus menerus ke dalam tabah dari air tanah ataunrembesan dari bukit-bukit dan 6) Pemberian air buangan dari kota atau industri yang banyak mengandung Fe.
Pencegahan keracunan Fe.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah keracunan Fe adalah: 1) dengan menanam varietas yang tahan terhadap keracunan seperti Varietas Banyuasin, Lamber, dan mendawak; 2)Pada daerah beriklim sedang dengan cara tanam benih langsung, lapisi benih dengan oksidan (misalnya Ca Peroksida, 50-100% bobot benih) untuk memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan bibit dengan menaikkan pasokan O2; 3) Dengan Pengelolaan tanaman, yaitu dengan menunda penanaman hingga berlalunya masa puncak konsentrasi Fe2+ (misal tidak kurang dari 10 hari setelah penggenangan; 4) Dengan pengelolaan air, dengan menggunakan irigasi berselang dan menghindarkan penggenangan terus menerus di lahan berdrainase buruk yang mengandung konsentrasi tinggi Fe dan bahan organic; 5) Pengelolaan pupuk, yaitu dengan menyeimbangkan pemupukan NPK atau NPK dan kapur untuk menghindarkan stress hara. Berikan kapur untuk tanah masam, dan jangan berikan bahan organik secara berlebihan ke tanah yang mengandung banyak Fe dan bahan organik atau bila drainase buruk; 6) Pengelolaan tanah dengan melakukan pengolahan tanah kering setelah panen padi untuk meningkatkan oksidasi Fe selama masa bera.
Perlakuan kerarunan Fe.
Strategi pencegahan untuk mengatasi keracunan Fe adalah : 1) Berikan pupuk K,P, Mg tambahan; 2) Campurkan kapur di lapisan tanah atas untuk menaikkan pH tanah; 3) Lakukan drainase tengah musim untuk membuang Fe2+ yang terakumulasi. Di pertengahan pembentukan anakan (25-30 hst/HSS) keluarkan air dari lahan, jangan digenangi namun tetap lembab selama sekitar 7-10 hari untuk memperbaiki pasokan oksigen selama pembentukan anakan. (Sri Wijiastuti, Penyuluh Pertanian Pusat Penyuluhan Pertanian, BPPSDMP).
Sumber: Padi. Panduan Praktis Pengelolaan Hara. Edisi 2007. Penyunting: Thomas Fairhurst, Christian Witt, Roland Buresh dan Achim Dobermann.

POLA TANAM DALAM PERTANIAN INDONESIA



POLA TANAM DALAM PERTANIAN INDONESIA
           Pola tanam adalah merupakan suatu urutan tanam pada sebidang lahan dalam satu tahun, termasuk didalamnya masa pengolahan tanah.
Pola tanam merupakan bagian atau sub sistem dari sistem budidaya tanaman, maka dari sistem budidaya tanaman ini dapat dikembangkan satu atau lebih sistem pola tanam
           Pola tanam ni diterapkan dengan tujuan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan.
Pola tanam di daerah tropis, biasa nya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah hujan, terutama pada daerah atau lahan yang sepenuhnya tergantung dari hujan.
          Maka pemilihan jenis/varietas yang ditamanpun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan
Pola Tanam terdiri dari 2 macam yaitu
a. Monokultur
Pola tanam monokultur merupakan penanaman satu jenis tanaman pada suatu waktu tertentu pada lahan tertentu. Misalnya penanaman padi, kedelai, teh, karet dll.

b. Polikultur/Tumpangsari
Polikultur merupakan penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan yang sama pada suatu waktu tertentu yang bersamaan ataupun tidak bersamaan
.
Alasan-alasan yang mendorong petani untuk melakukan penanaman secara polikultur adalah
a. Penghindaran resiko (Risk avoidance)
 
  Pertanaman secara monokultur dapat kurang stabil dalam keadaan tertentu. Apabila salah satu tanaman mengalami kegagalan, maka tanaman lainnya masih bisa diharapkan hasilnya

b.Penggunaan nutrisi lebih efektif
Tanaman yang berbeda jenisnya, maka kebutuhan nutrisinya juga berbeda, sifat ini dapat menimbulkan efisiensi penggunaan nutrisi tanaman. Kombinasi intercropping tertentu tidak hanya  menghasilkan akumulasi bahan kering yang lebih tinggi, tetapi juga menjadikan efisiensi penggunaan nitrogen seperti pengambilan nitrogen pada kombinasi jagung dan padi lebih tingggi dari masing-masing tanaman tunggalnya.
c. Memelihara kesuburan tanah
Penanaman secara Intercropping dan mixed cropping dapat mempertahankan kesuburan tanah.
d.Produktivitas yang lebih tinggi
Alasan kebanyakan petani menggunakan sistem tumpang sari adalah tingginya produktivitas yaitu jika tanaman yang bersangkutan saling mengisi.

e. Memerangi kerusakan akibat hama
Besarnya variasi penyakit dan hama dengan bertambahnya jumlah tanaman dalam sistem tumpang sari yang mungkin terjadi, tidak akan menimbulkan kerusakan yang akut /membahayakan. Banyak sifat intensif yang umum digunakan mempunyai tingkat stabilitas yang tinggi terhadap populasi hama. Sebagai contohnya, penemuan IRRI terhadap reduksi hama penggerek batang jagung (Osbinia furnacalis guinee) apabila jagung ditanam secara tumpang sari dengan kacang tanah.

f. Pengendalian gulma lebih mudah
            Tanaman yang ditanam secara tumpang sari menyebabkan bertambahnya populasi tanaman. Keadaan ini akan memerangi kerapatan gulma untuk berkembang lebih banyak sebagaimana yang terjadi pada pertanaman tunggal. Selain itu, dalam kegiatan pemeliharaan tanaman dapat dilakukan secara bersamaan dengan pengontrolan gulma. Intercropping antara jagung dengan mungbean pada pertanaman kelapa dapat memerangi vegetasi gulma sehingga tidak perlu dilakukan pengendalian gulma.

g.Penggunaan tenaga kerja lebih mudah
Adanya perbedaan sifat tanman menyebabkan distribusi pekerjaan akan terjadi secara merata di sepanjang musim tanam meskipun dengan sistem tumpang sari akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak.

Bp.Nugroho PPL Gondangrejo