Minggu, 03 Juli 2016

Pembibitan Padi Sistem Dapog

Pembibitan Padi Sistem Dapog
Pendahuluan
Tahun 2014, Badan Litbang Pertanian telah menciptakan
mesin tanam padi (rice transplanter) jajar legowo 2:1 yang
dinamakan Indo Jarwo Transplanter. Mesin tersebut
mampu mempercepat waktu dan menurunkan biaya
tanam, yang hanya memerlukan waktu sekitar 6-7 jam (di
Kalimantan Tengah), atau kemampuannya setara dengan
25 tenaga kerja tanam.
Sebagai upaya mewujudkan teknis operasionalnya
diperlukan persemaian bibit padi sistem dapog.
Prinsipnya, bibit ditabur pada tempat tertentu, misal
plastik, lempengan semen, daun pisang, sehingga akar
bibit terlihat seperti tikar/ karpet dan dapat digulung.
Hasil gulungan ditempatkan pada nampan (tray) yang
merupakan bagian dari rice transplanter, untuk persiapan
penanaman di lahan.
Persiapan Media (Tanah)
1. Pilih jenis tanah lempung berpasir, lempung, liat
lempung, kemudian campur ketiganya.
2. Tanah diayak menggunakan ayakan berdiameter 4-6
mm.
3. Untuk 1 Ha lahan dibutuhkan 1.875 kg tanah, yaitu
1.500 kg sebagai tanah dasar bibit, dan 375 kg sebagai
tanah penutup
Persiapan Benih
1. Seleksi benih dengan larutan garam (1 sendok makan
garam : 1 liter air ) selama ± 10 menit. Tujuannya untuk
mendapatkan benih yang bernas (benih yang tenggelam).
Benih yang melayang di larutan garam tidak ditanam.
2. Benih bernas direndam dalam air selama 24 jam, lalu
angkat dan saring di paranet, selanjutnya siram dengan air
hangat 40oC, dan tiriskan. Tujuannya untuk mempercepat
pertumbuhan kecambah. Kebutuhan benih 20 kg/ Ha.
Persiapan Persemaian
1. Persemaian kering, yaitu persemaian dalam kotak.
• Siapkan kotak persemaian (dasar kotak : flexible atau
rigid). P=58 cm, L=18 cm, T=3 cm
• Isi dengan tanah lalu ratakan (tinggi 1,5-2,0 cm)
• Tabur benih secara merata (2-3 benih/ cm2).
Kebutuhan benih 150-200 gram/ kotak persemaian.
• Tutup dengan tanah penutup, tinggi 0,5 cm.
• Tanah disiram dengan air menggunakan shower.
2. Persemaian basah, yaitu persemaian di lahan
menggunakan (alas) plastik.
• Buat bedengan (L=160 cm) dan parit (L=20-30 cm,
T=10 cm)
• Hamparkan plastik (dilubangi D=0,2-0,3 cm jarak antar
lubang 2 cm x 2 cm)
• Pakai kayu reng untuk rangka semai (L=116 cm,
T=2,7-3,0 cm)
• Isi tanah lalu ratakan (T=1,5-2,0 cm)
• Tabur benih secara merata 2-3 benih/ cm2)
• Tutup dengan tanah penutup, tinggi 0,5 cm, menghindari
agar tidak dimakan burung dan tidak terkena matahari
secara langsung.
• Penyiraman air menggunakan shower atau air irigasi
pada alur antar bedengan.
Pemupukan
Urea 2,5 gram dilarutkan dalam air 0,5 liter diaplikasikan
untuk 1 kotak bibit, pada umur 6 hari setelah tebar atau
sudah muncul daun 1,0-1,5.
Pindah Tanam
1. Syarat bibit
• Umur 15-20 hari setelah sebar
• Jumlah daun 3,5-4,0 helai
• Tinggi 20 cm
• System perakaran saling terkait (mudah digulung) dan
warna putih; tanam langsung dengan tanah (tanpa cuci)
2. Cara pindah tanam
a. Persemaian kering : langsung gulung bibit pada dapog
b. Persemaian basah : iris persemaian sesuai ukuran tray
yaitu 18 cm x 58 cm, lalu gulung bibit tersebut.
3. Tempatkan bibit dengan benar di tray Indo Jarwo
Transplanter, tanam siap dilakukan.
Rujukan : Bahan Ajar BBP Mektan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar