Sabtu, 19 Maret 2016

Pupuk Tanaman Padi Sawah - Panen Maksimal

Pupuk Tanaman Padi Sawah -
Panen Maksimal
Salah satu upaya untuk mengoptimalkan hasil
panen tanaman Padi sawah adalah
pemupukan yang tepat dan berimbang.
Pemupukan yang tepat dan berimbang adalah
yang sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap fase
pertumbuhan tanaman Padi, dan berdasarkan
kandungan hara tanah sawah.
Berikut ini merupakan pemupukan tanaman
Padi sawah dengan luas 1 hektar, dengan
kandungan hara tanah kondisi N-P-K sedang.
Rendam benih dalam larutan Agen Hayati
(merek dagang Bactoplus, Agrobio, Petrobio,
dll) selama 24 jam.
Tiriskan selama 24 - 48 jam, kemudian sebar
di persemaian.
8 HST (Hari Setelah Tanam)
Keringkan lahan dan semprot dengan larutan
Agen Hayati  + pupuk Asam Amino .
PUPUK I (10 HST)
40 kg Urea + 50 kg ZA + 120 kg SP-36 + 50
kg KCl + 2,5 kg ZnSO4 + 1 kg CuSO4
PUPUK II ( 20-28 HST)
60 kg Urea + 50 kg KCl
PUPUK III (35-40 HST)
60 kg Urea
Catatan : saat aplikasi pupuk sawah dalam
kondisi kering/macak, 24 jam kemudian lahan
diairi.
Dosis untuk tanki 15 liter
30 dan 45 HST : 300 gram KNO3 + 15 gram
MKP + mikro + fungisida
Semprotan Untuk Pengisian Bulir :
Lakukan setiap 1 minggu sekali pada saat
pengisian bulir
5 sendok makan KCl + 1 sendok makan Asam
Borat + 1 tutup botol Jus Udang ( Shrimp
Juice)
Pembentukan Akar : 2 ppm IBA saat tanam,
ulangi 10-14 hari kemudian. semprot pada
perakaran. Pembentukan Anakan : 2 ppm
Auksin + 2 ppm Giberellin + 10 ppm Sitokinin.
Keluar Malai 5-10 % : 60 ppm GA3, ulangi 2
hari kemudian dengan 30 ppm GA3.
Tanya : Kenapa masih aplikasi Urea pada
Pupuk III apakah tidak overdosis dengan
resiko rebah ?
Jawab :  Aplikasi Urea tsb. hanya 30% kok,
unsur Kalium sudah cukup tinggi 100 kg KCl
(Pupuk I + II) untuk menghindari resiko rebah
batang.
Akan lebih bagus bila pada Pupuk III aplikasi
Urea diganti dengan pupuk Hydrokarate plus
Boron (merek dagang Yara Liva Nitrabor)
Tanya : Denger-denger unsur K dibutuhkan
pada fase generatif -sedangkan N untuk fase
vegetatif, tapi kenapa KCl diaplikasikan saat
awal (Pupuk I) dan aplikasi Urea masih ada
saat 35-40 HST (Pupuk III) ?
Jawab : Aplikasi SP-36 + KCl disaat awal
dilakukan karena P dan K ketersediaannya
sangat lambat.
Aplikasi Urea dibagi menjadi 3x (Pupuk I, III,
dan III) untuk menghindari kehilangan N
akibat penguapan dan pencucian. Bila Urea
diaplikasikan sekaligus resikonya adalah
overdosis.
Aplikasi K untuk fase generatif dapat dilakukan
melalui spray ( penyemprotan pupuk daun )
Tanya : Jika pakai Phonska gimana ?
Jawab : Aplikasikan Phonska untuk Pupuk I
sebanyak 200 kg + 40 kg SP-36.
Tanya : Ditempat saya 1 ha Padi sawah usia
60-70 HST jika diberi Urea sekitar 40 kg kok
malah terserang kresek, roboh dan kehilangan
bobot ya..???
Jawab : Kemungkinan kekurangan unsur
Kalium, dan diperparah dengan monitoring
serta menejemen fungsida yang tidak tepat.
Pupuk N maksimal diberikan saat 45 HST
untuk varietas Padi berumur 100 hari, bila Urea
diaplikasikan saat 60 hst itu sama artinya
dengan memberi makan patogen... hehe !
Tanya : Kenapa masih pake ZA sih ? Padahal
ZA dan Urea sama-sama mengandung N, apa
tidak akan overdosis tuh..???! (dengan agak
emosi..)
Jawab : Aplikasi pupuk ZA adalah untuk
sumber S. Kandungan N pada ZA+Urea hanya
sebanyak 30 kg aja kok. Patokan di atas
berdasarkan kebutuhaan unsur untuk
tanaman.
Tanya : Untuk mencukupi asupan unsur K
selain dari pupuk KCl -pupuk apa lagi ya..?
Jawab : Bisa menggunakan pupuk ZK, KNO3,
dan MKP.
Tanya : ZnSO4 dan CuSO4 itu pupuk apa ya..
beli dimana ?
Jawab : Itu adalah bahan kimia sebagai
tambahan aja (tidak wajib), bisa dibeli di toko
kimia terdekat.
Tanya : Didaerah saya sedang endemik Blast..
gmana ya..? Agar batang tidak mudah roboh/
rebah selain diberi asupan K apa lagi ya?
Jawab : Untuk sawah endemik Blast wajib
untuk mengurangi asupan N, sebagi gantinya
dapat menggunakan POC berbahan dasar
urine hewan + miroba penambat N.
Agar batang tidak mudah roboh selain K -akan
lebih baik bila diberi Silikat. Tapi mengenai
roboh batang penyebabnya berbeda-beda
misalnya kondisi iklim, angin, dll.
Tanya : IBA itu apa kang...? ppm itu
maksudnya apa..???
Jawab : IBA adalah ZPT.  1 ppm = 1 miligram
per-liter.
Tanya : Ini Kang Warso ya...???
Jawab : Iya...!
Tanya : Kang....?
Jawab : Apaa.... (lemesss...)
Sumber : Kang Warso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar