Kamis, 10 November 2016

8 Manfaat MSG Ajinomoto Untuk Tanaman

8 Manfaat MSG Ajinomoto Untuk Tanaman -
Ajinomoto ? pasti kalian semua tau kan produk yang
satu ini, Bohong apabila anda tidak mempunya
bahan ini di dapur rumah kalian.
Komposisi MSG Ajinomoto
Ajinomoto ini merupakan suatu brand merk dari MSG
(Monosodium Glutamat). MSG merupakan suatu
senyawa kimia yang memiliki bentuk Kristal, yang
merupakan jenis garam natrium/sodium yang terbuat
dari asam glutamate. Pada dasarnya MSG memiliki
banyak kandungan mineral, dan tidak berbahaya bila
dikonsumsi setiap hari namun dengan takaran yang
pas dan tidak berlebihan tentunya.
Copyright Foto by id.aliexpress.com
Ajinomoto MSG ini tidak memiliki rasa saat kita
mencobanya secara langsung, . Bahkan rasanya
cenderung pahit daripada asin, meskipun memiliki
kandungan garam dan gula. Namun pada umumnya,
MSG digunakan sebagai bumbu penyedap masakan,
karena dapat bereaksi pada berbagai macam rasa dan
juga dapat memperkuat rasa  itu sendiri dari suatu
masakan. Lalu apa kaitan MSG ajinomoto ini dengan
tanaman ya ??
Manfaat MSG Ajinomoto untuk tanaman
1. Menyuburkan tanaman
Manfaat pertama dari MSG ajinomoto untuk tanaman
yaitu dapat menambah kesuburan pada tanaman.
Kandungan unsur atrium yang tinggi yang tekandung
didalam MSG ajinomoto ini dapat mempengaruhi
tingkat kesuburan tanaman tersebut. Dengan
menyiram tanaman menggunakan larutan MSG
dengan air secara teratur, maka tingkat kesuburan
tanaman akan menjadi lebih baik lagi, yang ditandai
dengan :
1. Daun yang lebih hijau
2. Daun tanaman yang lebat, dan
3. Tanaman menjadi lebih sehat
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman
Manfaat lain dari kandungan natrium yang
terkandung pada ajinomoto MSG ini adalah untuk
mempercepat proses pertumbnuhan tanaman.
Manfaat ajinomoto untuk tanaman yaitu membuat
proses pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat,
daun menjadi lebih cepat menghijau, dan batang
tanaman yang menjadi lebih cepat besar dan
berkembang.
3. Mempercepat munculnya bunga
Selain dapat mempercepat pertumbuhan dari
tanaman, MSG ajinomoto juga dapat mempercepat
proses partumbuhan bunga pada tanaman tersebut.
Proses ini diyakini tidak berdampak buruk, karena
bunga yang muncul, namun warna dan bentuk dari
bunga yang muncul tidak berubah.
4. Memenuhi kebutuhan nutrisi pada tanaman
Tidak hanya kita manusia dan hewan, tanaman juga
ternyata membutuhkan nutrisi yang lengkap untuk
dapat bertahan hidup. Biasanya nutrisi untuk tanaman
diperoleh dari pupuk-pupuk yang sering kita
gunakan. Namun demikian ada
kalanya harga pupuk yang sedikit kurang bersahabat,
sehingga membuat proses pemeberian makanan atau
pemupukan menjadi sedikit terkendala. Sehingga
untuk mengatasi hal ini maka anda bisa
menggantikan pupuk kimia tersebut dengan
menyiramkan tanaman tersebut dengan larutan MSG.
Siramkanlah larutan air MSG ajinomoto ini  ke tanaman
kesayangan anda agar mereka bisa tumbuh subur
dan asupan nutrisinya terpenuhi dengan baik.
5. Tanaman menjadi lebih sehat dan tidak mudah
mati
Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang
diperlukan oleh tanaman anda, maka sudah pasti
tanaman akan dapat tumbuh dengan baik dan subur.
Apabila tanaman dapat tumbuh dengan baik dan
subur, maka hal ini juga akan mengurangi resiko
kamatian pada tanaman kesayangan anda tersebut.
6. Dapat Menghindari tanaman dari pupuk kimia
yang berbahaya
Memanfaatkan ajinomoto untuk tanaman yaitu dapat
menghindari tanaman dari kandungan bahan kimia
yang berbahaya yang terkandung pada pupuk
tanaman.Dengan tidak menggunakan Bahan-bahan
kimia yang berasal dari pupuk maka dapat
menghindari kerusakan tanah, sehingga tanah yang
rusak maka akan mengakibatkan tanaman juga tidak
sehat.
7. Meningkatkan jumlah kadar air saat musim panas
Natrium yang terkandung pada MSG ajinomoto
ternyata memiliki manfaat lain, yaitu dapat mencegah
terjadinya resistensi air (kekurangan air) terutama
pada saat musim panas/ musim kering.
8. MSG sebagai pupuk tanaman
Selain dapat digunakan sebagai larutan untuk
menyiram tanaman, MSG ajinomoto juga dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk pengganti pupuk kimia
yang ada di pasaran lo ternyata. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa pupuk tanaman yang
menggunakan MSG ajinomoto ini memiliki tingkat
kesuburan dan pertumbuhan yang lebih baik pada
minggu ke tiga dan minggu ke empat jika
dibandingkan dengan tanaman yang menggunakan
pupuk kimia biasa yang dijual dipasaran.
MSG sebagai pupuk tanaman Ternyata didukung
oleh kandungan MSG ajinomoto yang terdiri dari
kandungan senyawa C, H, O, N, dan juga Na. kelima
unsur senyawa yang terkandung dalam MSG
ajinomoto ini merupakan lima unsur senyawa yang
sangat diperlukan sebagai nutrisi dalam
perkembangan tanaman. Kelima unsur tersebut,
terutama unsur N yang memiliki manfaat yang sanagt
baik untuk :
1. Merangsang pertumbuhan bagian tanaman,
seperti batang, cabang dan daun
2. Proses pembentukan protein dan juga lemak,
yang dibutuhkan tanaman dalam melakukan
proses pertumbuhannya.
CATATAN:
Jangan gunakan MSG ajinomoto ini pada tanaman
buah
Meskipun memiliki banyak manfaat yang luar biasa
untuk tanaman, namun ternyata ada pantangan yang
harus anda taati dalam pemanfaatan MSG ajinomoto
untuk tanaman anda. Namun perlu diperhatikan
bahwa, larutan MSG ajinomoto ini tidak disarankan
untuk diaplikasikan pada tanaman buah. Karen hal ini
akan menyebabkan hasil buah – buahan memiliki
rasa yang kurang segar yang di karenakan tanaman
buah merupakan tumbuhan yang membutuhkan
nutrisi yang jauh  lebih banyak dibandingkan tanaman
biasa.
sekian artikel mengenai manfaat Ajinomoto pada
tanaman , semoga artikel ini bermanfaat untuk anda
semua.

Selasa, 27 September 2016

Cara Ternak Belut Dalam Drum Bekas

Peminat kebutuhan belut nampaknya tidak pernah
surut, meskipun peternak belut sudah mulai
banyak masih saja belum bisa memenuhi
kebutuhan pasar. Dengan demikian melakukan
ternak /budidaya belut masih memiliki potensi
yang cukup besar.
Meski digolongkan dalam kelompok ikan, belut
berbeda dengan jenis ikan pada umumnya. Belut
biasa hidup di lumpur dengan air yang tidak terlalu
banyak. Kemampuan hidup di lumpur ini karena
belut memiliki 2 sistem pernafasan. Habitat belut
biasa ditemukan dirawa dan sawah, tetapi di sawah
sudah sangat jarang sekali ditemukan, hal ini
karena habitat belut disawah rusak oleh efek
penggunaan pupuk pestisida / pupuk kimia yang
berlebihan.
Seperti pada budidaya ikan pada umumnya, ternak
belut juga dibagi menjadi 2, pembibitan dan
pembesaran untuk konsumsi. Dalam melakukan
budidaya belut bisa menggunakan kolam semen
atau kita bisa memanfaatkan drum bekas sebagai
pengganti kolam. Baik dengan kolam semen
maupun kolam drum proses atau cara budidaya
sama hanya tempat / media budidayanya saja
yang berbeda.
Cara Ternak Belut Dalam Drum
Menyiapkan kolam budidaya
belut
Metode ternak belut dengan drum ini tergolong
dalam semi permanen. Selain menggunakan drum
dalam budidaya belut secara semi permanen bisa
juga memanfaatkan tong, kontainer plastic atau
kolam terpal. Tentu saja dengan menggunakan
drum tidak seawet menggunakan kolam tembok
jadi jika Anda serius ingin budidaya belut
disarankan mengggunakan kolam semen/tanah
(Permanen).
Penyiapan kolam dalam ternak belut
memanfaatkan drum bekas tidak sulit, berikut ini
langkah-langkanya :
Bersihkan tong / drum hingga bersih terutama
pada bagian dalamnya
Buat lubang memanjang pada drum
Letakan drum pada tanah yang datar dan juga
beri pengganjal pada kanan dan kiri agar drum
tidak terguling
Jangan lupa buat juga saluran pembuangan
dibawah tong
Yang terakhir buat juga peneduh dari sinar
matahari agar belut tidak kepanasan
Media Tumbuh Ternak Belut
Media tumbuh belut merupakan salah satu kunci
kesuksesan dalam budidaya belut. Dengan
komposisi yang pas pada media tunbuh ini yang
menentukan cepat atau lambat pertumbuhan belut
diluar faktor pakan. Untuk kolam dari tong bekas
menggunakan media berupa lumpur kering,
kompos, jerami padi pupuk TSP, dan
mikroorganisme stater. Berikut ini tips membuat
media tumbuh belut untuk kolam drum bekas
Dasar drum diberi lapisan jerami dengan
ketebalan 50 cm
Lalu siram jerami dengan mikroorganisma
stater. Komposisi 1 liter per drum
Selanjutnya diberi lapisan kompos setinggi 5
cm, bisa juga menggunakan pupuk kandang
atau tanah humus
Lapisan yang terakhir adalah lumpur kering
yang sudah dicampur dengan pupuk TSP 5kg.
Lapisan yang terakhir ini setinggi 25 cm.
Tinggal masukan air besih kedalam drum
setinggi 15 cm dan diamkan selama 2 minggu
sebelum dimasukan belut karena harus melalui
proses fermentasi dahulu.
Pemilihan Bibit Belut
Kolam drum beserta media tumbuh sudah siap
tinggal kita masukan bibit belut, tetapi sebaiknya
kita memilih bibit belut yang sehat, berikut ini
beberapa kriteria bibit yang baik dalam budidaya
belut
Pilih bibit belut yang memiliki ukuran yang
seragam, hal ini bertujuan agar ketika waktu
panen ukuran yang dihasilkan juga seragam
sehingga dan juga mencegah terjadinya risiko
kanibalisme atau saling memangsa
Gerakannya aktif dan lincah, tidak loyo.
Tidak cacat atau luka secara fisik.
Bebas dari penyakit.
Ukuran bibit belut kurang lebih panjang 10-12
cm
Pemberian Pakan
Pemberian pakan yang cukup juga bisa mencegah
terjadinya kanibalisme di budidaya belut. Untuk
takaran disesuaikan dengan berat populasi belut.
Paling aman diberi pakan sebanyak 5-20% dari
bobot tubuh /hari
Pemberian pakan bisa pada sore karena belut
biasa mencari mangsa di sore dan malam
hari.Untuk pakan bisa diberi cacing, kecebong,
ikan kecil maupun keong mas dan bekicot yang
sudah dicacah kecil-kecil.
Panen Belut
Dalam satu drum bisa diberi bibit lele sebanyak 2
kg dan dengan ukuran bibit 10-12 cm bisa
dipanen setelah 3-4 bulan,
Untuk harga bibit belut rata-rata panjangnya
6-11cm dipasaran djual sekitar Rp.55.000/ kg (isi
75-110 ekor/kg) sedangkan harga jual belut
komsumsi 32.000/kg isi 3-5 ekor.
Demikian langkah-langkah dalam melakukan
budidaya atau ternak pembesaran belut dengan
memanfaatkan tong/drum plastik bekas. Semoga
bisa membantu Anda dalam mencari referensi
ternak belut / budaya belut .

Cara Pembibitan Pohon Pisang Teknik Belah Bonggol

Cara perbanyakan benih pisang konvensional
belahan bonggol (bit) – Kunci sukses dalam
melakukan budidaya tanaman buah pada
kususnya budidaya pisang adalah kualitas bibit /
benih yang digunakan. Dengan bibit yang sehat
dan berkualitas tentu saja akan menghasilkan buah
yang berkualitas dan menekan kematian tanaman.
Salah satu teknik yang paling mudah dan murah
dalam memperbanyak bibit pohon pisang adalah
dengan teknik belah bonggiol (Bit). Dengan teknik
ini pembibitan pohon pisang dapat menghasilkan
bibit yang banyak dan cepat dan sangat efektif
dibandingkan teknik lainya. Dari poses pembibitan
hingga bibit pohon pisang siap ditanam hanya
membuthkan waktu kurang lebih 3 bulan saja.
Untuk mendapatkan bibit pohon pisang dengan
teknik belah bonggiol (Bit) hal pertama adalah
pemilihan indukan yang sehat dan bebas dari
hama dan penyakit. Indukan pohon pisang yang
digunakan adalah pohon yang sudah dewa dan
sudah menghasilkan buah dan anakan.
Berikut ini langkah-langkah melakukan pembibitan
pohon pisang dengan teknik belah bonggiol (Bit).
Ambil bonggol pisang dari indukan yang sudah
dipilih dan sudah dipanen. Bersihkan bonggol
dari kotoran dan juga akar yang masih
menempel
Potong bonggol sesuai dengan mata tunas
dengan ukuran 12 x 12 x 10 cm.
Hasil potongan tadi rendam dalam dalam
campuran larutan fungisida dengan bahan aktif
Benomyl dan insektisida bahan aktif
monochrotophos dengan dosis 2gr/l, dan 2cc/
l, direndam 10-15 menit
Benih yang sudah direndam bisa langsung
ditanam pada polybag dengan media tanam
tanah humus, dan pasir dengan perbandingan
1 : 1
Letakan bibit yang sudah disemai tadi di tempat
yang teduh selama 1 bulan, setelah bibit
berumur lebih dari 1 bulan bisa dipindah
ketempat terbuka
Untuk perawatan bibit hanya perlu dilakukan
penyiraman untuk menjaga kelembapan
Bibit yang sudah berumur 3 bulan sudah bisa
ditanam di lahan.
Demikian cara mudah untuk melakukan
pembibitan pohon pisang, semoga bisa membantu
anda untuk melakukan pembibitan pohon pisang.
Salam budidaya..

Desain Kandang Sapi yang Baik

Desain / Bentuk kandang sapi yang baik –
Mau ternak sapi? Salah satu hal yang harus di ketahui agar sukses dalam ternak sapi adalah pembuatan kandang sapi yang baik yang benar sehingga sapi yang akan kita pelihara dapat tumbuh dengan
sehat. Kandang sapi yang baik adalah kandang yang kokoh, mampu melindungi sapi dari
ancaman baik dari hama pemangsa, hama
penggangu atau dari pencuri, selain itu kandang
sapi juga harus sehat dan bersih agar sapi tidak
gampang sakit dan pertumbuhannya dapat
maksimal.
Secara umum pembuatan kandang sapi dibedakan
menjadi 2 yaitu kandang individu (tunggal) dan
kandang sapi kelompok. Antara model kandang
individu dan kelompok memiliki kelebihan masing-
masing, untuk model individu memiliki kelebihan
sapi tidak bisa saling berkelahi karena tiap sapi ada
skat dan biasanya sapi diikat dengan tali.
Sedangkan kandang kelompok atau tipe koloni
memilki keunggulan sapi dapat bergerak bebas.
Syarat Kandang Sapi Yang
Baik
Dalam pembuatan kandang sapi harus
diperhitungkan secara matang, baik lokasi
kandang desain kandang, material kandang dll.
Untuk pembuatan kandang sapi yang baik dan
benar ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,
berikut ini syarat-syarat agar kandang sapi baik
dan benar.
Lokasi kandang harus memiliki air bersih yang
cukup baik untuk air minum sapi ataupun
untuk membersihkan kandang dan
memandikan ternak dan tersedianya pakan
untuk sehari-hari
Lokasi kandang jauh dari pemukiman
penduduk agar baik ternak maupun penduduk
tidak ada yang dirugikan seperti bau,
kesehatan dll
Lokasi kandang mudah diakses
Lahan yang akan digunakan sebagai kandang
lebih baik cari yang luas, agar jika ada rencana
perluasan kandang akan lebih mudah
Posisi kandang berada di dataran lebih tinggi
untuk mencegah terjadinya banjir atau
genangan air berlebih
Tersedia bahan dan peralatan pembuatan
kandang
Ada tempat penyaluran limbah atau kotoran
Membuat Kandang sapi tepat
guna
Ukuran Kandang Sapi – Untuk ukuran kandang
sapi, sapi jantan dewasa setidaknya membutuhkan
1,5×2 m atau 2,5×2 m sedangkan untuk sapi
betina dewasa 1,8×2 m dan untuk anakan sapi
1,5×1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m
dari tanah. Jika membuat kandang kelompok
tinggal menyesuaikan saja dengan jumlah ternak
yang akan dipelihara.
Model atap kandang sapi – Untuk bahan atap
kandang sapi bisa menggunakan seng, asbes,
genteng atau rumbia. Untuk kandang yang berada
di daerah cukup panas lebih dianjurkan tidak
menggunakan seng karena akan membuat
kandang lebih panas. Model bentuk atap ada
beberapa pilihan yaitu model atap monitor, model
atap semi monitor, model atap shade dan model
atap gable untuk lebih jelasnya bisa dilihat
digambar dibawah ini.
Model atap kandang sapi diatas bertujuan untuk
mengatur sirkulasi udara, penggunaan bisa anda
sesuaikan sendiri sesuai kebutuhan kandang sapi
anda, jika membutuhkan atap kandang yang
memiliki sirkulasi udara bisa menggunakan model
atap monitor atau semi monitor.
Dinding Kandang sapi – Untuk bagian dinding
hanya ditutup ½ atau 1/3 saja, model kandang
sapi memang sebaiknya model dinding terbuka
agar sirkulasi udara lancar. Untuk bahan dinding
bisa tembok beton / semen atau dengan kayu.
Bahkan banyak kandang sapi yang tidak
menggunakan dinding hanya menggunakan
semacam pagar saja.
Lantai kandang sapi – untuk lantai sebagaiknya
diperkeras baik seperti di cor dengan beton, yang
terpenting lantai tidak licin. Dengan lantai yang di
perkeras tentu saja akan mempermudah dalam
pembersihan kotoran sapi. Jika menggunakan
alas tanah lebih baik dilapisi dengan jerami agar
urin dan kotoran dapat terserap dan memudahkan
dalam pembersihan.
Lantai kandang dibuat miring dengan kemiringan
kurang dari 5 derajat dan terdapat selokan untuk
pembuangan urin dan kotoran sapi yang nantinya
akan disimpan di penampungan khusus.
Bak Pakan dan Minum – Untuk bak makanan
sebaknya menggunakan bak semen, sedangkan
untuk tempat minum sebaiknya menggunakan
wadah yang mudah dibersihkan. Untuk ukuran
bisa disesuaikan dengan ukuran kandang.
Sekian beberapa tips dalam pembuatan kandang
sapi baik kandang individu maupun kandang sapi
kelompok yang baik dan benar.

Cara Membuat Pestisida Organik dari Daun Pepaya

Cara membuat pestisida organik dari daun pepaya –
Cara ampuh untuk menanggulangi dan menangani tanaman yang terkena hama dan penyakit adalah
menggunakan pestisida kimia atau sintetis, tetapi ketergantungan akan bahan kimia ini tidak baik untuk
kesehatan dan lingkungan. Dengan mengguanakan pestisida sintetis/kimia secara berlebih juga dikhawatirkan akan merusak ekosistem di lingkungan tersebut.
Untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia sebenarnya ada alternative lain, yaitu menggunakan
pestisida organik yang lebih alam tanpa efek samping yang buruk tetapi tetap manjur mengatasi hama dan penyakit yang penyerang tanaman. Bahan-bahan
untuk membuat pestisida organik atau pestisida nabati mudah didapat dan murah, salah satu contoh yang bisa digunakan untuk membuat pestisida organik adalah daun pepaya.
Pestisida berbahan ekstrak daun pepaya ini dapat digunakan untuk mengendalikan hama ulat dan hewat pengisap seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga. Berikut ini bahan-
bahan dan cara membuat pestisida organik dari daun
pepaya.
Bahan Baku Pestisida Organik Daun Pepaya
daun pepaya secukupnya ( 5 - 10) helai
2 sendok makan minyak tanah
30 gram detergen
10 liter air
Cara Membuat Pestisida Organik Daun Pepaya
Langkah pertama adalah
daun pepaya kemudian potong kecil-kecil dan ditumbuk hingga halus.
Campur daun pepaya yang dihalus
tadi dengan air 10 liter, campur juga
dengan detergen dan minyak tanah.
Simpan larutan malam, setelah itu saring dan pestisida organik dari daun pepaya siap
digunakan.
Dosis : 14 Liter 1 tangkidicampur dengan 1 gelas 200ml
Demikian cara untuk membuat pestisida organik dari daun pepaya untuk mengatasi hama ulat dan hewat pengisap. Dengan bahan baku yang mudah ditemui dan terbuat dari bahan-bahan yang lebih aman
semoga dengan pestisida organik ini bisa menjadi alternative untuk mengurangi penggunaan pestisida
kimia.
Sumber :usahabudidaya.com

Rabu, 24 Agustus 2016

Buat Hidroponik Vertikultur dan Nutrisi Alternatif

1kg Urea,1kg Npk,1kg Kcl,100gr Gandasil D + air 20 liter untuk menetralisir urea bisa di tambah Susu Kedelai.
Alternatif ke dua, 1kg Npk ,1kg Kcl dan 100gr Gandasil D + 20liter air
Cara pengunaan per 10ml/1liter air, jika ingin tepat bisa mengunakan alat ukur Ppm/Tds meter dan Ph meter.

Pelatihan Mesin Tranplater Pt.Yanmar Diesel di Klaten

Senin, 25 Juli 2016

Membuat Pupuk Organik Cair Urine





 Bahan:
Urine (sapi, kambing, kelinci atau sejenisnya) sebanyak 100 liter
Batang/bonggol pisang sebanyak 5 kg
Sabut kelapa muda sebanyak 1 kg
Buah maja sebanyak 3 buah
Molase/tetes tebu sebanyak 4 kg
Buah nanas (tua/busuk) sebanyak 4 buah
Starter/bioactivator/Ragi Kompos sebanyak 2  liter
Ragi tape secukupnya
Bekatul sebanyak 1 kg

Peralatan:
Drum plastik volume 200 liter
Kayu pengaduk
Parang tajam
Cara membuatnya:
1.    Siapkan ragi kompos dan mollase campur dengan menggunakan air bersih (tidak mengandung chlorin/atau kaporit) secukupnya tambahkan bekatul dan aduk sampai homogen.
2.    Cacah halus gedebog/batang/bonggol pisang dengan menggunakan parang yang tajam demikian pula dengan sabut kelapa muda.
3.    Hancurkan buah maja dan buah nanas dengan cara masukkan ke kantong plastik tebal dan dipukul-pukul dengan menggunakan kayu sampai lumat.
4.    Masukan urine sapi, kambing, kelinci atau sejenisnya sebanyak ¼ drum plastik, masukkan larutan ragi kompos, mollase dan bekatul sambil diaduk sampai rata, berikutnya masukkan lumatan buah maja dan nanas dengan tetap terus diaduk, masukkan cacahan gedebog pisang dan sabut kelapa muda, tambahkan urine sampai volume ½  drum aduk terus agar homogen, terakhir masukkan ragi tape yang sudah dihancurkan dan tambahkan larutan urine sampai habis (umumnya masih ada sisa ¼ volume drum yang kosong). Tambahkan sedikit air sampai volume total larutan dan padatan sekitar 175 liter.
5.    Tutup rapat-rapat dengan menggunakan plastik. Setiap hari sekali dibuka kemudian diaduk selama 15 menit, tutup lagi dan biarkan. Ulangi perlakuan tersebut sampai tujuh hari. Pada minggu kedua pengadukan dilakukan setiap dua atau tiga  hari sekali, kemudian ditutup dan biarkan.
Proses fermentasi akan berlangsung sekitar 2 minggu, pada setiap kegiatan pengadukan amati proses yang terjadi (kemunculan busa, warna cairan coklat kehitaman dan kental, bau/aroma menyengat yang berangsur-angsur berkurang) berarti proses berjalan dengan baik.
Cara Aplikasi:
Saring larutan POC dengan menggunakan kain kassa (kain nyamuk), sisa ampas masukkan kembali ke dalam drum.
1.    Aplikasi semprot: ambil larutan POC 1 gelas (250 cc) campur dalam air 14-15 liter (1 tangki handsprayer), semprot merata pada tanaman pangan, palawija dan sejenisnya sebaiknya pagi hari sebelum pk. 11.00 optimum ulangi setiap 7-10 hari sekali.
2.    Aplikasi kocor/siram: ambil larutan POC 1 gelas (250 cc) campur dalam air 10 liter (1 ember), kocor pada tiap lubang tanam sebanyak 150-200 cc sebaiknya pagi hari sebelum pk. 11.00 optimum,  ulangi setiap 10 hari sekali.
3.    Aplikasi semprot dapat digabungkan dengan pupuk organik cair ber”merek” sehingga lebih berhemat, maupun pestisida.
4.    Aplikasi kocor dapat digabungkan dengan pupuk organik cair ber”merek”, pupuk kompos, maupun pupuk  sintetis.
Catatan:
Buah maja berfungsi untuk meningkatkan kandungan Nitrogen, sumber mikroba dan pemasok hara mikro bila tidak ada bisa diganti dengan daun sirsak, sengon ataupun daun kaliandra.Serabut kelapa berfungsi untuk meningkatkan kandungan Kalim,sedangkan gedebog pisang untuk meningkatkan unsur Phospat, Si dan mikro element lainnya.
Buah Nanas berfungsi sebagai penawar bau, sumber biakan mikroba, serta hormon dan unsur hara mikro.
Urine kaya kandungan unsur N serta biopestisida
Ragi kompos sebagai sumber konsorsium mikroba terpilih.
Ragi Tape sebagai sumber mikroba saccharomices, pengurang aroma menyengat, sekaligus membuat aroma pupuk organik cair menjadi “harum”
Penggunaan dosis kecil namun rutin akan lebih baik hasilnya dibanding dosis tinggi namun hanya sekali aplikasi.
Penghematan penggunaan pupuk sintetis adalah berkisar 25-35% dari dosis rekomendasi setempat.


Sumber:  Klinik Pertanian Indonesia – LSM

Minggu, 03 Juli 2016

Pembibitan Padi Sistem Dapog

Pembibitan Padi Sistem Dapog
Pendahuluan
Tahun 2014, Badan Litbang Pertanian telah menciptakan
mesin tanam padi (rice transplanter) jajar legowo 2:1 yang
dinamakan Indo Jarwo Transplanter. Mesin tersebut
mampu mempercepat waktu dan menurunkan biaya
tanam, yang hanya memerlukan waktu sekitar 6-7 jam (di
Kalimantan Tengah), atau kemampuannya setara dengan
25 tenaga kerja tanam.
Sebagai upaya mewujudkan teknis operasionalnya
diperlukan persemaian bibit padi sistem dapog.
Prinsipnya, bibit ditabur pada tempat tertentu, misal
plastik, lempengan semen, daun pisang, sehingga akar
bibit terlihat seperti tikar/ karpet dan dapat digulung.
Hasil gulungan ditempatkan pada nampan (tray) yang
merupakan bagian dari rice transplanter, untuk persiapan
penanaman di lahan.
Persiapan Media (Tanah)
1. Pilih jenis tanah lempung berpasir, lempung, liat
lempung, kemudian campur ketiganya.
2. Tanah diayak menggunakan ayakan berdiameter 4-6
mm.
3. Untuk 1 Ha lahan dibutuhkan 1.875 kg tanah, yaitu
1.500 kg sebagai tanah dasar bibit, dan 375 kg sebagai
tanah penutup
Persiapan Benih
1. Seleksi benih dengan larutan garam (1 sendok makan
garam : 1 liter air ) selama ± 10 menit. Tujuannya untuk
mendapatkan benih yang bernas (benih yang tenggelam).
Benih yang melayang di larutan garam tidak ditanam.
2. Benih bernas direndam dalam air selama 24 jam, lalu
angkat dan saring di paranet, selanjutnya siram dengan air
hangat 40oC, dan tiriskan. Tujuannya untuk mempercepat
pertumbuhan kecambah. Kebutuhan benih 20 kg/ Ha.
Persiapan Persemaian
1. Persemaian kering, yaitu persemaian dalam kotak.
• Siapkan kotak persemaian (dasar kotak : flexible atau
rigid). P=58 cm, L=18 cm, T=3 cm
• Isi dengan tanah lalu ratakan (tinggi 1,5-2,0 cm)
• Tabur benih secara merata (2-3 benih/ cm2).
Kebutuhan benih 150-200 gram/ kotak persemaian.
• Tutup dengan tanah penutup, tinggi 0,5 cm.
• Tanah disiram dengan air menggunakan shower.
2. Persemaian basah, yaitu persemaian di lahan
menggunakan (alas) plastik.
• Buat bedengan (L=160 cm) dan parit (L=20-30 cm,
T=10 cm)
• Hamparkan plastik (dilubangi D=0,2-0,3 cm jarak antar
lubang 2 cm x 2 cm)
• Pakai kayu reng untuk rangka semai (L=116 cm,
T=2,7-3,0 cm)
• Isi tanah lalu ratakan (T=1,5-2,0 cm)
• Tabur benih secara merata 2-3 benih/ cm2)
• Tutup dengan tanah penutup, tinggi 0,5 cm, menghindari
agar tidak dimakan burung dan tidak terkena matahari
secara langsung.
• Penyiraman air menggunakan shower atau air irigasi
pada alur antar bedengan.
Pemupukan
Urea 2,5 gram dilarutkan dalam air 0,5 liter diaplikasikan
untuk 1 kotak bibit, pada umur 6 hari setelah tebar atau
sudah muncul daun 1,0-1,5.
Pindah Tanam
1. Syarat bibit
• Umur 15-20 hari setelah sebar
• Jumlah daun 3,5-4,0 helai
• Tinggi 20 cm
• System perakaran saling terkait (mudah digulung) dan
warna putih; tanam langsung dengan tanah (tanpa cuci)
2. Cara pindah tanam
a. Persemaian kering : langsung gulung bibit pada dapog
b. Persemaian basah : iris persemaian sesuai ukuran tray
yaitu 18 cm x 58 cm, lalu gulung bibit tersebut.
3. Tempatkan bibit dengan benar di tray Indo Jarwo
Transplanter, tanam siap dilakukan.
Rujukan : Bahan Ajar BBP Mektan