Kamis, 08 Oktober 2015

Aplikasi Teknologi Irigasi Sederhana

    Banyak cara bisa dilakukan untuk menyiasati keterbatasan pasokan air akibat kemarau panjang. Berikut ini beberapa teknologi sederhana untuk menyiram tanaman di tengah keterbatasan air.

Irigasi Tetes Botol Plastik

Cara kerja irigasi ini adalah dengan menampung air dalam botol plastik dan mengalirkannya ke tanaman menggunakan tekanan gaya gravitasi melalui lubang yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Aliran air dari botol ke tanaman dibuat menetes, menggunakan tusukan jarum sehingga ketersediaan air dalam botol dapat dimanfaatkan tanaman sesuai dengan kebutuhan. Keuntungan sistem ini,  sedikit menggunakan air, air tidak terbuang percuma, dan penguapan bisa dikurangi, serta menghemat tenaga kerja. Keuntungan lain, air bisa dihemat hingga 50% dibandingkan dengan sprinkler atau penyiram taman sistem semprot. Satu botol ukuran 1,5 liter cukup untuk tiga  hari.

Tetes botol plastik
















Irigasi Gondok
Irigasi sederhana ini diciptakan oleh Rasmi R, peneliti pada Kantor Ketahanan Pangan, Kota Padang. Bahan yang perlu disiapkan adalah kantong plastik ukuran 15 cm X 30 cm, dipotong bagian bawahnya. Setelah bibit siap tanam, buang semua daun untuk mengurangi penguapan, cukup sisakan pucuknya saja. Masukan kantong plastik tadi dari arah pucuk sampai ke pangkal batang, sekitar 10 cm dari permukaan tanah. Ikatlah ujung plastik bagian bawah dengan kuat agar tidak bocor. Langkah selanjutnya anda dapat mengisi air setengahnya, lalu tarik ke atas sehingga berbentuk lonjong dan ikat yang kuat agar tidak melorot atau bocor. Air ini akan dapat bertahan 3 bulan kalau tidak terjadi kebocoran. Tanaman akan menyerap air ini melalui kulit batang sebelum akarnya berfungsi dengan baik. Dari ujicoba di lapangan daya tumbuh tanaman mencapai 85 %.
Gondok
Irigasi Botol Infus
Penggunaan botol dan selang infus untuk menyiram tanaman sudah sejak lama dilakukan para pecinta tanaman. Prinsip kerjanya adalah dengan sistem irigasi tetes (drip irrigation) memanfaatkan kekuatan grafitasi. Pada bagian infus terdapat bagian yang berfungsi untuk mengatur jumlah cairan yang harus dimasukan ke pasien, ini yang dimanfaatkan untuk mengatur aliran air menuju tanaman. Selain mudah diaplikasikan, teknologi sederhana ini juga murah dan efektif dalam pemeliharaan tanaman buah dan sayuran karena jumlah aliran air bisa diatur. Namun yang perlu diingat, penggunaan botol dan selang infus bekas dari rumah sakit harus mendapat perlakuan ekstra hati-hati. Perlu dilakukan sterilisasi untuk menghilangkan bakteri atau kuman penyakit yang mungkin menempel. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan alkohol 70 persen.
Botol invus
Irigasi Tisu
Irigasi dengan menggunakan kertas tisu merupakan solusi sederhana untuk mengatasi kesulitan dalam menyiram tanaman kesayangan. Dengan menggunakan prinsip kapiler, air dari botol disiramkan ke tanaman melalui kertas tisu yang dipilin seperti tali Meskipun tampak sederhana cara ini efektif untuk memberi asupan air pada tanaman.
Tisu


Irigasi Lodong
Teknik penyiraman ini sangat sederhana karena menggunakan  bambu atau biasa disebut irigasi lodong. Untuk membuat lodong perlu bambu berukuran besar. Potong sepanjang 3 ruas. Buku-buku bambu dibuat tembus kecuali buku paling bawah supaya air dapat masuk dan ditampung di dalamnya. Tapi di salah satu sisi paling bawah bambu dibuat lubang seukuran jarum supaya air dapat menetes keluar. Lodong bambu dipasang berdiri sejajar pohon. Jarak antara pohon dengan lodong kurang lebih 10 cm. Setelah lodong siap, air dimasukkan ke dalamnya. Lodong dari 3 ruas bambu dapat menampung kurang lebih 10 liter. Lalu akan keluar setetes demi setetes. Sepuluh liter air di lodong dapat bertahan selama 3 hari. Selama itu pula, kelembaban tanah di sekitar perakaran pohon dapat terjaga.
Lodong
Irigasi Kendi
Sistem ini cukup sederhana, yakni dengan membenamkan kendi berisi air ke dalam tanah di dekat tanaman. Kendi yang digunakan terbuat dari tanah liat dan bahan lainnya sehingga air yang ada di dalam kendi mampu merembes ke akar tanaman. Kendi diisi air melalui selang yang dihubungkan dengan gentong. Air di dalamnya akan merembes ke tanah di sekelilingnya melalui dindingnya yang dibuat berpori. Kemampuan dinding kendi untuk merembeskan air dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi kebutuhan  tanaman setiap waktu dan dengan memperhatikan pula sifat hidrolika tanahnya.
kendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar