Jumat, 29 Mei 2015

Membuat GREEN HOUSE

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq2VgGPpte7xvE9vNRU0UK8yh_Kd35PHvYY8B9muQcc8QjuOXhU8qeWieDDzprMnxqwclTxgqgWvsorno_EymJJKmtATkQmYT77fwkXCmM5JsmMuDSAl_jqFJL3zlPG5qscW7jGJ9fLug/s640/IMG_0959.JPG
Sebetulnya keinginan untuk membuat greenhouse ini sudah cukup lama. Lebih – lebih ketika pohon apel india dan cabaiku diserang lalat buah. Dari rimbunan buah apel india tak satupun yang bisa dimakan karena kedahuluan busuk oleh lalat buah. Pohon cabaipun demikian juga, dari lebatnya buah cabai yang muncul hanya separo saja yang bisa dipetik, lainnya rontok semua. Apalagi pohon cabai Habanero dan Bhut Jolokia, tak satupun buah yang bisa dikonsumsi karena pada rontok.

Dari kejadian – kejadian di atas maka saya putuskan untuk mempercepat pembuatan greenhouse ini. Dengan harapan bisa lebih irit, plastic UV saya pesan dari Bogor (meskipun sempat dongkol dengan penjualnya karena lama baru sampai). Paranet diberi oleh teman (ini yang paling siip khan gratis). Tukang juga saya bayar harian karena kalau borongan biasanya kenanya mahal.

Singkat cerita setelah dikerjakan 5 hari dan dengan mengorbankan pohon apel indiaku, selesailah greenhouse idamanku. Dengan ukuran 4m x 10m rasanya greenhouse ini cukup untuk menyalurkan hobi bercocok tanam saya.

Berhubung masih ada dana sedikit sekalian saja saya minta dibuatkan bak ukuran 2m x 1,75m yang rencananya untuk pelihara ikan. Harapan saya nantinya dari bak ini akan saya coba menanam dengan system Aquaponik dimana system ini adalah mengintegrasikan pemeliharaan ikan dengan pertanian. Tapi untuk yang ini ceritanya nanti saja ya..

Kembali ke greenhouse, rencana saya nanti dalam greenhouse ini system pertaniannya lebih banyak ke hidroponik karena nggak begitu ribet. Tetapi system pertanian organic tetap saya gunakan untuk penanaman cabai. Namanya juga rencana..nggak tau nanti aktualnya seperti apa. Doakan saja apa yang saya rencanakan ini bisa terlaksana.

Ini nih..penampakan greenhouse idamanku. Belum jadi bener sih..tapi udah ketahuan bentuknya kok..

Sumber .denmas-kenthus



Gambar greenhouse yang hampir jadi.


Nah..ini bak yang akan saya pakai untuk pelihara ikan sekalian bikin akuaponik   

Selasa, 26 Mei 2015

Filosofi BATMAN DESO

  http://derryardyan.weebly.com/uploads/1/1/2/5/11251354/8973809.jpg?440
 Batman Ndeso
Aku iki dudu superman
Aku iki dudu Batman
Aku iki mung bocah ndeso
Cedak watu adoh rojo
Omah gedeg pinggir kalen
Gaweyanku mung golek damen
Sapi siji wedusku telu
Warisane wong tuaku
Nadyan urip neng ndeso anging atiku lilo
Nadyan urip rekoso nanging ora tak roso
Urip neng ndeso...

Reff. Saben dino neng sawah - macul lan nyebar gabah
Nanging ati iki tansah sumringah
Bungah rasane ati - panen wis tekan wanci
Kabeh tonggo dho ngewangi
Ora nyono aku ra ngiro
Saiki dadi polo deso Tak umpamakno aku rojo
Pengin gawe makmure negoro

Semut Pengendali Hama Alami

semutKalau Anda pernah digigit semut ketika memanjat pohon mangga atau nangka, mungkin Anda akan kesal oleh serbuan semut-semut yang begitu gencar. Seringkali gigitannya membuat kita mengaduh-aduh. Serangga kuning & ramping ini membangun sarangnya di daun-daun. Jumlah mereka bisa mencapai ratusan, mempunyai teritori & terkenal agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Itulah semut Rangrang (Oecophylla smaragdina).
Semut Rangrang bukan sembarang semut. Mereka unik dan berbeda dari jenis semut lainnya. Manusia telah menggunakan jasa mereka dalam perkebunan berabad-abad yang lalu. Tercatat, sekitar tahun 300 Masehi di Canton (China), semut ini digunakan untuk mengusir hama pada tanaman jeruk. Orang mengambil sarang-sarang semut ini dari hutan, memperjualbelikannya, lalu meletakkannya di pohon-pohon jeruk jenis unggul. Teknik yang sama tetap dilakukan sampai abad ke-12, dan masih diterapkan di selatan China sampai saat ini. Di perkebunan kopi di Lampung, kita dapat menemukan koloni semut ini bersarang di daun-daun kopi. Ternyata, pada tanaman kopi yang ditempati sarang ini lebih baik keadaannya daripada tanaman yang tidak ditempati semut Rangrang. Produksi kopi pun jadi lebih meningkat.

Para pakar serangga di Ghana telah menggunakan jenis semut Rangrang Afrika (Oecophylla longinoda) untuk mengendalikan hama tanaman cokelat. Kehadiran semut ini ternyata mampu mengurangi dua macam penyakit serius yang disebabkan oleh virus dan jamur, yaitu dengan jalan menyerang dan membunuh kutu daun yang menjadi penyebar penyakit ini. Kutu daun sangat merugikan, karena menghisap cairan tanaman sekaligus memakan jaringannya. Cara pengendalian hama seperti ini kita kenal sebagai “biological control” dan ini merupakan contoh tertua dalam sejarah pertanian.

Biokontrol dan Bioindikator
Penggunaan semut Rangrang sebagai biokontrol ternyata sudah dilakukan pula oleh sebagian penduduk Indonesia, meskipun tidak besar-besaran. Misalnya jika pohon jambu atau pohon mangga di pekarangan terserang hama, mereka akan memindahkan semut-semut Rangrang ke pohon tersebut.

Sebenarnya bukan itu saja manfaat yang diberikan semut Rangrang kepada manusia. Dengan sifatnya yang sangat peka terhadap perubahan udara, manusia dapat menggunakan semut ini sebagai indikator keadaan udara di suatu lingkungan.

Semut Rangrang menyukai lingkungan yang berudara bersih. Jangankan asap pabrik atau asap kendaraan bermotor, asap yang berasal dari pembakaran sampah di kebun saja dapat membuat mereka menyingkir. Tak heran, jika di Jakarta atau di kota-kota besar lainnya kita semakin sulit menemukan sarang mereka di pepohonan.

Adakalanya jarang pula kita mendapati mereka di daerah perkebunan. Karena sekarang pemberantasan hama dengan pestisida lebih banyak digunakan, sehingga bukan saja hama yang mati tetapi banyak serangga lain yang berguna turut terbunuh. Belum lagi perburuan yang dilakukan manusia terhadap semut Rangrang. Banyak orang mengambil sarang-sarang mereka untuk mendapatkan anak-anak Rangrang (“kroto”) sebagai makanan burung peliharaan. Tentunya hal ini akan menjadikan kian menyusutnya populasi semut Rangrang. Padahal keberadaan semut ini penting sebagai musuh alami serangga hama, sekaligus sebagai indikator biologis (hayati) terhadap kualitas udara di suatu daerah.

Ratu Dilindungi
Mengenal kehidupan serangga yang berjasa ini memang cukup mengesankan. Serangga sosial ini membuat sarang di kanopi hutan-hutan tropis sampai kebun-kebun kopi maupun cokelat. Mereka membentuk koloni yang anggotanya bisa mencapai 500.000 ekor, terdiri atas ratu yang sangat besar, anak-anak, dan para pekerja merangkap prajurit. Semuanya betina, kecuali beberapa semut jantan yang berperan kecil dalam kehidupan koloni. Semut-semut jantan itu segera pergi jika telah dewasa untuk melangsungkan wedding fight yaitu terbang untuk mengawini sang ratu, lalu mereka tidak kembali lagi ke sarangnya.

Di antara anggota koloni, yang paling giat adalah kelompok pekerja. Mereka rajin mencari makan, membangun sarang, dan gigih melindungi wilayah mereka siang dan malam hari. Sekitar setiap satu menit, salah satu pekerja memuntahkan makanan cair ke dalam mulut ratu. Mereka menyuapi ratu dengan makanan yang telah dilunakkan sehingga memungkinkan sang ratu menghasilkan ratusan telur per hari. Jika ratu telah bertelur, para pekerja akan memindahkan telur-telur itu ke tempat yang terlindung, membersihkannya, dan memberi makan larva-larva halus jika telah menetas.

Semut Rangrang dikenal pula sebagai senyum penganyam, karena cara mereka membuat sarang seperti orang membuat anyaman. Sarang mereka terbuat dari beberapa helai daun yang dilekukkan dan dikaitkan bersama-sama membentuk ruang-ruang yang rumit dan menyerupai kemah. Dedaunan itu mereka tarik ke suatu arah, lalu dihubungkan dengan benang-benang halus yang diambil dari larva mereka sendiri. Para pekerja bergerak bolak-balik dari satu daun ke daun lainnya membentuk anyaman.

Makhluk asing yang mencoba menyusup ke daerah sarang, akan mereka halau dengan sengatan asam format yang keluar dari kelenjar racun mereka. Kalau semut jenis lain sengaja membiarkan bahkan memelihara kutu daun hidup dalam wilayah kekuasaan mereka, maka semut Rangrang justru sebaliknya. Mereka berusaha mati-matian menyingkirkan serangga lain yang hidup pada pohon tempat sarang mereka berada. Oleh karena itu, jika kita membedah sarang mereka seringkali kita menemukan bangkai kumbang atau serangga lain yang lebih besar dari semut ini.

Itulah keistimewaan yang dimiliki semut Rangrang sehingga membuat mereka memegang arti penting dalam pengendalian hama secara alami. Cukup sederhana, namun tidak berisiko terhadap lingkungan seperti halnya jika kita menggunakan insektisida kimia.

Pesan Kimiawi
Semut ternyata mempunyai semacam kelenjar yang menghasilkan cairan khusus yang digunakan untuk menandai wilayah mereka. Kelenjar itu disebut kelenjar dubur. Cairan khusus yang dihasilkannya (disebut pheromone) mereka sapukan ke tanah dan hanya para anggota sarang saja yang dapat mengenali baunya. Jadi semut penganyam ini menggunakan pesan kimiawi untuk menuntut rekan satu sarang menuju daerah baru mereka.

Tentu saja jejak bau itu tidak hanya mereka tinggalkan ketika mencari daerah baru dan ketika mempertahankannya, tetapi juga digunakan saat mereka mencari makan. Jika seekor semut menemukan seonggok makanan, dia akan mengerahkan teman-temannya untuk mengangkuti makanan itu ke sarang. Kelenjar duburnya akan meninggalkan jejak bau di sepanjang jalan antara sarang dan lokasi temuan itu. Ketika berpapasan dengan temannya, semut ini memberi rangsangan dengan memukulkan antenanya seraya memuntahkan sedikit makanan yang ditemukan tadi ke mulut rekannya itu.

sumber :  http://www.organicindonesia.org

Sabtu, 23 Mei 2015

Menanam cabai rawit secara vertikultur di paralon.

Selama ini pipa tegak lebih umum digunakan untuk menanam sayuran daun seperti sawi, selada, seledri atau sayuran daun yang lain. Pernah saya lihat artikel orang menanam cabai rawit pakaipipa tegak tapi sebatas menanam saat awal dan hasil akhir tidak diupload sehingga masih menyisakan pertanyaan “apakah menanam cabai dengan pipa tegak bisa berbuah?”

Untuk lebih singkatnya saya akan uraikan saja apa – apa yang sudah saya lakukan dalam menanam cabai rawit dengan pipa paralon tegak dan mengenai hasilnya.

Saat saya melakukan penanaman sebetulnya lebih banyak factor tidak direncanakan, kenapa? Karena saat itu saya meyemai benih cabai terlalu banyak dan kurangnya pot untuk menanam bibit – bibit cabai tersebut. Dan ketika itu pot pipa tegak yang saya punya sedang tidak terpakai setelah saya gunakan untuk bertanam sawi. Hitung – hitung daripada pot nganggur akhirnya bibit cabai saya tanam pada pot tersebut dan medianya menggunakan cocopeat bekas sawi yang ada di dalam pipa tersebut.

Berhubung media hanya berupa cocopeat, maka untuk penyiraman menggunakan larutan nutrisi hidroponik. Penyiraman saya lakukan sehari sekali sekitar 400 ml dengan takaran mulai dari 700 ppm sampai 1500 ppm sesuai dengan masa pertumbuhan tanaman. Dan hasilnya seperti gambar – gambar di bawah ini.

 
Cabai mulai banyak yang merah dan siap santap

Jumat, 22 Mei 2015

Menanam Cabai dengan Hidroponik System Sumbu


     Kalau yang lalu saya pernah posting bertanam cabai system organic, maka saat ini saya meu posting bertanam cabai system hidroponik wick/sumbu. Kalau ditanya hasilnya antara hidroponik dan organic seperti apa? Jawaban saya ya sama saja. Karena selama kebutuhan hara tercukupi, pastinya tanaman apapun akan menghasilkan buah yang optimal. Tapi kalau ditanya enak bertanam system apa? Saya jawab paling enak bertanam system hidroponik. Enggak repot nyiram.
Nah..sekarang bagaimana sih cara bertanamnya? Di bawah ini saya akan tampilkan skemanya dulu. Skema ini saya copy dari internet (punya om Adri Aji) dan mungkin andapun pernah melihatnya. Tapi kalau belum pernah melihatnya, ya sekaranglah saatnya. 



Biarpun saya tampilkan skemanya seperti di atas, pada prakteknya saya tidak menggunakan ember ataupun gabus/sterefoam sebagaimana yang ada pada skema tersebut. Kenapa? Jawabnya adalah “Ngirit”. Kebetulan saja di rumah ada kaleng plastic bekas cat tembok dan pot yang ukuran diameternya hampir sama. Jadi daripada harus beli ember dan sterefoam, mending memanfaatkan barang yang ada saja. Dan jadinya seperti gambar di bawah


Penampakan cabai pada awal awal tanm dan penampakan akarnya

Cabai ketika berbuah dan ketika buah mulai memerah
Nah...dengan melihat gambar di atas, kita bisa tau bahwa ternyata dengan sedikit kreatifitas kita bisa bercocok tanam hidroponik dengan sedikit modal. Kalau masalah penampakan memang kurang begitu cantik untuk potnya. Tapi kalau mau keluar sedikit uang untuk beli cat, saya yakin si ember plastik bekas cat juga bisa cantik kok.


Software Al Qur'an

 Ayat - Software Al Qur'an dari King Saud University



Software Al Qur'an ini kami rekomendasikan untuk anda yang ingin menghafal Al Qur'an atau sekedar membaca Al Qur'an di komputer. Software yang dibuat secara profesional oleh salah satu universitas yang sangat terkenal di Arab Saudi yaitu King Saud University ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Antara lain :
  1. Terjemah Bahasa Indonesia dan 20 Bahasa Lainnya
  2. Tafsir Bahasa Indonesia dari Al Jalalayn
  3. Murottal MP3 Al Qur'an lebih dari 20 Qori / Imam
  4. Putar Murottal MP3 Per Ayat
  5. Dirancang untuk membantu menghafal Al Qur'an 
  6. Pengulangan Per Ayat / Halaman yang ingin dihafal
  7. Mode Latihan Hafalan dengan Highlight Ayat
  8. Mode Tilawah untuk membaca Al Qur'an
  9. Pencarian Ayat / Terjemah
  10. Tersedia untuk Windows / Mac / Linux/ Android
Download Aplikasi Ayat Ver 1.2.2  klik disini
Khusus versi Android klik disini
Khusus versi Mac klik disini

Setelah download aplikasi ayat, download murottal juga, agar file audionya bisa dijalankan. Silahkan pilih :
1. Syekh Hudaifi (409 MB) klik disini
2. Syekh Al Ghomidi (423 MB) klik disini
3. Syekh Abdul Basit (537 MB) klik disini
4. Syekh Husari (734 MB) klik disini
5. Syekh Misyari Rasyid Alafasy (819 MB) klik disini
Untuk menginstall murottal bisa juga dari Aplikasi Ayat masuk ke menu Download lalu pilih Qori yang diinginkan

Software ini dibuat oleh King Saud University

Rabu, 20 Mei 2015

CARA MENANAM PADI DALAM POT/ POLYBAG

BERTANAM PADI MODERN DI POLYBAG
Ngeri bila kita melihat lahan pertanian semakin lama semakin sedikit dan menyempit. Masyarakat sudah banyak mengetahui  bahwa pembangunan terutama di pulau Jawa akan perumahan dan pertokoan kian marak. Pengaruh akan kebutuhan pangan menjadi persoalan utama yang harus dihadapi Negara ini terutama kebutuhan akan makanan pokok berupa beras.
https://diajarpinter.files.wordpress.com/2011/02/padipolybag.jpg     Ahli pertanian sekarang sudah banyak yang menggalakkan budidaya menanam padi dengan media polybag atau ember plastik sebagai salah satu solusi agar hasil pertanian terutama beras dapat sedikit teratasi. Walaupun solusi ini bukan sebagai penambahan lahan pertanian dan peningkatan hasil pertanian namun diharapkan menjadi salah satu alternatif kalau terus diperdalam dan dikembangkan.
https://hajisanjaya.files.wordpress.com/2012/04/pp.jpg
     Menanam padi pada media polybag atau ember plastic memang lebih cocok dikembangkan diperkotaan karena keterbatasan lahan. Jika dikembangkan di pedesaan bertanam padi seperti ini sepertinya kurang efektif, karena dipedesaan masih banyak tersedia lahan pertanian yang luas. Apalagi jika mempunyai hobi bercocok tanam maka cara ini sangat bagus untuk mengisi waktu luang, sehingga dapat menghasilkan padi sebagai bahan makanan pokok, menjadi tumbuh subur dengan buah yang menguning dan berisi. Kegiatan ini serasa menjadikan sensasi tersendiri dan kebanggan yang luar biasa. Cara penanaman padi dengan media polybag:

A. Bahan yang dibutuhkan:
- Polybag/ember plastik dengan diameter 30-40 cm
- Benih padi
- Tanah
- Pupuk organik/kompos

B. H-6 Penyemaian Benih
1. Masukkan benih dalam air, benih yang mengapung dibuang dan yang tenggelam biarkan rendam selama 24 jam.
2. Benih diperam/bungkus daun/kain/kertas koran selama 24 jam.
3. Buatlah persemaian: 1 bagian tanah kering subur halus : 1 bagian Pupuk Organik Padat, aduk merata, diayak. Wadah persemaian dilapisi plastik. Tinggi lahan semai 5-7cm. Semaikan benih. Tutup benih dengan media semai tadi, tipis saja sekira 1-2mm.
4. Pertahankan kelembaban benih dengan cara menyemprotnya dengan air biasa, tiap 4-6 jam. Simpan di tempat yang tidak terkena matahari langsung/teduh.

C. H-1 menyiapkan Media Tanam
Buatlah media tanam: 60% tanah : 40% Pupuk Organik/kompos. Aduk rata. Masukkan ke dalam ember atau polybag tidak berlubang minimal 20ltr, volume 30ltr lebih baik. Media tanam agak “dibukitkan” untuk menanam benih ditengahnya, dan pengairan di pinggirannya.

D. Hari H Penanaman
1. Tanamkan benih pada usia 5-7 hari.
2. Tarik pangkal benih menggunakan tangan kanan, jaga agar butir padi (gabah) yang masih menempel tidak rusak (butir padi berfungsi sebagai ari-ari nutrisi akar & daun benih muda).
3. Dorong pangkal benih secara horizontal dari pinggir hingga pangkal benih terbenam 1cm dengan butir padi menancap ke dalam tanah secara horizontal (pinggir), biarkan akar tergerai di permukaan tanah (jangan ditekan).
4. Hanya 1 batang benih, daun tidak dipotong.
5. Simpan di tempat terbuka-matahari penuh.

E. Pengairan/Penyiraman Sehari-hari
- Umur Padi
0 – Berbunga merata, Berbunga merata-Padi Menguning, Padi menguning – Panen
- pengairan
macak-macak, rendam 2-3 cm, keringkan

F. Panen
1. Lakukan panen seperti pada umumnya.
2. Jerami dapat digunakan untuk bahan baku Pupuk Organik Padat .
3. Tanah/ media tanam dapat digunakan untuk musim tanam berikutnya. Caranya: airi media tanam hingga lembek, kemudian balikkan/ telungkupkan sisa bonggol padi – Campur dan adukkan Pupuk Organik Padat – biarkan 1 minggu – tanami kembali benih dari persemaian seperti diatas.

Selasa, 19 Mei 2015

Budidaya Kacang Hijau

  • https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKHjML6xF7TmeIYB7H-MURrlMIH93PSPNTtru3mlbJk96cHanWTwCL4YTLwAP3r3WZygZQQO-vbvLN60mDWiYyca32kZRAotROJJ51UW5yi3lmdEQGDx9yh_cGF1nd7cC-kDmt-dHVgC1z/s400/_MG_1098_edited-1.jpg

  • I. Syarat Tumbuh a. Tanah - Tekstur : liat berlempung banyak mengandung bahan organic, aerasi dan drainase yang baik. - Struktur tanah gembur - pH 5,8-7,0 optimal 6,7 b. Iklim - Curah hujan optimal 50-200 mm/bln - Temperatur 250-270 C, dengan kelembaban udara 50-80% dan cukup mendapat sinar matahari.
  • II. Teknologi Budidaya a. Benih Varietas unggul nasional seperti No:129, Merak, Betet, Walet, Gelatik, Murai, dll. Kebutuhan benih 15-20 kg/ha. Syarat benih bebas hama, seragam bebas kotoran dan berumur pendek. b. Pengolahan tanah - Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah (TOT) penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam. - Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah. - Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 meter. - Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu pengolahan tanah minimal. - Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat meneka serangan lalat bibit, menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
  •  III. Penanaman - Waktu tanam Pada lahan sawah, tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah padi. Sedangkan di lahan tegalan dilaukan pada awal sampai musim hujan. - Cara tanam Benih ditanam dengan cara ditugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.
  •  IV. Pemupukan - Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan - Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK - Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg urea +45-90 kg TSP + 50 kg KCl/ha - Penambahan pupuk organic seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkatkan kapasitas menahan air di dalam tanah. 
  • V. Pengairan Tanaman kacang hijau relative tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama. pada periode kritis yaitu pada waktu perkecambahan, menjelang berbunga dan pembentukan polong. 
  • VI. Penyiangan Penyiangan dilakukan seawall mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2&4 minggu.
  •  VII. Pengendalian Hama dan Penyakit a. Hama - Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat kacang), maruca testualitis, spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan kutu trips. - Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas unggul yang tahan hama penyakit. - Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama dapat dikendalikan dengan cara bilogis. b. Penyakit - Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Sclerotium rolfsii, Cercospora canescens (bercak daun) - Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan penyakit atau dengan menggunakan pestisida.
  •  VIII. Panen dan Pasca Panen a. Panen Kacang hijau dipanen sesuai umur varietas. Tanda-tanda lain bahwa kacang hijau telah siap untuk dipanen adalah berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat di lapangan. Panen dilakukan dengan cara dipetik. http://www.deptan.go.id/ditjentan/detailpublikasi.php?id=11

HAMA DAN PENYAKIT PADI

http://fc01.deviantart.net/fs70/i/2012/194/3/d/hama_padi_by_deko2-d575jfg.jpg

Hama Dan Penyakit Padi
1.Hama Hama di Persemaian Basah (untuk padi sawah)
a)Hama di Persemaian Basah (untuk padi sawah)
1.Hama putih (Nymphula depunctalis)
Gejala: menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat    menggulung daun padi. Pengendalian:
 (1) pengaturan
air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami,
menggugurkan tabung daun;
 (2) penyemprotan insektisida Kiltop 50 EC atau
Tomafur 3G.
2.Padi trip (Trips oryzae)
Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan,
pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.
Pengendalian: insektisida Mipein 50 WP atau Dharmacin 50 WP.
3.Ulat tentara (Pseudaletia unipuncta,  berwarna abu-abu;  Spodoptera litura,
berwarna coklat hitam; S. exempta, bergaris kuning)
Gejala: ulat memakan helai daun, tanaman hanya tinggal tulang-tulang daun.
Pengendalian: cara mekanis dan insektisida Sevin, Diazenon, Sumithion dan
Agrocide.
2.Hama di Sawah
a)Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng
padi berpunggung putih (Sogatella furcifera).
Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi. Saat ini hama wereng paling
ditakuti oleh petani di Indonesia. Wereng ini dapat menularkan virus.  Gejala:
tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tnaman seperti
terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.  Pengendalian:
 (1)Bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami
seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah;
 (2) penyemportan insektisida
Applaud 10 WP, Applaud 400 FW atau Applaud 100 EC.
b)Wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau (Nephotettix apicalis  dan  N.
impicticep).
Merusak dengan cara mengisap cairan daun.  Gejala: di tempat bekas hisapan
akan tumbuh cendawan jelaga, daun tanaman kering dan mati. Tanaman ada
yang menjadi kerdil, bagian pucuk berwarna kuning hingga kuning kecoklatan.
Malai yang dihasilkan kecil.
c)Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala: dan menyebabkan buah hampa
atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada
daun terdapat bercak bekas isapan dan buah padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian:
 (1) Bertanam serempak, peningkatan kebersihan, mengumpulkan
dan memunahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik;
 (2)Menyemprotkan insektisida Bassa 50 EC, Dharmabas 500 EC, Dharmacin 50 WP,
Kiltop 50 EC.
d)Kepik hijau (Nezara viridula)
Menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas
tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan
tanaman terganggu.  Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-
telurnya, penyemprotan insektisida Curacron 250 ULV, Dimilin 25 WP, Larvin 75
WP.
e)Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza
innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu
(Sesamia inferens).
Dapat menimbulkan kerugian besar. Menyerang batang dan pelepah daun.
Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut,
daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda
disebut hama “sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut “beluk”.
Pengendalian:
 (1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan
lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong
mati, membakar jerami;
 (2) menggunakan insektisida Curaterr 3G, Dharmafur 3G,
Furadan 3G, Karphos 25 EC, Opetrofur 3G, Tomafur 3G.
f)Hama tikus (Rattus argentiventer)
Tanaman padi akan mengalami kerusakan parah apabila terserang oleh hama
tikus dan menyebabkan penurunan produksi padi yang cukup besar. Menyerang
batang muda (1-2 bulan) dan buah.  Gejala: adanya tanaman padi yang roboh
pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman.
Pengendalian: pergiliran tanaman, sanitasi, gropyokan, melepas  musuh alami
seperti ular dan burung hantu, penggunaan pestisida dengan tepat, intensif dan
teratur, memberikan umpan beracun seperti seng fosfat yang dicampur dengan
jagung atau beras.
g)Burung (manyar  Palceus manyar, gelatik  Padda aryzyvora, pipit  Lonchura
lencogastroides, peking L. puntulata, bondol hitam L. ferraginosa dan bondol putih
L. ferramaya).
Menyerang padi menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan.
Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
3.Penyakit
a)Bercak daun coklat
Penyebab: jamur  Helmintosporium oryzae). Gejala: menyerang pelepah, malai,
buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak
coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan
kecambah mati.  Pengendalian: (1) merendam benih di dalam air panas,
pemupukan berimbang, menanam padi tahan penyakit ini, menaburkan serbuk air
raksa dan bubuk kapur (2:15); (2) dengan insektisida Rabcide 50 WP.
b)Blast
Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai
dan ujung tangkai malai. Serangan menyebabakn daun, gelang buku, tangkai
malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Proses pemasakan
makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa.  Pengendalian: (1)
membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani,
Cimandirim IR 48, IR 36, pemberian pupuk N di saaat pertengahan fase vegetatif
dan fase pembentukan bulir; (2) menyemprotkan insektisida Fujiwan 400 EC,
Fongorene 50 WP, Kasumin 20 AS atau Rabcide 50 WP.
c)Penyakit garis coklat daun (Narrow brown leaf spot,)
Penyebab: jamur  Cercospora oryzae.  Gejala: menyerang daun dan pelepah.
Tampak gari-garis atau bercak-bercak sempit memanjang berwarna coklat
sepanjang 2-10 mm. Proses pembungaan dan pengisian biji terhambat.
Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit ini seperti  Citarum,
mencelupkan benih ke dalam larutan merkuri; (2) menyemprotkan fungisida
Benlate T 20/20 WP atau Delsene MX 200.
d)Busuk pelepah daun
https://studitani.files.wordpress.com/2013/06/penyakit-utama-padi.jpg
Penyebab: jamur Rhizoctonia  sp.  Gejala: menyerang daun dan pelepah daun,
gejala terlihat pada tanaman yang telah membentuk anakan dan menyebabkan
jumlah dan mutu gabah menurun. Penyakit ini tidak terlalu merugikan secara
ekonomi.  Pengendalian:
 (1) menanam padi tahan penyakit ini;
 (2)menyemprotkan fungisida pada saat pembentukan anakan seperti Monceren 25
WP dan Validacin 3 AS.
e)Penyakit fusarium
Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang malai dan biji muda,
malai dan biji menjadi kecoklatan hingga coklat ulat, daun terkulai, akar
membusuk, tanaman padi. Kerusakan yang diderita tidak terlalu parah.
Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih pada larutan
merkuri.
f)Penyakit noda/api palsu
Penyebab: jamur  Ustilaginoidea virens.  Gejala: malai dan buah padi dipenuhi
spora, dalam satu malai hanya beberap butir saja yang terserang. Penyakit tidak
menimbulkan kerugian besar.  Pengendalian: memusnahkan malai yang sakit,
menyemprotkan fungisida pada malai sakit.
g)Penyakit kresek/hawar daun
Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun
dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan
berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati. Serangan menyebabkan
gagal panen. Pengendalian:
(1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR
46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan;
 (2)pengendalian kimia dengan bakterisida Stablex  WP.
h)Penyakit bakteri daun bergaris/Leaf streak
Penyebab: bakteri  X. translucens.  Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh.
Terdapat garis basah berwarna merah kekuningan pada helai daun sehingga
daun seperti terbakar. Pengendalian: menanam varitas unggul, menghindari luka
mekanis, pergiliran varitas dan bakterisida Stablex 10 WP.
i)Penyakit kerdil
Penyebab: virus ditularkan oleh serangga Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang
semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-
kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
Penyakit ini sangat merugikan. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan
dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada memberantas
vektor.
j)Penyakit tungro
Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng Nephotettix impicticeps.  Gejala:
menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang  sempurna,
daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda,
malai kecil dan tidak berisi. Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti
Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42.
4.Gulma
Gulma yang tumbuh di antara tanaman padi adalah rumput-rumputan seperti rumput
teki (Cytorus rotundus) dan gulma berdaun lebar. Pengendalian dengan cara
mekanis (mencabut, menyiangi), jarak tanam yang tepat dan penyemprotan
herbisida Basagran 50 ML, Difenex 7G, DMA 6 dll.

Senin, 18 Mei 2015

BUDIDAYA KACANG TANAH

https://fandicka.files.wordpress.com/2011/04/pohonkacangtanah.jpg


Penanaman
Penanaman dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 40 x 10 cm, satu biji per lubang sehingga populasi tanaman sekitar 250.000 tanaman.
Penanamanjugadapatdilakukan secara baris ganda (50 cm x 30 cm) x 15 cm, satu biji per lubang.
Penanaman dengan cara ditugal, kedalaman lubang tanam 3-5 cm. Lubang tanam ditutup dengan tanah.

Pemupukan
Dosis pupuk per hektar secara umum dapat diberikan 50 kg Urea, 50 Kg SP 36 dan 50 Kg KCL, 125 gr pupuk bio (rhizonut), dan pupuk organik secukupnya
Waktu Pemberian pupuk, terdiri atas pupuk dasar : semua pupuk bio (rhizonat) saat tanam dan ½ bagian Urea, seluruh TSP dan KCL satu hari sebelum atau saat tanam, pupuk susulan : 1/2 bagian urea pada saat umur tanaman 21-24 HST
Cara Pemupukan: pupuk bio (rhizonat) dicampur dengan benih dan disemprot dengan air sebelum ditanam, pupuk dasar disebar merata saat pengolahan tanah akhir, pupuk susulan ditugal kiri kanan barisan tanaman sedalam 5-7 cm atau dengan sistem garit.
Pada tanah yang yang bersifat masam atau pH tanahnya rendah , diberikan dolomit sebanyak 300-500 kg/ha dengan cara ditaburkan merata pada saat pengolahan tanah akhir.

Penyiangan dan pembumbunan
Penyiangan gulma dilakukan 2 kali selama pertumbuhan tanaman. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 15 HST sebelum tanaman berbunga atau tergantung populasi gulma. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara menggunakan kored atau pancong. Penyiangan kedua dilakukan pada 45 HST setelah ginofor masuk ke dalam tanah. Penyiangan tidak boleh dilakukan saat pembentukan polong karena dapat menyebabkan kegagalan pembentukan polong
Pembumbunan dilakukan bersamaan penyiangan.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian Hama dan penyakit dilakukan secara bijaksana yang diawali dengan pemilihan benih varietas kacang tanah yang resisten atau toleran hama penyakit pada daerah setempat.
Apabila hama tetap menyerang dilakukan pencegahan secara mekanis dengan memungut hama secara manual atau bila serangan di atas ambang ekonomi dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
Hama utama pada kacang tanah antara lain sebagai berikut Wereng kacang tanah (Empoasca fasialin), pengerek daun (Stmopteryx subsecivella), ulat jengkal (Plusia Chalcites) dan ulat grayak (Prodenia litura ), ulat penggulung daun (Lamprosema indicata), hama teresbut dapat dikendalikan dengan insektisida endosulfan, klorfirifos, monokrotofos, metamidofos, diazinon, (seperti Thiodan, Dursban, Azodrin, Tamaron dan Basudin). Untuk pencegahan, pestisida tersebut dapat diaplikasikan pada umur 25,35 dan 45 HST.
Penyakit utama kacang tanah antara lain layu bakteri (Pseudomonas solanacearum), bercak daun (Cercospora sp.)penyakit karat (Puccinia arachidis). Pengendalian dapat dilakukan dengan penanaman varietas tahan atau menggunakan fungisida benomil, mankozeb, bitertanol, karbendazim, dan klorotalonil (seperti Benlate, Dithane M-45, Baycor, Delsane, MX200, dan Daconil). Untuk pencegahan fungisida tersebut dapat diaplikasikan pada umur 35-45 dan 60 HST.

Pengairan
Pengairan diperlukan jika kacang tanah ditanam pada musim kemarau. Priode kritis tanaman terhadap air adalah periode pertumbuhan awal (umur hingga 15 hari), umur 25 hari (awal berbunga), umur 50 hari (pembentukan dan pengisian polong), dan umur 75 hari (pemasakan)
Pengairan dilakukan melalui selokanantar bedengan.

Panen dan Pasca Panen
Umur panen tergantung varietas dan musim tanam. Rata- rata umur panen adalah 90-100 hari atau pada saat masak fisiologis dimana tanda-tandanya adalah : kulit polong mengeras, berserat, bagian dalam berwarna coklat, jika ditekan polong mudah pecah. Cara panen dilakukan secara manual (dicabut), sebelum panen tanah perlu dibasahi dengan diari agar tidak banyak polong yang tertinggal di dalam tanah.
Perontokan polong dilakukan secara manual atau dipetik dengan tangan atau menggunakan mesin pemipil polong (stripper), lalu polong disortir dan sisihkan polong muda dan rusak.
Hasil panen dapat langsung dijual ke pabrik pengolahan (tenggang waktunya tidak boleh lebih 24 jam) atau terlebih dahulu dikeringkan
Pengeringan dilakukan dengan dijemur pada lantai atau dengan alas tikar selama 5-6 haridengan matahari terik atau bila musim hujan dengan menggunakan pengering. Pengeringan dilakukan sampai kadar air biji menjadi 10-12 % yang ditandai dengan mudah terkelupasnya kulit biji.
Pengupasan atau pembijian dilakukan dengan cara sederhana (polong dikupas dengan tangan) atau menggunakan mesin pengupas polong (peanut sheller).
Penyimpanan kacang tanah dilakukan dalam gudang yang bersih, kering tidak lembab dan sirkulasi udara baik menggunakan wadah karung goni atau kantong plastik. Kacang tanah yang sudah dikemas ditumpuk dengan teratur di atas kayu/rak kayu.

Budidaya MENTIMUN


http://blog.ub.ac.id/dianchibby/files/2012/05/timun1.jpgTimun (Cucumber) merupakan tanaman semusim yang bersifat menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat pemegang berbentuk pilin atau spiral. Timun sering juga disebut dengan mentimun atau beberapa daerah sering menyebutnya dengan nama ketimun.Manfaat tanaman ketimunBagian yang dimakan dari sayuran ini adalah buahnya. Biasanya buah timun dimakan mentah sebagai lalap. Atau, buah itu dapat pula diasinkan sebagai teman nasi. Buah timun banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.Syarat TumbuhTimun jepang seperti jenis lainnya dapat hidup pada lahan berketinggian sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl. Sedangkan tekstur tanah yang dikehendaki adalah tanah berkadar liat rendah dengan pH tanah sekitar 6 – 7.Berikut adalah cara budidaya timun/ ketimun / mentimun tersebut :Persiapan LahanTanah diolah dengan dibajak atau dicangkul buat guludan dengan tinggi 50 cm, lebar 120 cm, jarak antar guludan 40 cm. Pemakaian mulsa plastik disarankan untuk mendapat hasil yang lebih baik. Pupuk dasar diberikan 4 - 7 hari sebelum tanam, yaitu SP - 36 20 g/tan. Dan ZK plus 10 g/ tanaman.Penanaman
  1. Pembuatan lubang tanam dua baris atau double rows 60 x 40 cm, lubang pupuk dapat ditugal 5 cm disamping lubang tanam.
  2. Benih ditanam sedalam 1 cm, 2 benih perlubang tanam.
  3. Benih ditutup dengan abu jerami pada musim kemarau dan pada musim hujan dengan abu ditambah pupuk kandang.
  4. Penyulaman dilakukan secepatnya agar pertumbuhan tanaman seragam
Pemeliharaan
  1. Pengairan. Usahakan tanah dalam kondisi lembab, lahan yang kekeringan menyebabkan tanaman stres dan buah pahit, pengairan dilakukan 1 x seminggu.
  2. Perambatan. Pemasangan lanjaran atau lurus diupayakan saat tanaman berumur 2 minggu, selanjutnya disiapkan tali rapia 2 tingkat dengan jarak 30 cm.
  3. Penyiangan. Dilakukan untuk menghilangkan gulma
Pengendalian hama dan penyakitHama yang sering menyerang tanaman mentimun antara lain : oteng - oteng (Epilachna sp.), Ulat, trips dan aphids. Apabila terdapat serangan semprot tanaman dengan insektisida. Pada musim hujan sering terjadi serangan kresek (Downy Mildew), antraknosa dan batang berlendir (Gummy Stem Blight). Pada musim kemarau sering terdapat serangan virus ZYMV. Pengendalian aphids bisa mengurangi penyebaran virus.Hama dan penyakit pada timun sebenarnya tidak terlalu banyak. Pemberantasan hama dan penyakit segera dilakukan setelah terlihat tanda-tanda serangan. Cara pemberantasannya antara lain dengan cara mekanis (eradiksi/pemotongan daun) maupun dengan cara kimia (penyemprotan pestisida). Perlakuan terbaik adalah dengan jalan pencegahan (preventif). HAMA THRIPS Nimfa dan imago thrips dari ordo Thysamoptera sama-sama merusak tanaman, yaitu meraut dan mengisap cairan sel. Tanda kerusakan awal adalah apabila daun dihadapkan pada sinar matahari akan terlihat bintik berwarna putih sebesar tubuh hama itu sendiri. Selanjutnya bintik ini meluas dan akhirnya daun menguning dan mengering. Pengendalian serangan hama ini dilakukan dengan cara mekanis, yaitu membunuh binatangnya bila terlihat pada batang tanaman. Cara lainnya adalah dengan jalan memasukkan larutan insektisida ke sarangnya atau dilakukan penyemprotan insektisida pada tanaman. JANGKRIK Jangkrik dari ordo Ortoptera menyerang tanaman timun gherkin muda di lapang. Jangkrik ini memotong batang tanaman kemudian potongannya ditinggalkan di tempat atau dibawa ke sarangnya. Pengendaliannya sama dengan pengendalian pada thrips. PENYAKIT DOWNY MILDEW Serangan penyakit Downy mildew (Pseudomonas cubensis Berk dan Curt) diawali dengan adanya bintik hitam pada permukaan daun yang kemudian berubah menjadi kuning. Selanjutnya bintik ini meluas menjadi bercak kotak-kotak berwarna kuning atau cokelat mengikuti besarnya jala (tulang daun) yang menghubungkan cabang-cabang pada tulan daun. Tanda yang lain adalah terdapatnya jamur berwarna hitam pada bagian bawah daun. Pengendalian dan pemberantasan penyakit ini dilakukan dengan penyemprotan fungisida seperti Benlate atau Dithane-45. POWDERY MILDEW Awal serangan penyakit ini ditandai dengan terdapatnya serbuk halus berwarna putih pada permukaan atas dan bawah daun. Selanjutnya spora jamur ini akan meluas merata pada helaian daun sehingga menyebabkan daun menguning, menebal, kaku, dan melipat ke atas. Pengendalian dan pemberantasannya sama seperti pada penyakit Downy mildew.PanenPanen dapat dilakukan pada umur 32 - 35 Hari setelah semai.

BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA


http://www.redio.in/fotoberita/Nikmat%20Pepaya%20California,%20Mulai%20Dari%20Budidaya%20Hingga%20Manfaatnya.jpg
    Pepaya merupakan salah satu buah yang banyak dinikmati, selain rasanya yang manis menyegarkan, pepaya juga mengandung nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan. Betakaroten, Vit C, Vit B1, B2, Kalsium, Fospor, Kalium, dan Betakaroten berfungsi sebagai antioksidan.
    Salah satu jenis pepaya yang saat ini mulai banyak dikebunkan adalah jenis Pepaya California. Pepaya clifornia dengan ukuran antara 0,8 – 2 kg/buah, berkulit tebal, berbentuk lonjong buah matang berwarna kuning, rasanya manis, daging buah kenyal dan tebal.
    Pepaya California termasuk jenis unggul dan berumur genjah, batangnya lebih pendek dibanding jenis pepaya lain, tinggi tanaman sekitar 2 meter dan sudah bisa dipanen setelah berumur 7 hingga 9 bulan. Pohonnya dapat berbuah hingga umur empat tahun. Dalam satu bulan bisa dipanen sampai empat kali. Sekali panen, setiap pohon  Pepaya California dapat menghsilkan 10 hingga 20 buah. Dengan sekali panen setiap minggu bisa mencapai 2 ton per hektar.
    Peluang besar  masih terbuka, dan permintaan pasar akan pasokan Pepaya California belum terpenuhi, khususnya untuk memenuhi permintaan dari kota-kota besar dan supermarket. Sementara itu, ketersediaan buah relatif terbatas, karena pepaya unggulan yang mungil ini belum banyak dikenal dan dikembangkan secara luas oleh petani.
BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA
1.    Syarat Tumbuh
Pepaya California tumbuh subur bila ditanam apada lahan yang subur dan sedikit berpasir. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Pepaya ini akan tumbuh optimal pada lahan yang terbuka, lahan memiliki drainase yang baik. PH tanah antara 6-7, dan suhu berkisar 25-30 ˚C dengan curah hujan antara 1000-2000 mm/tahun. Kelembapan udara sekitar 40%. Di atas kriteria ini dapat juga tumbuh akan tetapi hasilnya kurang optimal.
2.    Penyemaian Bibit
Tanaman pepaya diperbanyak melalui cara generatif, menggunakan biji. Biji pepaya dapat diusahakan sendiri dengan menganbil biji dari buah yang masak pohon, dan sehat. Caranya dengan memotong 1/3 bagian buah bagian pangkal  dan mengambil bijidar 2/3 buah dari bagian ujung untuk dijadikan benih. Benih pepaya dapat dibeli di toko-toko pertanian yang menjual benih. Adapun langkah penyemaian benih adalah:
•    Benih dikeluarkan dari bungkus, kemudian rendam dalam air selama sehari semalam.
•    Benih yang tenggelam selanjutnya diperam dalam kertas koran yang lembab atau kain basah selama kurang lebih seminggu dan ditempatkan pada tempat yang teduh selama pemeramanan di jaga kelembapannya.
•    Benih kemudian  disemai dalam polibag ukuran 8x10 cm yang telah diberi media campuran tanah halus dan  kompos 2:1 dan diletakkan dalam sungkup plastik. Selama dalam penyemaiann perlu dijaga kelembapannya denganmenyiram secar rutin.
3.    Penyiapan Lahan
Lahan untuk pertanaman pepaya tidak perlu dilakukan pengolahan tanah sempurna. Persiapan lahan untuk pertanaman pepaya berupa pembersihan lahan dari rumput liar dan pembuatan lubang tanam. Lubang tanam disesuaikan dengan ukuran 60 x 60 x 50 cm. Jarak Pepaya California adalah 2,5 M x 2,5 M atau 2,5 M x 2,75 M. Populasi tanaman perhektar antara 1.450 hingga 1.600 pohon. Lubang dengan campuran tanah dan pupuk kandang.
4.    Penanaman
Penanaman Pepaya California dilakukan dengan memindahkan bibit dari polibag yang telah berumur antar 1-1,5 bulan, kelubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya. Sehari sebelum penananman lahan yang akan ditanami diairi terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, dengan cara melepaskan bibit dari polibag dan menanam bibit ditengah lubang tanam. Pada saat meleapaskan polibag diusahakan hati-hati agar bola tanah tidak hancur, agar tanaman tidak layu setelah dipindah ke lahan. Setelah penanaman dilakukan penyiraman. Untuk penanaman dibeberapa lubang tanam dianjurkan ditanami 2 bibit sekaligus, untuk cadangan sulam apabila bibit mati atau untuk mengganti bibit yang menyimpang sifatnya. (off tipe)
5.    Pememliharaan
a.    Penyulaman
Penyulaman dilakukan sesegera mungkin terhadap bibit yang mati karena hama/penyakit atau bibit yang menyimpang sifatnya dari jenis yang ditanam. Pada umumnya pekebun menyediakan bibit untuk sulam sampai 25% dari populasi yang ditanam.
b.    Pengairan
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan genangan. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dngan baik. Apalagi didaerah yang curah hujan tinggi dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.
c.    Pemupukan
Untuk produksi yang tinggi tanaman pepaya memerlukan pupuk yang cukup banyak, khususnya pupuk organik. Jadual pemupukan tanaman pepaya dan jenis pupuk yang diberikan dapat mengikuti petunjuk sbb:
a.    Pada saat tanam setiap lubang tanam diberi pupuk kandang/kompos sebanyak 40kg/tanaman.
b.    Seminggu setelah tanam, dipupuk NPK dengan takaran 200 gram/pohon diberikan dalam alur lubang melingkari tanaman. Pemberian pupuk ini juga dapat dilakukan dengan sistem kocor (melarutkan 1 kg NPK kedalam 25 lt air).
c.    Pada umur 3 bulan setelah tanam diberikan pupuk 300 gr NPK/pohon
d.    Pada umur 6 bulan setelah tanam diberikan pupuk 500 gr NPK/pohon + 40 kg pupuk kandang/pohon.
e.    Pada umur 9 bulan setelah tanam diberikan pupuk 500 gr NPK/pohon
f.    Pada umur 12 bualan setelah tanam diberikan pupuk 500 gr NPK/pohon + 40 kg pupuk kandang/pohon
g.    Setelah berbuah tanaman dapat diberi tambahan pupuk KCI untuk meningkatkan ketahanan  dan kemanisan buah.
Pemupukan tanaman dapat diulang setiap 3 bulan sekali dengan dosis 500 gr NPK/pohon, dan setiap 6 bulan sekali diberikan pupuk kandang sebanyak 40 kg/pohon. Cara pemupukan NPK dapat ditabur melingkar pohon, kemudian ditutup dengan tanah.
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman pada umur 2 minggu setelah tanam dapat dilakukan pemupukan daun dengan interval seminggu sekali.
d.    Pengendalian Hama
Hamadan penyakit utama yang sering mengganggu pertanaman pepaya antara lain :
•    Hama kutu putih (Paracoccus marginatus william). Pengendalian hama kutu putih dengan penyemprotan pestisida akothion, regent, bestox, secara bergantian.
•    Hama aphid dan tungau, hama ini menyerang pucuk tanam dengan cara menghisap cairan pada daun muda. Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida Curacron, Mesurol dan Akarisida (Kelthane, Omite) untuk Tungau.
•    Beberapa jenis penyakit yang disebabkan  oleh jamur (Phytohthora parasitica, Palmivora, celletotricum dan Pythium) banyak menyerang pepaya dimusim hujan pada bagian daun, batang, akar dan buah. Pengendalian jamur dilakukan dengan penyemprotan fungsisda (Manzate 82 WP + Curzate 8/6 WP) atau Antracol  masing-masing 2 gr dicampur dalam 1 lt air, Disemprot selang 7-10 hr sekali, pada saat mulai berbuah.penyemprotan dihentikan 2 minggu sebelum panen.
6.    Panen dan Pasca Panen
Tanaman Pepaya California dapat dipanen pertama setelah berumur 8-9 bulan. Buah pepaya dipanen pada waktu buah telah memberikan tanda-tanda kematangan, yaitu terdapat semburat warna kuning pada kulit buah bagian ujung.
a.    Cara Panen, panen buah sebaiknya dilakukan dengan cara, memotong tangkai buah dengan menggunakan gunting pangkas atau pisautajam. Periode waktu panen dilakukan setiap 10 hari sekali.
b.    Pasca Panen, Setelah dipanen buah diletakkan ditempat terlindung dan diberi alas plastik. Buah yang cacat dan terdapat tanda bercak jamur diletakkan pada tempat terpisah. Untuk pasaran lokal masing-masih buah pepaya setelah dipanen dari kebun dibersihkan dan dibungkus dengan kertas koran mulai dari ujung tangkai, kemudian dikemas dalam keranjang bambu, peti kayu dengan berat masing-masing 30 kg berisikan 12 s/d 20 buah.

Sumber :
BPTP JAWA TENGAH, 2011, Budidaya Pepaya California, BPTP Jawa Tengah.

KATAM Kalender Tanam Terpadu

Petunjuk Praktis Penggunaan Android Untuk Mengakses Informasi Kalender Tanam Terpadu Dalam Antisipasi Perubahan Iklim


PENDAHULUAN

Menyikapi dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian, antara lain perubahan awal waktu tanam (onset) dan panen, pola tanam, dan luas tanam, maka diperlukan suatu panduan kalender tanam bagi petani pada skala nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah mengembangkan Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu untuk mendukung Program Peningkatan Produksi Beras National (P2BN). Sistem Informasi ini dapat memandu penyuluh dan petani hingga level kecamatan dalam mengelola kegiatan budidaya tanaman pangan. Definisi Kalender Tanam Terpadu adalah pedoman atau alat bantu yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang prediksi musim, awal tanam, pola tanam, luas tanam potensial, wilayah rawan banjir dan kekeringan, potensi serangan OPT, serta rekomendasi varietas dan kebutuhan padi dan palawija, serta rekomendasi dosis dan kebutuhan pupuk berdasarkan prediksi variabilitas dan perubahan iklim. Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu (selanjutnya disebut Katam Terpadu) berbasis web pertama kali di-launching secara resmi oleh Kepala Badan Litbang Pertanian pada 27 Desember 2011 dengan diterbitkannya secara online Katam Terpadu ver 1.0 yang memuat informasi Katam Terpadu MT I (MH) 2011/2012. Sejak saat itu, Katam terpadu ver 1.0 telah diupdate sebanyak delapan kali, yaitu untuk MT-II (MK-1) 2012 Ver 1.1, MT III 2012 Ver 1.2, MT I 2012/2013 Ver 1.3, MT II 2013 Ver 1.4, MT III 2013 Ver 1.5, MT I 2013/2014 Ver 1.6, MT II 2014 Ver 1.7, MT III 2014 Ver 1.8. Informasi yang dapat diakses melalui Katam terpadu meliputi prediksi awal waktu dan luas tanam musim tanam ke depan, yang dilengkapi dengan informasi rawan bencana banjir, kekeringan dan OPT, serta rekomendasi teknologi berupa varietas, benih, pemupukan dan alsintan. Pada tahun 2013 juga telah dikembangkan sistem deliveri informasi Katam Terpadu melalui sms dan aplikasi berbasis android. Kelebihan sistem delivery dengan SMS (Short Message Service) dapat dilakukan melalui personal handphone masing-masing pengguna yang dihubungkan dengan SMS Center Katam terpadu (082-123-456-500/ 08-123-565-1111), sedangkan untuk aplikasi android sebagai aplikasi katam terpadu versi ringan yang dapat digunakan melalui tablet atau telpon pintar (smartphone) yang bersistem operasi android. Alamat yang dapat diakses adalah https://play.google.com/store/apps/details?id=com.litbang.katamterpadu. .

PETUNJUK PENGGUNAAN ANDROID

Penggunaan Aplikasi Android untuk kalender tanam terpadu ditujukan untuk petani, penyuluh, dinas terkait yang telah mempunyai telpon pintar atau tablet dengan sistem operasi Android dan terhubung dengan jaringan internet. Aplikasi ini tersedia di Google Play Store dengan nama aplikasi “Kalender Tanam Versi Ringan”, untuk mendapatkan aplikasi tersebut lakukan langkah-langkah berikut ini:

Siapkan telpon pintar/smartphone atau tablet yang menggunakan sistem operasi Android versi 2.3.6/ Gingerbread ke atas.
Pastikan koneksi internet sudah tersambung dengan baik.
Pilih aplikasi Google Play.
Carilah aplikasi katam dengan kata kunci “katam” atau “kalender tanam”.
Pilih aplikasi “Kalender Tanam Versi Ringan”.
Tekan tombol Install/Pasang.
Tunggu sebentar untuk download dan instalasi.
Tekan tombol Open/Buka.
Ketik kata kunci yang diinginkan dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten, dan kecamatan.
Pilih komoditas Padi sawah, Jagung, atau Kedelai.
Untuk rekomendasi pupuk, dapat dipilih jenis pupuk yang ada, yaitu Tunggal, Phosnka, Pelangi, Kujang, atau 151010.
Tekan tombol Katam untuk informasi kalender tanam.
Tekan tombol Pupuk untuk rekomendasi pupuk atau kebutuhan pupuk.
Tekan tombol Rawan untuk rekomendasi VUB sesuai dengan tingkat kerawanan.


 

CARA CERDAS MENGENDALIKAN PENYAKIT PATEK (ANTRAKNOSA) PADA TANAMAN CABE

https://faedahjaya.com/gambar/info-pelanggan/info-petani-cabai/04.info-petani-cabai.jpg
Sampai saat ini patek (antraknosa) masih merupakan penyakit utama tanaman cabe, bahkan menurut informasi sekarang patek juga mulai menyerang cabai rawit. Penyakit patek (antraknosa) sangat susah sekali dikendalikan jika sudah terlanjur menyerang. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit patek bisa mencapai 100%.
Penyakit patek disebabkan oleh dua jenis jamur:
1. Jamur Colletotricum capsici, serangan jamur ini pada cabe dicirikan dengan cara menginokulasi pada tengah buah cabai dan biasanya menyerang cabai yang sudah tua.
2. Jamur Gloeosporium sp, jamur ini dicirikan dari jenis serangannya pada ujung cabai dan bisa menyerang pada cabai yang muda maupun tua.
Kedua jamur tersebut bisa menyerang sendiri-sendiri maupun bersamaan (kombinasi keduanya). Serangan jamur tersebut biasanya akan meningkat saat kelembaban tinggi disertai suhu udara yang tinggi pula.
Untuk mengendalikan penyakit patek (anraknosa) pada tanaman cabai tidak bisa dilakukan hanya saat sudah mulai terjadinya serangan, namun harus dimulai dari awal proses penanaman. Untuk lebih lengkapnya cara mengendalikan penyakit patek pada tanaman cabai bisa dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pergunakan bibit yang sehat, jika menggunakan bibit sendiri jangan menggunakan dari bekas cabai yang terserang patek. Karena spora jamur tersebut mampu bertahan pada benih cabai.
2. Pilih lokasi lahan yang bukan bekas tanaman cabai, terong, tomat dll (satu famili dengan cabai). Spora Gloeosporium maupu Colletotricum mampu beradaptasi hidup dalam tanah dalam waktu tahunan
3. Tanamlah varietas cabai yang lebih tahan patek, biasanya cabai keriting lebih tahan terhadap penyakit patek
4. Pergunakan pupuk dasar maupun kocoran yang rendah unsur Nitrogen, karena unsur N hanya akan membuat tanaman cabai menjadi rentan. Selain itu unsur N juga akan membuat tanaman menjadi rimbun yang akan meningkatkan kelembaban sekitar tanaman.
5. Perbanyak unsur Kalium dan Calsium untuk membantu pengerasan kulit buah cabai
6. Pergukanlah mulsa plastik untuk menghindari penyebaran spora jamur melalui percikan air hujan
7. Pergunakanlah jarak tanam yang ideal sesuai dengan varietas yang akan kita tanam, usahakan jangan terlalu rapat karena hal ini akan sangat membahayakan keselamatan tanaman cabai
8. Lakukan pencegahan dengan penyemprotan fungisida kontak berbahan aktif mankozeb atau tembaga hidroksida secara rutin satu minggu sekali (tetapi ini betentangan dengan konsep pengendalian hama secara terpadu)
9. Lakukan perempelan untuk mengurangi krimbunan tanaman cabai
10. Pergunakan peralatan yang terbebas dari penyebab penyakit patek
11. Jika langkah-langkah diatas sudah dilakukan tetapi masih terjadi serangan penyakit patek maka segeralah buang tanaman yang sakit kalau perlu membakarnya.
12. Segeralah melakukan tindakan penyelamatan terhadap cabai yang belum terserang secepatnya (saya katakan secepatnya karena penyakit patek bisa menyebar dalam hitungan jam). Tindakan yang perlu dilakukan adalah menyemprot dengan fungisida kontak (dithane, nordox, kocide, antracol, dakonil dll) bersamaan dengan sistemik (derosal, bion M, amistartop dll)
Sekian dulu postingan dari saya kali ini, walaupun saya menulis artikel tentang patek tetapi harapan saya semoga tanaman cabai anda tidak pernah terserang yang namanya penyakit patek. Salam sukses selalu untuk anda petani indonesia

Cara Menanam Dorset Naga Raksasa & Buah Banyak

Banyak Gardenner  menganggap Dorset Naga sebagai cabai yang tidak terlalu banyak memiliki keistimewaan, dari segi kepedasan tentu banyak yang lebih pedas, dari segi keindahan pasti banyak yang lebih menarik dan indah, namun tahukah anda, keistimewaan cabai dorset naga yang tidak dimiliki jenis cabai lain yaitu PRODUKTIVITAS nya. Meski dikatakan sebagai tanaman cabai yang sulit untuk ditumbuhkan, namun jika ditumbuhkan pada lingkungan yang tepat Dorset Naga bisa tumbuh menjadi Giant Plant Pepper yang sangat produktif.

Benih Dorset naga harus asli, jangan yang crossing silang menyilang tak jelas, sebab sifat liar dorset naga akan hilang.

Khusus untuk membuat Giant Dorset Naga maka transplant kedalam cup yang lebih besar setiap rentang waktu tertentu harus dilakukan dengan cara menimbun batang tanaman cabai sampai mendekati daun terbawah. Sisakan sepertiga bagian tanaman saja.



Sebagai tanaman muda, sangat baik untuk memberikan pupuk kompos yang sudah diolah secara baik sebelumnya, pastikan sudah lapuk yach biartanaman gak mati karena bau, hihihi. Jaga kelembaban namun perlu diingat, jangan disiram terlalu banyak, jika permukaan tanah belum kering maka biarkan saja jangan disiram.


Pindahkan ke pot besar ketika akar tanaman sudah memenuhi cup dan mengikat media. Sebisa mungkin pindahkan bersama dengan media nya, jangan sampai merusak akar yach, sebab disini menumbuhkan akar seperti layaknya sebuah investasi.



Pindahkan ke pot yang lebih besar, jangan lupa untuk menimbun 2/3 bagian tanaman dengan media subur campuran tanah dan kompos. Cabai akan tumbuh dengan baik ditanam di tanah, terutama jika tanah kering agak lembab dengan Ph diatas 6,0. Jika tingkat kesuburan rendah, pupuk lengkap harus dimasukkan sebelum tanam, kotoran ayam adalah pilihan yang terbaik karena perlahan melepaskan nutrisi sepanjang musim tanam. Alternatif lain secara berurutan dari yang baik adalah kotoran kelinci, kambing, sapi dan kerbau alternatif akhir, hehehe, tau sendiri lah kayak apa kalau pakai kotoran kerbau.



Tunggu hingga tanaman menunjukan tanda-tanda pertumbuhan yang masiv, daun hijau segar dan lebar artinya tanaman sehat dan kondisi akar sudah kuat. Tanaman cabai lebih baik diberi naungan rumah plastic, yang tujuan nya mengendalikan iklim micro, menghindarkan tanaman dari guyuran air hujan yang berlebihan atau panas yang berlebihan dan juga keuntungan lain jika tanaman cabai berada di dalam greenhouse maka dia akan lebih aman dari parasit dan penyakit.



Idealnya, tunggu sampai kuncup bunga pertama terbentuk untuktransplanting ke pot yang lebih besar. Proses ini bisa memakan waktu sekitar 10 minggu setelah tanam, meskipun dalam prakteknya, hal itu akan sangat bervariasi tergantungpada kecepatan perkecambahan, kondisipertumbuhan, dan lingkungan tumbuhnya. Tidak masalah, jika waktu tumbuh optimum tanaman kurang idealmungkin terlalu lambat atau terlalu cepat, sebab baik tanamanmuda atau yang lebih tua akan merespondengan baik untuk transplantasi.



Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat lingkungan terbaik bagi si Dorset Naga. Apa saja yang dibutuhkan tanaman Dorset Naga untuk tumbuh dengan besar? Kelembaban, nutrisi, air dan cahaya. Usahakan jangan sampai kekurangan salah satu unsur tersebut tadi, kalau sampai dua hari merana tanpa air, maka pertumbuhan akan stagnan beberapa saat. Untuk itu diperlukan sebuah settingan ringan terutama untuk mensuplai pupuk dan air, karena cahaya sudah ada sepanjang siang hari, dan kelembaban iklim tropis sudah sangat mendukung untuk tanaman cabai.

Berikut ini hanya salah satu cara saja, silahkan berkreasi untuk pemberian air dan pupuk, bisa menggunakan drip irigasi fertigasi, global bucket, wick system atau yang lain nya. Ini menggunakan wick system:







Penjelasan: Pokoknya gambar sudah berbicara, yang inti dari setingan ini, nanti nya air akan naik melalui sumbu yang ada di dalam ember yang berlubang (*sumbu bisa pakai kain flannel atau apapun yang bisa menyerap air), sehingga air yang naik akan membasahi media tanah, dengan begitu tanah akan selalu lembab namun tidak terlalu basah. Disini kita bisa memberikan air sekaligus pupuk nutrisi tambahan, baik dengan pupuk organic cair ataupun pupuk hidroponik, namun saya sarankan pupuk kompos dalam tanah tetap menjadi prioritas utama. Jadi sangat penting untuk menggunakan media tanam berupa kompos yang sangat subur, dari banyak kasus penanaman, berdasarkan pengamatan saya tanaman cabai pada masa vegetatif lebih subur dan bertumbuh lebih cepat dengan kompos daripada pupuk buatan. Namun silahkan berkreasi sendiri untuk itu, karena setiap gardener pasti punya formula ajaib sendiri-sendiri, hihihihi^_^.

Dan karena menanam cabai merupakan sebuah seni yang tak terbatas, dan disadari atau tidak, semua tanaman yang memiliki seni dalam penanaman nya akan membuatnya menjadi lebih mahal daripada tanaman sejenis yang tidak memiliki sentuhan seni. Kadang sedih kalau ada yang bilang cabe gituan kok mahal,… disitu saja saya yakin dia tidak memiliki jiwa seni. Hehehe. Ok lanjut,….

Jangan lupa memberi penopang pertumbuhan yang kokoh(*baca=Ajir, hehehe). Mengapa? Karena kita akan menumbuhkan sebuah tanaman yang besar yang penuh dengan buah cabai, jadi jaga-jaga saja siapa tau buah nya sekarung tiap pohon, hehehe ^_^.
Dan hasilnya setelah pindah tanam:





Ok, sampai sini merupakan masa yang sangat membedakan dari cara menanam sebelumnya,….Simak baik-baik,…. Perhatian khusus harus dilakukan untuk masalah pengairan karena mereka akan mengering lebih cepat dari padayang kita bayangkan, hati-hati untuk tidak terlambat menyiram. Kesuburan juga merupakan hal yang WAJIB diperhatikan, tanaman harus diberi pupuk lengkap setiap seminggu atau dua minggu sekali, biasa nya nutrisi dalam media akan menurun jumlahnya, dan saat itu suplai nutrisi tambahan perlu diberikan, ya kira-kira sebulan pertama setelah ditanam di pot lah.

Pada masa penambahan pupuk terjadi pertumbuhan yang pesat,bunga akan bermunculan dimana-mana, dan eitttssss jangan senang dulu, tahan nafsu untuk panen buah,… kita harus membuang semua bunga dan buah cabai yang sudah terlanjur terbentuk. Buang SEMUA. Pepatah mengatakan” jika kita ingin memancing ikan besar, maka umpan kita haruslah besar”, dan menurut saya itu berlaku buat apapun di dunia ini, mulai dari jodoh sampai bertanam cabai. Masa sich?? Ya iya lah,… Ok lanjut….



Jadi kita harus buang semua bunga supaya nanti berbunga lebih lebat lagi. Insting makhluk hidup adalah berusaha meneruskan keturunan bagaimanapun kondisinya. Dengan dibuangnya bunga dan buah maka energy akan difokuskan pada pertumbuhan vegetatif, cabang baru akan banyak terbentuk, daun baru akan banyak bermunculan, bunga baru juga akan muncul, namun kita tetap harus konsisten untuk membuang semua bunga dan buah pada masa ini. Jangan disayang-sayang bunga nya. Harus dibersihkan dari bunga.





Terus suplay nutrisi agar tanaman tumbuh semaksimal mungkin,rawat tanaman dengan baik dan yang paling penting adalah mencegah serangan penyakit apapun, jika pada tahap ini tanaman terserang penyakit, maka kita akan menunda waktu beberapa minggu untuk membuat tanaman kita berbuah.

Memasuki sekitar 7 bulan, kita bisa membiarkan tanaman membentuk beberapa bakal bunga.Hal yang harus sudah dilakukan sebelum membentuk bakal bunga dan buah adalah: Mengatur tata letak cabang tanaman sedemikian rupa dengan tujuan biar rapih, biar membentuk postur tanaman yang kompak, kokoh dan seimbang antara kanan dan kiri, mengikat setiap ranting pada tiang penyangga biar kuat menahan beban buah, menambahkan pupuk kompos dan pupuk tambahan lengkap,bisa juga pupuk daun semprot merata ke tanaman, ya pokoknya gitu lah,... Dan penampakan nya kurang lebihnya seperti ini.



Sekitar usia 8 bulan, tanaman sudah berbunga dan beberap sudah terbentuk buah, inilah masa masa terindah sebagai tukang kebun setelah sekian lama menahan hawa nafsu, semua akan terbayar beberapa minggu kedepan…dan perjuangan tukang kebun akhirnya berbuah pedas!!! Hahahaha. Ada yang mudah berbuah, namun beberapa kasus akan mengalami rontok akibat gagal polinasi/penyerbukan, namun kabar gembira nya sekitar 90% bunga yang muncul pada usia ini akan menjadi buah cabai sempurna. Mengapa? Karena tanaman sudah cukup usia, perakaran sudah kuat, dan jumlah daun sebagai dapur nya tanaman untuk memasak nutrisi sudah mencukupi, apa lagi yang kurang untuk membentuk buah? NOTHING!!! Semua lengkap, semua sempurna. Disinilah kunci sukses nya tanaman memiliki buah yang luarrrr biasa banyaknya, disini juga kunci sukses tanaman nampak menyenangkan. Mari kita nikmati pemandangan ini,….











Buah dapat dipanen baik mentah maupun matang, asalkan mereka telah mencapai ukuran penuh mereka. Membiarkan terlalu banyak buah pada tanaman tentu akan mengurangi hasil, dan semakin banyak buah pada tanaman dipetik, semakin mereka akan menghasilkan. Kondisi pertumbuhan juga dapat mempengaruhi hasil dan kualitas buah. Stress karena perbedaan suhu yang tinggi misalnya, dapat menyebabkan rontoknya bunga, sedangkan gangguan fisiologis yang disebabkan oleh kekurangan kalsium dalam buah, diperparah oleh pH rendah dan penyiraman yang tinggi akan menyebabkan rontoknya buah yang sudah terbentuk. Tapi sekali lagi, untuk tujuan kesenangan, hasil bukanlah yang paling utama, melainkan proses untuk menghasilkan itu yang utama. Namun jika ternyata hasilnya tidak seberapa banyak sementara kita sudah capek menunggu terlalu lama, jangan kuatir,... semua tidak ada yang sia-sia, penantian, keringat kita akan tetap terbayarkan jika ada mau membaca catatan tutorial saya yang satu ini





Bagaimana?? Tertarik dengan Dorset Naga?? Tanam Dorset Naga untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari, terlebih jika harga cabai menembus angka 100.000 lebih, ini akan sangat menolong. Bagi pelaku bisnis kuliner, saya yakinkan bahwa Dorset Naga layak menjadi senjata andalan bisnis kuliner anda, ketika panen raya buat cabai bubuk sebagai persediaan. Cabai Dorset Naga merupakan cabai super pedas juga, jadi penggunaan sedikit akan membuat seluruh masakan menjadi pedas. Sebagai catatan penting bahwa cabai-cabai super pedas ini telah mempengaruhi bidang kuliner di seluruh dunia. Jadi,… adakah yang lebih dahsyat daripada Dorset Naga?