Jerami
padi pada musim panen akan melimpah, jerami padi ini dapat dimanfaatkan
sebagai sumber pakan bernutrisi tinggi setelah melalui proses pengkayaan
nutrisi. Mesin pencacah jerami dapat membantu menyiapkan pakan jerami
bernutri dengan memotong jerami kering maupun segar menjadi 2-5 cm
bagian.
Pengembangan ternak ruminansia tidak bisa terlepas dari penyediaan hijauan pakan yang memadai, baik dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinunuitas. Petani peternak sering menghadapi permasalahan ketersediaan pakan hijauan yang tidak kontinyu sepanjang tahun akibat berkurangnya lahan untuk menanam rumput dan pengaruh musim kemarau.
Jerami padi merupakan salah satu hasil sampingan pertanian yang sangat melimpah, dengan asumsi 10-12 ton jerami/ ha, dari jumlah tersebut baru sekitar 30 – 40 % yang dimanfaatkan untuk pakan ternak, sisanya dibakar setelah panen. Jerami padi dapat dimanfaatkanmenjadi bahan pakan dengan pengkayaan nutrisi. Teknologi pengkayaan nutrisi padi sudah banyak diterapkan oleh petani seperti teknologi silase, amonisasi dan hay. Biasanya dalam pembuatan pakan ini, petani menggunakan jerami utuh belum dipotong-potong, sehingga proses pembuatannya memerlukan waktu cukup lama sekitar 21 hari dibandingkan apabila jerami dipotong-potong terlebih dahulu dapat mempercepat proses pembuatan pakan menjadi 7-10 hari.
Pemotongan jerami padi bertujuan untuk memperkecil ukuran sehingga memungkinkan untuk menambah nutrisi suplemen secara merata dan mempercepat proses pembuatan pakan. Ukuran pemotongan yang baik untuk proses pembuatan pakan adalah sekitar 2-5 cm, dan untuk mempercepat proses pemotongan tersebut digunakan mesin coper pemotong jerami.
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian telah mengembangkan mesin pencaccah jerami dengan menggunakan sistem pemotong putar yang berputar secara vertikal dengan arah gerak batang jerami. Mesin pencacah jerami padi tipe RD 85 DI-IT mempunyai dimensi panjang 1.30 mm, lebar 970 mm, dan tinggi 1.190 mm dengan daya maksimum 8,5 HP/ 2.200 rpm, mempunyai pisau pencacah 18 buah dengan diameter pisau 160 mm dan jarak antar pisau 160 mm.
Hasil uji kerja mesin dengan putaran motor 1.500 rpm, kapasitas pencacah jerami basah mencapai 1.126,06 kg/jam, persentase pencacah 2-5 cm sebanyak 95 % dengan menghabiskan bahan bakar solar 1,36 liter/jam. Dari hasil pengujian mesin tersebut dapet meningkatkan produktivitas kerja petani yang biasa mencacah jerami menggunakan sabit dengan kapasitas 5-6 kg jerami kering/jam menjadi 401,13 kg/jam. Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan pakan untuk 20 ekor sapi.
Pengembangan ternak ruminansia tidak bisa terlepas dari penyediaan hijauan pakan yang memadai, baik dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinunuitas. Petani peternak sering menghadapi permasalahan ketersediaan pakan hijauan yang tidak kontinyu sepanjang tahun akibat berkurangnya lahan untuk menanam rumput dan pengaruh musim kemarau.
Jerami padi merupakan salah satu hasil sampingan pertanian yang sangat melimpah, dengan asumsi 10-12 ton jerami/ ha, dari jumlah tersebut baru sekitar 30 – 40 % yang dimanfaatkan untuk pakan ternak, sisanya dibakar setelah panen. Jerami padi dapat dimanfaatkanmenjadi bahan pakan dengan pengkayaan nutrisi. Teknologi pengkayaan nutrisi padi sudah banyak diterapkan oleh petani seperti teknologi silase, amonisasi dan hay. Biasanya dalam pembuatan pakan ini, petani menggunakan jerami utuh belum dipotong-potong, sehingga proses pembuatannya memerlukan waktu cukup lama sekitar 21 hari dibandingkan apabila jerami dipotong-potong terlebih dahulu dapat mempercepat proses pembuatan pakan menjadi 7-10 hari.
Pemotongan jerami padi bertujuan untuk memperkecil ukuran sehingga memungkinkan untuk menambah nutrisi suplemen secara merata dan mempercepat proses pembuatan pakan. Ukuran pemotongan yang baik untuk proses pembuatan pakan adalah sekitar 2-5 cm, dan untuk mempercepat proses pemotongan tersebut digunakan mesin coper pemotong jerami.
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian telah mengembangkan mesin pencaccah jerami dengan menggunakan sistem pemotong putar yang berputar secara vertikal dengan arah gerak batang jerami. Mesin pencacah jerami padi tipe RD 85 DI-IT mempunyai dimensi panjang 1.30 mm, lebar 970 mm, dan tinggi 1.190 mm dengan daya maksimum 8,5 HP/ 2.200 rpm, mempunyai pisau pencacah 18 buah dengan diameter pisau 160 mm dan jarak antar pisau 160 mm.
Hasil uji kerja mesin dengan putaran motor 1.500 rpm, kapasitas pencacah jerami basah mencapai 1.126,06 kg/jam, persentase pencacah 2-5 cm sebanyak 95 % dengan menghabiskan bahan bakar solar 1,36 liter/jam. Dari hasil pengujian mesin tersebut dapet meningkatkan produktivitas kerja petani yang biasa mencacah jerami menggunakan sabit dengan kapasitas 5-6 kg jerami kering/jam menjadi 401,13 kg/jam. Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan pakan untuk 20 ekor sapi.
Sumber: BBP Mektan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar