Keracunan Besi (Fe) pada Tanaman Padi
Sumber Gambar: http://sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=801&Itemid=333
Keracunan Fe terjadi pada berbagai
jenis tanah, tetapi umumnya di tanah sawah dengan penggenangan terus
menerus selama pertumbuhan tanaman. Ciri-ciri umum tempat-tempat yang
keracunan Fe adalah drainase yang buruk serta KTK tanah dan kandungan
hara makro yang rendah. Tetapi keracunan Fe dapat terjadi pada tanah
dengan kisaran pH 4-7.
Tanah yang cenderung menyebabkan keracunan Fe
adalah: 1)Tanah dengan drainase buruk di lembah yang menerima aliran
air dari lahan masam yang lebih tinggi; 2) Tanah kaolinitik dengan
dengan KTK rendah dan sedikit P dan K tersedia; 3) Tanah berliat masam
alluvial atau koluvial; 4) Tanah Sulfat masam muda dan 5) Tanah gambut
masam dataran rendah atau dataran tinggi.
Mekanisme Keracunan Fe.
Keracunan
besi disebabkan terutama oleh penyerapan Fe secara berlebihan karena
konsentrasi Fe yang yang besar dalam larutan tanah. Bibit padi yang baru
ditanam dapat terpengaruh oleh banyaknya akumulasi Fe2+ segera setelah
penggenangan. Namun dalam tahap pertumbuhan selanjutnya, penyerapan Fe
yang berlebihan dapat meningkatkan permeabilitas akar dan memperkuat
reduksi Fe microbial dalam rizosfer. Penyerapan Fe yang berlebihan
menyebabkan daun berwarna perunggu.
Banyaknya Fe dalam tanaman dapat
menyebabkan tanaman keracunan (fitotoksisitas). Keracunan Fe berkaitan
dengan stress hara berganda, yang menurunkan daya oksidasi akar.
Kemudian karat hitam Fe sulfide yang merupakan indikasi diagnostic
kondisi reduksi berlebihan dan keracunan Fe dapat terbentuk pada
permukaan akar.
Gejala keracunan Fe dan pengaruhnya pada pertumbuhan.
Gejala
yang terlihat pada tanaman padi yang keracunan Fe adalah terjadi
bercak-bercak kecil coklat pada daun bagian bawah mulai dari ujung, atau
seluruh daun berwarna kuning kemerahan hingga coklat. Disamping itu
terjadi lapisan hitam pada permukaan akar. Kandungan Fe dalam tanaman
yang keracunan pada umumnya tidak terlalu tinggi, namun bergantung pada
umur tanaman dan status hara secara umum. Pada tanah dengan status
kesuburan yang rendah dan pasokan hara tidak cukup berimbang, maka
ambang kritis akan lebih rendah.
Pengaruh penggenangan pada keracunan Fe.
Konsentrasi
tinggi Fe2+ dalam tanah dapat mengganggu penyerapan K dan P, dan ini
terjadi pada 2-4 minggu setelah penggenangan. Di bawah kondisi reduksi
yang kuat, produksi H2S dan FeS dapat berperan dalam keracunan Fe dengan
melemahkan daya oksodasi akar.
Oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ akibat
dilepaskannya oksigen oleh perakaran menyebabkan pemasaman dalam
rizosfer padi dan membentuk lapisan kecoklatan pada perakaran.
Penyebab keracunan Fe.
Keracunan
Fe dapat terjadi karena berbagai hal, diantaranya: 1) tingginya
konsentrasi Fe 2+ dalam larutan tanah karena kondisi reduksi yang kuat
dalam tanah dan atau pH rendah; 2) Status hara tanaman rendah dan tidak
seimbang. Lemahnya oksidasi perakaran dan daya pengeluaran Fe2+ yang
buruk karena kahat P, Ca, Mg, atau K; 3) daya pengeluaran Fe yang buruk
karena di rizosfer ada akumulasi bahan-bahan yang menghambat respirasi
seperti asam organic , H2S, dan Fe S; 4) pemberian bahan organic yang
belumterurai dalam dalam jumlah banyak; 5) Pasokam Fe secara terus
menerus ke dalam tabah dari air tanah ataunrembesan dari bukit-bukit dan
6) Pemberian air buangan dari kota atau industri yang banyak mengandung
Fe.
Pencegahan keracunan Fe.
Strategi yang dapat dilakukan untuk
mencegah keracunan Fe adalah: 1) dengan menanam varietas yang tahan
terhadap keracunan seperti Varietas Banyuasin, Lamber, dan mendawak;
2)Pada daerah beriklim sedang dengan cara tanam benih langsung, lapisi
benih dengan oksidan (misalnya Ca Peroksida, 50-100% bobot benih) untuk
memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan bibit dengan menaikkan pasokan
O2; 3) Dengan Pengelolaan tanaman, yaitu dengan menunda penanaman
hingga berlalunya masa puncak konsentrasi Fe2+ (misal tidak kurang dari
10 hari setelah penggenangan; 4) Dengan pengelolaan air, dengan
menggunakan irigasi berselang dan menghindarkan penggenangan terus
menerus di lahan berdrainase buruk yang mengandung konsentrasi tinggi Fe
dan bahan organic; 5) Pengelolaan pupuk, yaitu dengan menyeimbangkan
pemupukan NPK atau NPK dan kapur untuk menghindarkan stress hara.
Berikan kapur untuk tanah masam, dan jangan berikan bahan organik secara
berlebihan ke tanah yang mengandung banyak Fe dan bahan organik atau
bila drainase buruk; 6) Pengelolaan tanah dengan melakukan pengolahan
tanah kering setelah panen padi untuk meningkatkan oksidasi Fe selama
masa bera.
Perlakuan kerarunan Fe.
Strategi pencegahan untuk
mengatasi keracunan Fe adalah : 1) Berikan pupuk K,P, Mg tambahan; 2)
Campurkan kapur di lapisan tanah atas untuk menaikkan pH tanah; 3)
Lakukan drainase tengah musim untuk membuang Fe2+ yang terakumulasi. Di
pertengahan pembentukan anakan (25-30 hst/HSS) keluarkan air dari lahan,
jangan digenangi namun tetap lembab selama sekitar 7-10 hari untuk
memperbaiki pasokan oksigen selama pembentukan anakan. (Sri Wijiastuti,
Penyuluh Pertanian Pusat Penyuluhan Pertanian, BPPSDMP).
Sumber:
Padi. Panduan Praktis Pengelolaan Hara. Edisi 2007. Penyunting: Thomas
Fairhurst, Christian Witt, Roland Buresh dan Achim Dobermann.