Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi
tanaman keberadaan mikroorganisme ini
akan sangat baik. Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologittanaman dan pertumbuhannya.
Akar adalah sumber kehidupan, disana terjadi pertukaran udara, unsur hara,
dekomposisi dll
Fungsi PGPR
Fungsi PGPR bagi tanaman yaitu mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga. Fungsi lainnya yaitu sebagai tambahan bagi kompos dan mempercepat proses pengomposan.
Pengurangan pestisida dan rotasi
penanaman dapat memacu pertumbuhan populasi dari bakteri – bakteri yang
menguntungkan seperti PGPR.
Inokulasi benih
Ada banyak cara untuk menambah
pertumbuhan tanaman. Salah satunya adalah dengan menginokulasikan agens hayati untuk membantu tanaman dalam memperoleh unsur – unsur hara yang dibutuhkan, misalnya untuk menambah nitrogen bisa diinokulasikan bakteri
Rhizobium agar mampu memfiksasi
nitrogen bebas. Cara inokulasi ini juga memungkinan untuk menambah manfaat nutrisi lainnya seperti menambah larutan phosphat, oksidasi belerang, melelehkan besi dan tembaga.
Kandungan phosphor sangat terbatas bagi pertumbuhan tanaman. Meskipun di alam jumlahnya melimpah, tetapi masih dalam bentuk batuan yang keras, sehingga
manfaat bagi tanaman sangat terbatas.
PGPR mampu berperan sebagai bakteri pelarut phosphate. Kelompok bakteri PGPR ini yaitu Bacillus, Rhizobium dan
Pseudomonas.
Ada empat nutrisi utama yang dibutuhkan tanaman setelah N, P dan K adalah
belerang (S). Unsur belerang juga tidak bisa langsung diserap oleh tanaman, tetapi harus melalui proses transformasi /
oksidasi oleh bakteri sebelum diserap oleh tanaman. Kelompok bakteri yang mampu mengoksidasi belerang ini ialah kelompok bakteri yang hidup di tanah. Inokulasi pada benih tanaman yang membutuhkan unsur belerang tinggi, cukup berhasil
menggunakan bakteri PGPR.
Kelebihan PGPR
Aplikasi PGPR mampu mengurangi
kejadian dan keparahan penyakit.
Beberapa bakteri PGPR yang
diinokulasikan pada benih sebelum tanam dapat memberi pertahanan pada tudung akar tanaman. Hal inilah yang membuat bakteri PGPR mampu mengurangi
keparahan dari penyakit dumping-off(Pythium ultimatum) di tanaman.
Beberapa bakteri PGPR mampu
memproduksi racun bagi patogen
tanaman, misalnya bakteri Bacillus subtilis mampu melawan cendawan patogen.
Berikut kelebihan dari PGPR diantaranya :
– Menambah fiksasi nitrogen di tanaman kacang – kacangan
Memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas
– Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan
tembaga
– Memproduksi hormon tanaman
Menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan
– Mengontrol hama dan penyakit
tumbuhan Tantangan PGPR
Ada beberapa kekurangan dalam produksi
PGPR ini diantaranya :
Kekonsistenan pengaruh bakteri PGPR di laboratorium dengan di lapangan kadang– kadang berbeda.
Bakteri ini harus dapat diperbanyak dan diproduksi dalam bentuk yang optimum baik vialibilas maupun biologinya selama diaplikasikan di lapangan. Beberapa
bakteri PGPR harus dilakukan re-inokulasi setelah diaplikasikan di lapangan seperti Rhizobia.
Tantangan lainnya berkaitan dengan
regulasi / kebijakan suatu negara. Di
beberapa negara kontrol terhadap produksi agens antagonis ini sangat ketat.
Walaupun produk tersebut tidak berefek negatif pada manusia.
Cara Membuat PGPR Biang PGPR
Biang PGPR dibuat dari akar bambu sekira 250 gram yang direndam dalam air selama tiga tiga malam.
Bahan:
– 20 liter air
– 1/2 kg dedak/bekatul
– Terasi
– 1 sdm air kapur sirih
Cara membuat:
– Campur semua bahan, kemudian
didihkan.
– Setelah dingin, campurkan 1 liter “biang PGPR”. Tutup rapat. Diamkan satu hingga dua mingggu.
PGPR kelapa
Selain cara di atas, biang PGPR juga
dapat dikembangkan menggunakan air kelapa segar ditambah gula merah (tetes tebu lebih baik) dan kemudian difermentasi selama seminggu.
Aplikasi PGPR
PGPR dan PGPR kelapa yang telah jadi dapat diaplikasikan ke tanah sekitar
tanaman dengan perbandingan; 200 cc
PGPR untuk 14 Liter air.
Benih yang direndam PGPR dapat
merangsang pertumbuhan akar.
Catatan:
Bakteri PGPR adalah bakteri tanah yang masa hidupnya tidak panjang. Karena itu perlu mengembalikan populasinya setiap akan menebar benih.
Adapun cara aplikasi PGPR adalah sebagai
berikut:
PGPR Untuk perlakuan benih.
– Benih yang dibeli dari toko dan diduga mengandung pestisida cuci dulu sampai bersih hingga 3 – 4 kali.
– Rendam benih dalam larutan PGPR dengan konsentrasi 10 ml per liter air selama 10 menit hingga 8 jam tergantung jenis benihnya. Kemudian kering anginkan di tempat yang teduh sebelum dilakukan penanaman.
PGPR Untuk perlakuan bibit.
– Jika untuk perlakuan bibit dan stek atau biakan vegetatif lain tinggal direndam beberapa saat saja lalu langsung ditanam.
Konsentrasi yang diperlukan adalah 10 ml per liter air.PGPR Untuk perlakuan pada tanaman.
– Buat PGPR dengan konsentrasi 5 ml per liter air.
Untuk aplikasi pada tanaman semusim(cabe, terong, timun dll) siramkan 1 – 2
gelas aqua larutan tadi ke daerah
perakaran. Jika untuk tanaman tahunan jumlah larutan yang digunakan dapat diperkirakan sendiri sesuai dengan umur dan jenis tanaman, sebagai ukuran adalah siram daerah perakaran sampai basah.
PERBANYAKAN PGPR
Jenis Bakteri : Pseudomonas fluerescens
dan Bacillus polimixa
1. Bahan
– Terasi 100 grm
– Kapur 50 grm
– Dedak halus 100 grm
– Air 10 lt
– Gula pasir 150 grm
– Biang (inokulum) PGPR
2. Cara
– Terasi, dedak halus, gula pasir, dan kapur direbus dalam air.
– Setelah mendidih didinginkan dalam suhu kamar, kemudian disaring.
– Masukkan biang PGPR ke dalam air hasil saringan,
– selanjutnya diinkubasikan selama 3 hari dan siap untuk diaplikasikan.
3. Aplikasi
– PGPR yang telah diinkubasi selama 3hari, dapat diaplikasikan untuk tanaman.
– Encerkan terlebih dahulu dengan
perbandingan 200 cc larutan PGPR dalam 20 liter air.
– Hasil pengenceran dapat dikocorkan pada tanaman dengan konsentrasi 200 cc per tanaman (umur 1 bulan setelah tanam atau 40 hari setelah tanam).
– Aplikasi dianjurkan pada sore hari
setelah pukul 15.00 WIB atau pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB.
– Untuk pembenihan, rendam terlebih dahulu bibit yang akan disemai dalam larutan PGPR selama 10 menit, kemudian disemai.
– Sedangkan untuk bibit yang akan
dipindah tanam, terlebih dahulu dicelupkan dalam larutan PGPR selama 10 menit,selanjutnya siap untuk ditanam.
Selasa, 17 Januari 2017
Fungsi PGPR dan Cara membuat PGPR serta aplikasi ke Tanaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar