Penyakit Blas yang
awalnya hanya berkembang pada tanaman
padi gogo, saat ini sudah menyebar ke lahan
sawah irigasi dan bisa ditemukan di tanaman
padi sawah. Penyakit Blas ini sudah menyebar
ke beberapa daerah di pulau Jawa.
Penyakit blas ini disebabkan oleh jamur
Pyricularia Grisea, jenis jamur ini dapat
menginfeksi pada semua fase pertumbuhan
tanaman padi mulai dari persemaian hingga
menjelang panen.
Jamur ini cenderung menginfeksi bagian daun
tanaman padi yang masih dalam fase
pertumbuhan dengan menimbulkan bercak
coklat berbentuk belah ketupat yang disebut
blas daun.
Tak hanya menginfeksi daun padi saja,
penyakit blas ini juga menyerang tangkai/
leher padi sehingga disebut blas leher. Lebih
parahnya lagi, blas leher ini bisa menginfeksi
bagian gabah dan patogennya dapat terbawa
gabah sebagai patogen tular benih (seed
borne). Bahkan penyakit ini bisa meyerang
tanaman lain seperti gandum, sorgum dan
spesies rumput-rumputan yang dapat
menyebabkan kematian pada tanaman yang
diinfeksinya.
Di Jawa Tengah, penyakit blas leher juga
sering disebut “patah leher”, “busuk leher”
atau “tekek”, sedangkan di Jawa Barat disebut
“kecekik”.
Akibat yang ditimbulkan jika tanaman padi
sudah terinfeksi penyakit ini yaitu penurunan
hasil secara nyata, karena menyebabkan leher
malai menjadi busuk atau patah, hal ini akan
menghambat proses pengisian malai,
sehingga menyebabkan bulir padi gabug
(hampa/kosong).
Selain kelembaban yang tinggi dan temperatur
malam hari sekitar 22–25 OC, faktor lain yang
mendukung perkembangan penyakit blas
adalah pemakaian pupuk nitrogen yang
berlebihan, tanah dalam kondisi aerobik dan
stres kekeringan.
Kiat-Kiat Pengendalian Penyakit Blas Pada
Tanaman Padi
Gunakan benih sehat, bebas dari
penyakit
Gunakan varietas tahan sesuai dengan
sebaran ras yang ada di daerah anda
Hindari jarak tanam rapat (sebar
langsung)
Hidari penggunaan pupuk nitrogen
diatas dosis anjuran
Gunakan kompos sebagai sumber
bahan organik
Jangan tanam padi dengan varietas
yang sama terus menerus sepanjang
tahun
Sanitasi lingkungan harus intensif
karena inang alternatif patogen dapat
berupa rerumputan
Hindari tanam padi terlambat dari
tanaman petani di sekitarnya
Pengendalian secara dini dengan
perlakuan benih sangat dianjurkan
untuk menyelamatkan persemaian
sampai umur 30 hari setelah sebar
Penyemprotan fungisida sistemik
sebaiknya 2 kali pada saat stadia
tanaman anakan maksimum dan awal
berbunga untuk mencegah penyakit
blas daun dan blas leher terutama di
daerah endemik
Itulah informasi mengenai Kiat-Kiat
Pengendalian Penyakit Blas Pada Tanaman
Padi, semoga bermanfaat bagi sobat tani
semuanya. Terima kasih.
Sumber ; kabartani
Jumat, 22 April 2016
Kiat kiat pengendalian penyakit blaz pada tanaman Padi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar