Pupuk Organic Cair merupakan larutan dari bahan-bahan sisa organic yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia. Sehingga jenis pupuk ini aman dan memiliki kandungan unsur hara lebih dari satu jenis. Salah satu kelebihan dari pupuk organic ini dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara dibandingkan pupuk cair anorganik lainnya.
Umumnya pupuk organik tidak akan merusak tanah dan tanaman meski digunakan sesering mungkin. Karena, pupuk ini memiliki bahan pengikat yang kuat, sehingga larutan pupuk yang ada pada permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman. Berbagai masalah lingkungan yang mengganggu proses pertumbuhan tanaman pun dapat minimalisir dengan menggunakan pupuk organic cair.
Berikut kategori kandungan yang ada pada Pupuk Organic Cair :
Pupuk organic cair mengandung giberlin, dapat merangsang pertumbuhan tunas baru secara cepat, sel-sel rusak dalam tumbuhan bisa diperbaiki secara cepat karena bisa merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada tumbuhan. Lalu pupuk organic cair ini dapat merangsang zat klorofil pada daun, merangsang pertumbuhan pada kuncup bunga, dan memperkuat daya tahan pada tanaman.
Kandungan alkohol yang ada pada pupuk organic cair memiliki sterilisasi pada tumbuhan yang dapat mengurangi bahkan menghentikan pertumbuhan yang mengganggu pada tumbuhan.
Cara menggunakan Pupuk Organik Cair :
Menggunakan pupuk organic cair pada tumbuhan bisa dilakukan seperti cara di bawah ini :
Untuk 1-1,4 liter air dapat menggunakan 10 cc pupuk organic cair yang disemprotkan pada mulut daun dan batang. Lakukan penyemprotan setiap pagi hari sebelum jam 10.00 pagi atau setelah pukul 16.00 sore. Bisa juga digunakan dengan sistem infus.
Mendapatkan bahan untuk membuat Pupuk Organic Cair :
Membuat pupuk organic cair sangat mudah dan tentu dengan biaya yang murah. Cukup memanfaatkan biaya pembuatan pupuk yang murah memiliki keunggulan lebih untuk menyuburkan tanaman yang biasanya digunakan para petani.
Bahan-bahan baku yang digunakan untuk membuat pupuk organic cair bisa didapatkan di berbagai rumah pemotongan hewan, perkebunan, limbah-limbah industri tahu dan tempe. Pupuk organic cair dapat dibuat dari air cucian beras atau air cucian ikan. Batang pisang, rebung bamboo, kotoran sapi, kerbau, kambing dan lain-lain. Kemudian bahan seperti Dedak, gula pasir atau gula merah, buah-buahan yang telah busuk, Air Kelapa, Mikroba Pengurai, bahkan Air Kencing / Urin Sapi , kambing , domba dan sebagainya.
Berikut cara membuat Pupuk Organic Cair :
Dengan memanfaatkan limbah-limbah di sekitar dapat dijadikan pupuk organic cair. Alat yang digunakan pembuatan pupuk organic cair harus menggunakan bahan dari plastik. Karena plastik memiliki bahan yang mudah terfrementasi.
Cara membuat pupuk organik cair :
Siapkan bahan 1 karung kotoran ayam, ½ karung dedak, 30 Kg (Jerami, Gedebong Pisang, Daund Leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivatior (EM4) dan air bersih secukupnya.
Setelah hal di atas disiapkan, gunakan tong plastik ukuran 100 liter untuk wadah pembuatan pupuk. 1 meter selang transparan dengan diameter 0,5 cm, 1 liter botol plastik bekas dan kemudian lubangi tutup tong seukuran selang transparan.
Potong bahan-bahan organic yang akan dijadikan bahan baku dan masukan ke dalam tong dan tambahkan air. Dengan komposisi 2 bagian bahan organic, 1 bagian air dan aduk hingga merata.
Larutkan bahan bioaktivator (EM4) dengan gula merah dan tambahkan 5 liter air kemudian aduk hingga merata. Tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang sudah berisi bahan baku pupuk organic dan tutup rapat-rapat tong tersebut. Kemudian masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang dan rekat jangan beri celah udara yang masuk maupun keluar. Ujung selang lain berada dalam botol yang telah diberikan air. Fungsi dari selang adalah untuk menstabilkan suhu adonan pupuk dalam tong yang membuang gas.
Diamkan selama 7 sampai 10 hari. Cek kematangan pupuk organic cair yang berada di dalam tong, jika baunya seperti wangi tape maka adonan pupuk organic cair sudah matang. Lanjutkan dengan pemisahan antara cairan dengan ampas menggunakan saringan kain. Andonan ampas bisa digunakan untuk pupuk organic padat.
Lanjutkan dengan masukan cairan yang telah melalui saringan pada botol plastik kemudian tutup rapat. Dan Pupuk organik cair telah siap digunakan dan pupuk ini bisa digunakan sampai 6 bulan jika dikemas secara baik.
Dua perbedaan antara Aerob dan Anaerob :
Aerob membutuhkan udara sedangkan Anaerob tidak membutuhkan udara. Biasanya untuk pupuk organic cair secara Aerob dibuat secara terbuka dan ada penambahan udara dengan menggunakan aerator.
Sementara Anaerob dilakukan secara menutup tempat fermentasi secara rapat-rapat agar tidak ada udara yang masuk ke dalam proses fermentasi.
Membuat Pupuk Organic Cair dengan cara Aerob :
Bahan dan alat yang digunakan :
Siapkan ember atau wadah untuk kapasitas 50 liter, aerator untuk aquarium dan selangnya. Kemudian pupuk kompos atau pupuk organic padat sebanyak 5 kg. Gula merah sebanyak 2,5 Kg. Lalu siapkan mikroorganisme pengurai yang mengandung jamur dan bakteri sebanyak 1 liter.
Berikut cara membuatnya :
Isikan air ke dalam wadah atau ember sebanyak setengah dari kapasitasnya. Masukan gula merah dan aduk hingga merata, dilanjutkan mikroorganisme pengurai dan aduk kembali secara merata. Kemudian masukkan pupuk organic padat sebanyak 5 kg ke dalam ember, tambahkan air hingga penuh dan aduk kembali.
Selang aerator celupkan hingga dasar wadah dengan dibebani dengan batu. Biarkan wadah terbuka dan biarkan minimal 1 minggu dan pupuk siap digunakan .
Cara menggunakan :
Gunakan saringan halus (kain) untuk menyarik pupuk cair yang telah didiamkan selama 1 minggu. Cairan tersebut digunakan untuk menyemprot tanaman dengan perbandingan pengenceran kisaran 1 : 5 hingga 1 : 10. Dalam artian, setiap 1 liter pupuk organic cair bisa diencerkan dengan 5 liter sampai 10 liter air.
Sebaliknya untuk cara membuat pupuk organic cair dengan cara Anaerob hanya menutup rapat-rapat wadah selama proses pembuatan pupuk organic cair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar